Kecemasan orang tua adalah perhatian yang signifikan bagi orang tua dari anak-anak dengan keterbelakangan mental, terutama ketika anak-anak ini menghadapi kesulitan jangka panjang, seperti menghitung. Kecemasan ini dapat diperburuk oleh stres dalam mengelola tantangan perkembangan anak dan masalah perilaku yang terkait. Mekanisme dan intervensi koping yang efektif sangat penting dalam mengelola kecemasan ini dan mempromosikan hasil yang lebih baik bagi orang tua dan anak-anak. Bagian berikut mengeksplorasi berbagai strategi dan wawasan dari penelitian terbaru tentang cara mengatasi kecemasan orang tua dalam konteks ini.
Mekanisme Mengatasi dan Kecemasan Orang Tua
- Penelitian menunjukkan korelasi yang kuat antara mekanisme koping adaptif dan penurunan tingkat kecemasan pada orang tua dari anak-anak dengan keterbelakangan mental. Orang tua yang menggunakan strategi koping adaptif, seperti mencari dukungan sosial dan mempertahankan pandangan optimis, cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih rendah (Ardani et al., 2020).
- Sebuah studi yang membandingkan ibu dari anak-anak dengan dan tanpa cacat mental menemukan bahwa mereka yang memiliki anak cacat mental memiliki skor yang lebih tinggi dalam mencari dukungan sosial dan pendekatan optimis, menunjukkan strategi ini bermanfaat dalam mengelola stres dan kecemasan (Selçuk et al., 2016).
Stres dan Intervensi Perilaku
- Stres pengasuhan anak sering dikaitkan dengan masalah perilaku anak, yang dapat menciptakan hubungan siklus di mana stres memperburuk masalah ini. Intervensi yang mengatasi stres orang tua dan perilaku anak sangat penting untuk memutus siklus ini dan meningkatkan hasilnya (Neece & Chan, 2017).
- Intervensi berbasis bukti, seperti terapi perilaku kognitif, telah menunjukkan harapan dalam mengurangi kecemasan pada anak-anak cacat intelektual. Intervensi ini dapat disesuaikan untuk orang tua untuk membantu mereka mengelola stres dan kecemasan mereka dengan lebih efektif (Ciechomski et al., 2001).
Dukungan Sosioekonomi dan Emosional
- Faktor sosial ekonomi, seperti pendapatan rumah tangga yang lebih rendah, dapat berkontribusi pada tingkat kecemasan yang lebih tinggi pada orang tua dari anak-anak cacat mental. Memberikan dukungan ekonomi dan sumber daya dapat meringankan beberapa stres yang dihadapi orang tua ini (Selçuk et al., 2016).
- Dukungan emosional melalui program komunitas dan kelompok pendukung juga dapat memainkan peran penting dalam membantu orang tua mengelola kecemasan mereka. Program-program ini menawarkan platform bagi orang tua untuk berbagi pengalaman dan strategi, menumbuhkan rasa komunitas dan pemahaman (Suganya & Balakrishnan, 2022)].
Intervensi yang Dipimpin Orang Tua
- Intervensi yang dipimpin orang tua, seperti program LADDERS, fokus pada pengurangan kecemasan pada anak-anak dengan cacat intelektual yang parah melalui psikoedukasi dan tugas paparan bertingkat. Program-program ini juga memberi orang tua keterampilan untuk mengelola kecemasan mereka sendiri, menjadikannya pendekatan manfaat ganda (“A parent-led intervention to reduce anxiety in autistic children with a severe to profound intellectual disability: protocol for the LADDERS pilot feasibility trial”, 2022) (Waite et al., 2022).
- Program Calm Child adalah contoh lain dari intervensi orang tua yang dirancang untuk mengelola kecemasan pada anak-anak dengan gangguan spektrum autisme dan cacat intelektual. Program ini menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam proses intervensi, menyoroti peran yang dimainkan orang tua dalam mengelola kecemasan anak mereka (Gobrial & Raghavan, 2018).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mengelola kecemasan orang tua, penting untuk menyadari bahwa situasi setiap keluarga adalah unik. Menyesuaikan intervensi untuk memenuhi kebutuhan spesifik anak dan keluarga dapat meningkatkan efektivitasnya. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan intervensi baru sangat penting untuk mengatasi tantangan yang berkembang yang dihadapi oleh keluarga-keluarga ini.