Menentukan apakah sekolah secara efektif mendukung perkembangan membaca anak autis melibatkan evaluasi beberapa aspek kunci dari lingkungan pendidikan dan praktik instruksional. Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menghadapi tantangan unik dalam membaca, terutama dengan pemahaman, bahkan jika mereka dapat memecahkan kode teks secara efektif. Sekolah harus memberikan instruksi literasi komprehensif yang membahas keterampilan decoding dan pemahaman, disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa dengan ASD. Berikut adalah beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika menilai dukungan yang diberikan oleh sekolah.
Praktik Instruksional
- Instruksi Literasi Komprehensif: Program membaca yang efektif untuk anak-anak dengan ASD harus mencakup keterampilan yang berfokus pada kode (decoding) dan berfokus pada makna (pemahaman). Sekolah harus menerapkan intervensi berbasis bukti yang membahas bidang-bidang ini, karena anak-anak dengan ASD sering berjuang dengan pemahaman meskipun mampu memecahkan kode teks (Whalon, 2018) (Whalon & Hart, 2011).
- Penggunaan Strategi Berbasis Bukti: Sekolah harus menerapkan strategi yang konsisten dengan rekomendasi Panel Baca Nasional, seperti kesadaran fonemik, fonik, kefasihan membaca, kosakata, dan strategi pemahaman. Strategi ini telah terbukti bermanfaat bagi anak-anak dengan ASD (Whalon et al., 2009).
- Adaptasi Metode Instruksi: Instruksi harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik siswa dengan ASD, seperti menggunakan strategi Hubungan Tanya Jawab (QAR) untuk meningkatkan pemahaman (Whalon & Hart, 2011).
Penilaian dan Pemantauan
- Penilaian Reguler: Sekolah harus melakukan penilaian rutin terhadap keterampilan membaca, termasuk pengenalan kata, bahasa, dan pemahaman bacaan, untuk menyesuaikan instruksi dengan kebutuhan siswa. Pengamatan telah menunjukkan bahwa sebagian besar waktu instruksional harus didedikasikan untuk pemantauan pemahaman(Solis & McKenna, 2023).
- Rencana Pendidikan Individual (IEP) : Pastikan bahwa IEP anak mencakup tujuan khusus untuk pengembangan membaca dan bahwa kemajuan dipantau dan dilaporkan secara berteratur (Vacca, 2007).
Kolaborasi Rumah dan Sekolah
- Lingkungan Literasi Rumah: Lingkungan literasi rumah memainkan peran penting dalam pengembangan membaca. Sekolah harus mendorong orang tua untuk terlibat dalam membaca bersama dan diskusi tentang membaca, karena praktik ini secara positif terkait dengan kemampuan dan sikap membaca (Lucas & Norbury, 2018)].
- Keterlibatan Orangtua: Sekolah harus memfasilitasi keterlibatan orang tua dalam kegiatan melek huruf dan memberikan panduan tentang bagaimana orang tua dapat mendukung pengembangan membaca di rumah(Lucas & Norbury, 2018).
Lingkungan dan Sumber Daya Sekolah
- Praktek Kelas Inklusif: Anak-anak dengan ASD harus dimasukkan dalam ruang kelas pendidikan umum di mana mereka dapat berpartisipasi dalam pengalaman melek huruf yang kaya. Sekolah harus menghindari pemisahan siswa ini ke dalam kurikulum terpisah yang tidak menawarkan pengalaman melek huruf yang bermakna (Vacca, 2007).
- Sumber Daya Pendukung: Sekolah harus menyediakan akses ke sumber daya seperti guru pendidikan khusus, paraprofesional, dan dukungan sebaya untuk membantu siswa dengan ASD dalam pengembangan membaca mereka (Carnahan et al., 2011).
Meskipun faktor-faktor ini sangat penting dalam menilai dukungan sekolah untuk pengembangan membaca, penting juga untuk mempertimbangkan konteks pendidikan yang lebih luas. Beberapa sekolah mungkin menghadapi tantangan seperti sumber daya yang terbatas atau kurangnya personel terlatih, yang dapat berdampak pada kualitas dukungan yang diberikan. Selain itu, heterogenitas dalam profil membaca di antara anak-anak dengan ASD berarti bahwa apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak efektif untuk yang lain, memerlukan pendekatan instruksi yang fleksibel dan individual (Whalon, 2018) (Knight & Blacher, n.d.).
