pexels-photo-32371907-32371907.jpg

Seberapa Cepat Anak Dengan Retardasi Mental Bisa Belajar Menulis?

Kemampuan seorang anak dengan keterbelakangan mental untuk belajar menulis bervariasi secara signifikan berdasarkan tingkat keparahan kondisi mereka, metode pengajaran yang digunakan, dan karakteristik individu anak. Penelitian menunjukkan bahwa dengan intervensi yang tepat, anak-anak dengan cacat intelektual dapat membuat kemajuan penting dalam keterampilan menulis. Berbagai penelitian telah mengeksplorasi metodologi yang berbeda, dari prosedur terkomputerisasi hingga program tulisan tangan yang disesuaikan, menunjukkan bahwa intervensi yang disesuaikan dapat mengarah pada peningkatan kemampuan menulis untuk anak-anak ini. Waktu yang dibutuhkan seorang anak dengan keterbelakangan mental untuk belajar menulis dapat berkisar dari beberapa minggu hingga beberapa tahun, tergantung pada kompleksitas keterampilan menulis yang diajarkan dan konsistensi intervensi.

Intervensi Komputerisasi dan Teknologi

  • Sebuah studi menggunakan prosedur terkomputerisasi dengan tablet grafis digital menunjukkan bahwa siswa yang mengalami keterbelakangan sedang dan berat dapat belajar menulis huruf yang dapat dibaca setelah tujuh sesi masing-masing dua puluh lima percobaan. Metode ini memberikan pemodelan, umpan balik korektif, dan penguatan, yang sangat penting untuk pembelajaran (Brewer et al., 1990).
  • Studi kasus lain yang melibatkan individu kelumpuhan otak spastik menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam menulis selama periode yang lama menggunakan biofeedback dan bantuan teknologi lainnya, menunjukkan potensi teknologi dalam mengajar keterampilan menulis kepada anak-anak penyandang cacat (Block, 1978).

Program Tulisan Tangan yang Diadaptasi

  • Program “Tulisan Tangan Tanpa Air Mata®”, diadaptasi untuk anak-anak penyandang cacat intelektual, dilaksanakan selama periode 32 minggu. Studi ini menemukan bahwa semua anak yang berpartisipasi menunjukkan peningkatan keterampilan tulisan tangan, menunjukkan bahwa kurikulum tulisan tangan yang terstruktur dan komprehensif dapat efektif untuk anak-anak dengan disabilitas intelektual (Grindle et al., 2017)].

Metode Kreatif dan Alternatif

  • Lukisan jari digunakan sebagai metode inovatif untuk meningkatkan keterampilan menulis awal anak-anak dengan keterbelakangan mental ringan. Pendekatan ini terbukti efektif, menyoroti pentingnya kegiatan yang menarik dan kaya sensorik dalam mengajar menulis (Utama, 2014).

Pendekatan Kognitif dan Instruksional

  • Pendekatan kognitif untuk instruksi menulis menekankan pengembangan keterampilan motorik persepsi, yang seringkali kurang pada anak-anak dengan keterbelakangan mental. Pendekatan ini membahas masalah mendasar yang berkontribusi pada kesulitan menulis, seperti koordinasi visual-motorik (Baroody, 1988).
  • Program “Penalaran dan Menulis”, yang digunakan dengan siswa dengan ketidakmampuan belajar dan gangguan perilaku, menunjukkan peningkatan substansial dalam keterampilan menulis setelah intervensi enam minggu, menunjukkan efektivitas instruksi terstruktur dan eksplisit (Anderson & Keel, 2002).

Studi Longitudinal dan Kasus

  • Sebuah studi longitudinal pada anak dengan sindrom Down menunjukkan kemajuan dalam keterampilan menulis selama beberapa tahun, menunjukkan bahwa intervensi yang konsisten dan jangka panjang dapat mengarah pada peningkatan kemampuan menulis (Lavra-Pinto et al., 2022).
  • Tinjauan sistematis dan meta-analisis studi kasus tunggal menemukan bahwa intervensi penulisan untuk siswa dengan disabilitas intelektual menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kualitas dan kuantitas penulisan, menggarisbawahi potensi intervensi yang ditargetkan (Bakken et al., 2022).

Sementara studi ini menyoroti potensi anak-anak dengan keterbelakangan mental untuk belajar menulis, penting untuk mempertimbangkan variabilitas dalam tingkat pembelajaran individu dan kebutuhan akan intervensi yang dipersonalisasi. Keberhasilan instruksi menulis untuk anak-anak ini sering tergantung pada kesesuaian metode pengajaran dan konsistensi intervensi. Selain itu, peran keterampilan kognitif dan perseptual-motorik dalam pengembangan menulis menunjukkan bahwa mengatasi keterampilan dasar ini dapat meningkatkan hasil menulis.

Brewer, N., Cunningham, S., & White, J. M. (1990). A Computerized Procedure for Teaching Letter Formation Skills to Mentally Retarded Individuals. Journal of Educational Technology Systems. https://doi.org/10.2190/00RP-MQWB-RC4C-P6GH
Block, J. D. (1978). Teaching reading and writing skills to a teenaged spastic cerebral palsied person: a long-term case study. Perceptual and Motor Skills. https://doi.org/10.2466/PMS.1978.46.1.31
Grindle, C. F., Cianfaglione, R., Corbel, L., Wormald, E. V., Brown, F. J., Hastings, R. P., & Hughes, J. C. (2017). Teaching handwriting skills to children with intellectual disabilities using an adapted handwriting programme. Support for Learning. https://doi.org/10.1111/1467-9604.12178
Utama, E. P. (2014). Improving writing skills for beginning through finger painting child mild mental retardation.
Baroody, A. J. (1988). A Cognitive Approach to Writing Instruction for Children Classified as Mentally Handicapped. The Arithmetic Teacher. https://doi.org/10.5951/AT.36.2.0007
Anderson, D. M., & Keel, M. C. (2002). Using “Reasoning and Writing” To Teach Writing Skills to Students with Learning Disabilities and Behavioral Disorders.
Lavra-Pinto, B. de, Segabinazi, J. D., & Hübner, L. C. (2022). Phonological awareness and writing development in Down syndrome: a longitudinal case study. https://doi.org/10.6084/m9.figshare.20021688
Bakken, R. K., Næss, K.-A. B., Garrels, V., & Hagen, Å. M. (2022). Single-Case Writing Interventions for Students with Disorders of Intellectual Development: A Systematic Review and Meta-Analysis. Education Sciences. https://doi.org/10.3390/educsci12100687
Scroll to Top