Ketika seorang anak dengan keterbelakangan mental tidak berkembang dalam membaca, sangat penting untuk menyesuaikan strategi pengajaran untuk lebih memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan disabilitas intelektual mendapat manfaat dari instruksi eksplisit, sistematis, dan konsisten yang disesuaikan dengan kemampuan kognitif mereka. Ini melibatkan penggunaan berbagai strategi instruksional yang berfokus pada berbagai aspek membaca, seperti kesadaran fonemik, kosa kata, dan pemahaman, untuk mendorong pengembangan keterampilan membaca yang lebih holistik. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan yang efektif untuk menyesuaikan metode pengajaran untuk mendukung perkembangan membaca pada anak-anak dengan keterbelakangan mental.
Instruksi Eksplisit dan Sistematis
- Latihan dan Instruksi Intensif: Siswa dengan disabilitas intelektual memerlukan instruksi yang intens dan eksplisit untuk meningkatkan keterampilan membaca mereka. Ini melibatkan pemecahan tugas membaca menjadi komponen yang lebih kecil dan dapat dikelola dan memberikan pengajaran yang jelas dan langsung dari setiap komponen (Alnahdi, 2015).
- Kesadaran Fonemik dan Fonik: Instruksi langsung dalam kesadaran fonemik dan fonik sangat penting. Ini termasuk mengajar siswa untuk mengenali dan memanipulasi suara dalam kata-kata, yang merupakan dasar untuk decoding dan pengenalan kata (Wood-Fields et al., 2015) (Alquraini & Rao, 2020).
Intervensi Multikomponen
- Pendekatan Komprehensif : Menerapkan intervensi membaca multikomponen yang menangani berbagai keterampilan membaca secara bersamaan bisa lebih efektif daripada berfokus pada satu keterampilan. Intervensi ini harus mencakup komponen seperti pengenalan kata penglihatan, decoding, dan strategi pemahaman (Afacan et al., 2018).
- Instruksi Membaca Seimbang: Pendekatan seimbang yang mengintegrasikan strategi decoding, kelancaran, dan pemahaman dapat mengarah pada peningkatan signifikan dalam keterampilan membaca. Pendekatan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa, dengan penyesuaian yang dibuat berdasarkan kemajuan mereka (Manset-Williamson & Nelson, 2005).
Penggunaan Teknologi Bantu
- Menggabungkan Teknologi: Teknologi bantu dapat memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan membaca. Alat seperti perangkat lunak text-to-speech dan program membaca interaktif dapat memberikan dukungan dan keterlibatan tambahan bagi siswa dengan disabilitas intelektual (Alquraini & Rao, 2020).
Pengembangan Profesional dan Kolaborasi
- Pelatihan Guru: Mengorganisir lokakarya dan sesi pelatihan untuk pendidik dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang strategi instruksional yang efektif untuk siswa penyandang cacat intelektual. Pengembangan profesional ini sangat penting untuk menerapkan praktik berbasis bukti di kelas (Jacob & Pillay, 2022).
- Keterlibatan Keluarga: Melibatkan keluarga dalam proses pendidikan melalui program pendidikan individual (IEP) dapat memberikan dukungan tambahan dan penguatan keterampilan membaca di rumah (Sayyah et al., 2018).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk mengenali beragam kebutuhan siswa penyandang cacat intelektual. Setiap anak dapat merespons secara berbeda terhadap berbagai metode pengajaran, dan penilaian berkelanjutan dan adaptasi strategi diperlukan untuk memastikan hasil pembelajaran yang optimal. Selain itu, meskipun pengajaran berbasis fonik umumnya digunakan, itu mungkin tidak efektif untuk semua siswa, menyoroti perlunya pendekatan fleksibel yang mempertimbangkan kekuatan dan tantangan individu dari setiap pempelajar (Jacob & Pillay, 2022).
