Terapi okupasi (OT) dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan membaca anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) dengan mengatasi keterampilan dasar yang berkontribusi pada pengembangan literasi. Sementara OT terutama berfokus pada peningkatan keterampilan fungsional, integrasinya dengan kegiatan pra-literasi dapat meningkatkan hasil membaca untuk anak-anak dengan ASD. Pendekatan ini didukung oleh berbagai penelitian yang menyoroti peran OT dalam mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk membaca, seperti integrasi sensorik, keterampilan motorik, dan kemampuan kognitif-linguistik. Bagian berikut mengeksplorasi bagaimana OT mempengaruhi kemampuan membaca pada anak-anak dengan ASD.
Keterampilan Pra-Literasi dan Terapi Okupasi
- Terapi okupasi dapat memasukkan keterampilan pra-literasi ke dalam sesinya, yang sangat penting untuk pengembangan membaca. Keterampilan ini termasuk kesadaran fonologis, pengenalan huruf, dan koneksi suara-huruf, yang merupakan dasar untuk membaca dan menulis (Coleman et al., 2016).
- Sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak yang ibunya adalah terapis okupasi menunjukkan tingkat melek huruf yang muncul yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa pengetahuan OT secara positif mempengaruhi perkembangan literasi (Korat & Ben-Zvi, n.d.)].
Kemampuan Kognitif-Linguistik
- Anak-anak dengan ASD sering menghadapi tantangan dalam tugas kognitif-linguistik, seperti pemrosesan fonologis dan penamaan otomatis yang cepat, yang sangat penting untuk pemahaman baca (Turner, 2010).
- OT dapat mendukung bidang-bidang ini dengan menggunakan modul interaktif yang meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis, sehingga secara tidak langsung mendukung pengembangan baca (Jumaat et al., 2024).
Pemahaman Membaca dan Terapi Okupasi
- Pemahaman membaca adalah area kesulitan umum bagi anak-anak dengan ASD, terlepas dari kemampuan mereka untuk memecahkan kode teks (Roberts, 2013). OT dapat mengatasi hal ini dengan berfokus pada keterampilan pemahaman melalui intervensi yang disesuaikan yang meningkatkan keterampilan metakognitif dan pemantauan pemahaman (Roberts, 2013).
- Pendekatan Pekerjaan dan Partisipasi untuk Intervensi Membaca (OPARI) menekankan membaca sebagai pekerjaan penting dan mengintegrasikan prinsip-prinsip OT untuk meningkatkan pemahaman bacaan melalui intervensi terstruktur (Grajo & Candler, 2016).
Intervensi Interaktif dan Menarik
- Modul interaktif dan pendekatan membaca dialogis, seperti program RECALL, telah terbukti meningkatkan keterlibatan dan pemahaman membaca pada anak-anak dengan ASD. Intervensi ini dapat diintegrasikan ke dalam OT untuk memberikan pendekatan holistik untuk pengembangan baca (Lo & Shum, 2021).
Sementara terapi okupasi dapat secara positif mempengaruhi kemampuan membaca pada anak-anak dengan ASD, penting untuk mengenali heterogenitas dalam profil membaca di antara anak-anak ini. Beberapa mungkin unggul dalam decoding tetapi berjuang dengan pemahaman, sementara yang lain mungkin menghadapi tantangan di kedua bidang (Whalon, 2018) (Roberts, 2013). Oleh karena itu, intervensi harus disesuaikan dengan kebutuhan individu, dan kolaborasi antara terapis, pendidik, dan orang tua sangat penting untuk memaksimalkan manfaat OT dalam pengembangan membaca.