Apakah Homeschooling Lebih Baik Untuk Anak Autisme Dalam Belajar Berhitung?

Pendidikan inklusif memang dapat memfasilitasi pembelajaran berhitung dan keterampilan matematika lainnya pada anak autis. Integrasi siswa dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) ke dalam ruang kelas utama, didukung oleh strategi dan sumber daya pedagogis yang disesuaikan, dapat mempromosikan pengembangan akademik mereka, termasuk keterampilan berhitung. Penelitian menunjukkan bahwa dengan intervensi dan dukungan yang tepat, anak-anak autis dapat mencapai kompetensi numerik awal yang sebanding dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang. Ini menunjukkan bahwa sekolah inklusif, ketika dilengkapi dengan alat dan strategi yang tepat, dapat secara efektif mendukung anak-anak autis dalam belajar berhitung.

Strategi dan Intervensi Pedagogis

  • Pengajaran Terstruktur dan AAC: Praktik pedagogis inklusif, seperti pengajaran terstruktur dan penggunaan Komunikasi Augmentatif dan Alternatif (AAC), telah terbukti membantu mengatasi hambatan komunikasi dan sosialisasi, yang merupakan tantangan umum bagi siswa dengan ASD dalam pengaturan inklusif (Tanaka et al., 2024).
  • Adaptasi Bahan Beton dan Kurikulum: Penggunaan bahan konkret dan adaptasi kurikulum yang selaras dengan minat siswa dapat meningkatkan pembelajaran konsep matematika, termasuk menghitung. Pendekatan ini membantu menjembatani kesenjangan antara konsep abstrak dan aplikasi dunia nyata, membuat pembelajaran lebih mudah diakses oleh siswa autis (Brito & Geller, 2020).
  • Kurikulum Individual: Program seperti Pemulihan Matematika, yang disesuaikan untuk anak-anak dengan autisme, telah menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan matematika, termasuk menghitung, melalui rencana pengajaran individual. Pendekatan ini memungkinkan penyesuaian pengalaman belajar untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa (Tzanakaki et al., 2014).

Kompetensi Numerik Awal

  • Studi Perbandingan: Penelitian yang membandingkan kompetensi numerik awal pada anak-anak dengan ASD dan rekan-rekan mereka yang biasanya berkembang menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam keterampilan matematika dasar, seperti menghitung, pada usia prasekolah. Temuan ini menggarisbawahi potensi anak-anak autis untuk mengembangkan keterampilan berhitung secara efektif dalam pengaturan inklusif (Titeca, 2014) (Titeca et al., 2017).
  • Beragam Kemampuan Matematika: Kemampuan matematika anak-anak dengan ASD dapat sangat bervariasi, dari tantangan yang signifikan hingga keterampilan yang luar biasa. Variabilitas ini menyoroti pentingnya strategi pendidikan yang disesuaikan yang memanfaatkan kekuatan individu dan mengatasi kebutuhan spesifik (Silva, 2018).

Lingkungan Pendidikan yang Mendukung

  • Dukungan Multidisipliner: Keterlibatan tim multidisiplin, termasuk psikolog, terapis wicara, dan terapis okupasi, sangat penting dalam memberikan dukungan komprehensif kepada siswa autis. Kolaborasi ini memastikan bahwa siswa menerima dukungan akademis dan emosional yang diperlukan untuk berkembang dalam pengaturan inklusif (Tanaka et al., 2024).
  • Pendekatan Pengajaran Kolaborasi: Upaya kolaboratif di antara pendidik, seperti penggunaan materi yang menyenangkan dan manipulatif, dapat merangsang pembelajaran dan keterlibatan dalam matematika untuk siswa autis. Pendekatan ini menumbuhkan lingkungan inklusif yang mengakomodasi beragam gaya belajar siswa dengan ASD (Chequetto et al., 2015).

Sementara pendidikan inklusif menawarkan manfaat signifikan bagi anak-anak autis yang belajar berhitung, tantangan tetap ada. Variabilitas kemampuan matematika di antara anak-anak dengan ASD memerlukan pendekatan pendidikan yang bernuansa, dengan intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan strategi berbasis bukti sangat penting untuk lebih meningkatkan efektivitas pendidikan inklusif bagi siswa autis. Keberhasilan strategi pendidikan ini tergantung pada komitmen sekolah untuk menyediakan sumber daya dan pelatihan yang diperlukan bagi pendidik untuk mendukung beragam kebutuhan siswa mereka.

Tanaka, A. H., Tanaka, G. C. E. B., & Belinello, R. C. E. (2024). Educação Inclusiva e Comportamento no Transtorno do Espectro Autista: Desafios e Estratégias de Intervenção para a Promoção do Desenvolvimento Escolar. RCMOS. https://doi.org/10.51473/rcmos.v1i2.2024.703
Brito, S. C. C., & Geller, M. (2020). Recursos pedagógicos para as bases da aprendizagem matemática: um estudo envolvendo o transtorno do espectro autista. https://doi.org/10.5007/1981-1322.2020.E70267
Tzanakaki, P., Grindle, C. F., Saville, M., Hastings, R. P., Hughes, J. C., & Huxley, K. (2014). An Individualised Curriculum to Teach Numeracy Skills to Children with Autism: Programme Description and Pilot Data. Support for Learning. https://doi.org/10.1111/1467-9604.12069
Titeca, D. (2014). Early numerical competencies and mathematical abilities in children with autism spectrum disorder.
Titeca, D., Roeyers, H., Desoete, A., & Desoete, A. (2017). Early Numerical Competencies in 4- and 5-Year-Old Children With Autism Spectrum Disorder: Focus on Autism and Other Developmental Disabilities. https://doi.org/10.1177/1088357615588523
Silva, F. (2018). Mathematical abilities and educational strategies for children with autism spectrum disorder. https://doi.org/10.69849/revistaft/pa10201801162026
Chequetto, J. J., Felipe, A., & Gonçalves, S. (2015). Possibilidades no ensino de matemática para um aluno com autismo ways of teaching mathematics for a student with autism.
Scroll to Top