A boy in a blue polo reads a book by a sunlit window, enjoying a quiet moment indoors.

Bagaimana Cara Bekerja Sama Dengan Guru Dalam Mengajarkan Anak Autisme Membaca?

Mengajar anak-anak dengan autisme untuk membaca membutuhkan pendekatan kolaboratif antara guru dan pengasuh, dengan fokus pada strategi yang disesuaikan yang mengatasi tantangan unik yang dihadapi oleh peserta didik ini. Anak-anak dengan autisme sering menunjukkan profil membaca yang beragam, memerlukan kombinasi metode instruksional untuk mendukung keterampilan decoding dan pemahaman. Guru dan pengasuh dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung yang melayani kebutuhan spesifik anak-anak dengan autisme. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan utama untuk mengajar membaca secara efektif kepada anak-anak dengan autisme.

Strategi Instruksional

  • Kombinasi Teori: Guru harus menggunakan campuran teori membaca tradisional, kognitif, dan metakognitif, bersama dengan teori Sosiokultural Vygotsky, untuk mengatasi beragam kebutuhan belajar anak-anak dengan autisme. Pendekatan ini membantu dalam memahami isi dan konteks bahan bacaan (Mislan et al., 2012).
  • Kesadaran Fonemik dan Fonik: Menekankan kesadaran fonemik dan fonik sangat penting. Keterampilan dasar ini sangat penting untuk mengembangkan kemampuan decoding, yang dapat dipelajari oleh banyak anak autis secara efektif (Brenenstuhl, 2007).
  • Dukungan Visual dan Rutinitas Terstruktur: Memanfaatkan dukungan visual dan rutinitas terstruktur dapat memanfaatkan memori visual yang kuat yang sering ditemukan pada anak-anak dengan autisme. Hal ini dapat membantu pemahaman dan keterlibatan selama kegiatan baca (Aguiar-Aguiar et al., 2020).

Lingkungan dan Sumber Daya Kelas

  • Pengaturan Inklusif: Di ruang kelas inklusif, guru harus menyesuaikan lingkungan untuk memenuhi beragam kebutuhan semua siswa. Ini termasuk memodifikasi tata letak kelas, jadwal harian, dan strategi pengajaran untuk mengakomodasi kebutuhan sensorik dan memfasilitasi transisi yang lebih mulus (Deris & Carlo, 2013).
  • Penggunaan Paraprofesional: Meskipun paraprofesional dapat memberikan dukungan yang berharga, penting bahwa mereka bukan instruktur utama. Guru harus mempertahankan tingkat keterlibatan yang tinggi untuk memastikan instruksi membaca yang efektif (Spector & Cavanaugh, 2015).

Keterlibatan dan Pemahaman

  • Membaca Buku Bersama: Melibatkan anak-anak dalam membaca buku bersama dapat meningkatkan keterampilan bahasa lisan dan pemahaman membaca mereka. Praktik ini sangat bermanfaat ketika orang tua dan guru berkolaborasi untuk memberikan kesempatan membaca yang konsisten(Fleury, 2015).
  • Hubungan Tanya Jawab (QAR) : Menerapkan strategi QAR dapat meningkatkan pemahaman membaca dengan membantu siswa memahami hubungan antara pertanyaan dan jawaban dalam teks. Metode ini sejalan dengan praktik berbasis bukti yang direkomendasikan untuk anak-anak dengan autisme (Whalon & Hart, 2011).

Tantangan dan Pertimbangan

  • Heterogenitas dalam Profil Membaca: Anak-anak dengan autisme menunjukkan berbagai kemampuan membaca, dari keterampilan decoding yang kuat hingga tantangan pemahaman yang signifikan. Guru harus siap untuk mengatasi variabilitas ini dengan instruksi yang berbeda (Whalon, 2018).
  • Intervensi Bahasa Lisan: Mengingat hubungan antara keterampilan bahasa lisan dan pemahaman membaca, intervensi yang berfokus pada peningkatan bahasa lisan sangat penting. Hal ini dapat membantu anak-anak dengan autisme lebih memahami dan terlibat dengan bahan baca (LaBarbera & Soto-Hinman, 2009).

Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan autisme, penting untuk mengenali perbedaan individu di antara peserta didik. Setiap anak dapat merespons secara berbeda terhadap berbagai metode pengajaran, dan penilaian dan adaptasi berkelanjutan diperlukan untuk memastikan hasil pembelajaran yang efektif. Kolaborasi antara guru, pengasuh, dan spesialis adalah kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung dan inklusif yang mendorong perkembangan membaca untuk anak-anak dengan autisme.

Mislan, N., Tian, A., Sharifuddin, R. S., Guan, J., & Foong, L. M. (2012). Observational Study on Teachers’ Approach in Teaching Children with Autism to Read. Journal of Education and Practice.
Brenenstuhl, H. A. (2007). Teaching children with autism to read in an inclusive setting: meeting the needs of all students.
Aguiar-Aguiar, G., Mainegra-Fernández, D., & García-Reyes, O. (2020). Enseñar comprensión de textos a escolares con trastornos del espectro autista: Secretos desde la experiencia. https://doi.org/10.15359/REE.24-2.22
Deris, A. R., & Carlo, C. F. D. (2013). Back to basics: working with young children with autism in inclusive classrooms. Support for Learning. https://doi.org/10.1111/1467-9604.12018
Spector, J. E., & Cavanaugh, B. (2015). The Conditions of Beginning Reading Instruction for Students With Autism Spectrum Disorder. Remedial and Special Education. https://doi.org/10.1177/0741932515579277
Fleury, V. P. (2015). Engaging Children With Autism in Shared Book Reading Strategies for Parents. Young Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/1096250613505098
Whalon, K., & Hart, J. E. (2011). Adapting an Evidence-Based Reading Comprehension Strategy for Learners With Autism Spectrum Disorder. Intervention In School And Clinic. https://doi.org/10.1177/1053451210389036
Whalon, K. (2018). Enhancing the Reading Development of Learners with Autism Spectrum Disorder. Seminars in Speech and Language. https://doi.org/10.1055/S-0038-1628366
LaBarbera, R., & Soto-Hinman, I. (2009). Toward a Model of Promoting Literacy for Students with Autism Spectrum Disorder in the General Education Classroom.
Scroll to Top