Menilai keterbacaan tulisan anak dengan keterbelakangan mental melibatkan pemahaman tantangan dan kebutuhan unik anak-anak ini dalam konteks melek huruf. Proses ini membutuhkan pendekatan multifaset yang mempertimbangkan berbagai aspek pemahaman menulis dan membaca, serta penggunaan alat dan strategi khusus untuk mengevaluasi dan mendukung pengembangan literasi mereka secara akurat. Bagian berikut menguraikan pertimbangan utama dan metode untuk menilai keterbacaan dalam konteks ini.
Metode Penilaian Informal dan Formal
- Penilaian informal, seperti yang dijelaskan oleh Minner et al., fokus pada evaluasi kemampuan menulis kalimat dan paragraf yang dapat dimengerti dan benar secara sintaksis. Penilaian ini sangat penting bagi anak-anak penyandang cacat untuk berhasil dalam pendidikan arus utama dan di kemudian hari (Minner et al., 1989)].
- Penilaian formal, seperti Penilaian Literasi Nonverbal (NVLA), memberikan cara terstruktur untuk mengevaluasi keterampilan bahasa dan literasi menggunakan berbagai mode presentasi dan format respons. Alat-alat ini sangat bermanfaat bagi siswa dengan cacat perkembangan dan kebutuhan komunikasi yang kompleks (Riddle, 2023).
Penggunaan Teknologi dan Alat Bantu
- Komunikasi Augmentatif dan Alternatif (AAC) dan perangkat penghasil ucapan (SGD) dapat memfasilitasi keterlibatan yang lebih adil dalam penilaian literasi untuk anak-anak dengan disabilitas intelektual (Riddle, 2023).
- Alat penilaian keterbacaan otomatis, yang mempertimbangkan sifat leksikal, sintaksis, dan tingkat wacana, dapat membantu mengidentifikasi kesulitan spesifik yang dihadapi oleh pembaca dengan cacat intelektual. Alat-alat ini bertujuan untuk membuat teks lebih mudah diakses dengan menulis ulang agar lebih mudah dibaca (Feng, 2009).
Pemahaman Membaca dan Keterampilan Menulis
- Studi tentang pemahaman membaca, seperti yang dilakukan oleh Muto dan Postalli, menyoroti pentingnya penilaian individual yang menghormati kebutuhan dan kecepatan spesifik setiap anak. Penilaian ini dapat mengungkapkan kesulitan dan kekuatan dalam pemahaman membaca di antara anak-anak dengan disabilitas intelektual (Muto & Postalli, 2020).
- Penilaian ejaan dan penulisan, seperti yang dibahas oleh Di Blasi et al., menunjukkan bahwa anak-anak dengan cacat intelektual sering menghadapi tantangan dalam pemetaan fonem-ke-grafem dan proses ortografi. Penilaian ini dapat membantu mengidentifikasi area kesulitan tertentu dan memandu intervensi yang ditargetkan (Blasi et al., 2023).
Strategi Penyederhanaan Tipografi dan Teks
- Kriteria tipografi dapat secara signifikan mempengaruhi kinerja membaca pada anak-anak dengan ketidakmampuan belajar. Rekomendasi untuk tipografi inklusif bertujuan untuk meningkatkan keterbacaan dan keterbacaan, sehingga mendukung hasil membaca yang lebih baik (Brandão & Paulo, 2020).
- Penyederhanaan teks, baik otomatis maupun manual, dapat meningkatkan pemahaman teks untuk individu dengan cacat intelektual. Evaluasi menggunakan pertanyaan pemahaman dan analisis kecepatan membaca memberikan wawasan tentang efektivitas penyederhanaan ini (Säuberli et al., 2024).
Sementara metode dan alat ini memberikan wawasan berharga untuk menilai keterbacaan tulisan anak dengan keterbelakangan mental, penting untuk mempertimbangkan konteks pengembangan literasi yang lebih luas. Anak-anak dengan disabilitas intelektual sering mendapat manfaat dari praktik pendidikan inklusif dan lingkungan yang mendukung kebutuhan belajar unik mereka. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan alat dan strategi penilaian baru terus meningkatkan pemahaman dan kemampuan kami untuk mendukung peserta didik ini secara efektif.