baby, smile, portrait, newborn, small child, boy, faces, crawling content, child's, cute, childhood, funny, children's portrait, toddler, joy, family, kids, parents, birth, motherhood, fatherhood, mischievous, sliders, baby, baby, baby, baby, baby

Seberapa Cepat Anak Dengan Retardasi Mental Bisa Belajar Membaca?

Kemampuan seorang anak dengan keterbelakangan mental untuk belajar membaca dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk tingkat keparahan cacat intelektual, metode instruksional yang digunakan, dan durasi dan konsistensi intervensi membaca. Anak-anak dengan cacat intelektual ringan dapat mencapai keterampilan membaca hingga tingkat kelas enam, meskipun mereka umumnya belajar dengan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan dengan teman sebaya mereka tanpa cacat. Instruksi membaca yang efektif untuk anak-anak ini sering membutuhkan pendekatan yang disesuaikan yang menekankan pengajaran eksplisit dan sistematis dan penggunaan program khusus seperti Instruksi Langsung dan Penguasaan Membaca Plus. Metode-metode ini telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan membaca di antara anak-anak dengan cacat intelektual ketika diterapkan secara konsisten dari waktu ke waktu.

Metode dan Pendekatan Instruksional

  • Instruksi Langsung dan Penguasaan Membaca Plus: Program-program ini telah efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca di antara anak-anak penyandang cacat intelektual. Instruksi Langsung, khususnya, telah terbukti membantu siswa dengan IQ lebih rendah dari 70 membuat kemajuan yang konsisten dalam keterampilan membaca, sebanding dengan mereka yang memiliki IQ lebih tinggi (Riepl et al., 2008).
  • Intervensi Membaca Komprehensif : Studi longitudinal telah menunjukkan bahwa siswa dengan IQ dalam kisaran cacat intelektual ringan hingga sedang dapat membuat kemajuan yang signifikan dalam membaca bila diberikan instruksi membaca yang konsisten, eksplisit, dan komprehensif selama periode yang panjang (Allor et al., 2010).
  • Program Kesadaran Fonologis: Program yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran fonologis telah berhasil meningkatkan keterampilan membaca di antara anak-anak dengan cacat mental ringan. Program-program ini menggunakan berbagai kegiatan dan strategi untuk mengembangkan keterampilan fonologis, yang sangat penting untuk pengembangan baca (El-Naiem & Aldarmkey, 2024).

Tantangan dan Pertimbangan

  • Tantangan Kognitif dan Perilaku: Anak-anak penyandang cacat intelektual sering menghadapi tantangan seperti defisit memori dan gangguan bahasa, yang dapat menghambat perkembangan membaca mereka. Selain itu, masalah perilaku dapat mengganggu pembelajaran, memerlukan lingkungan belajar yang terstruktur dan suportif (Allor et al., 2009).
  • Kesulitan Pemahaman: Pemahaman seringkali merupakan aspek membaca yang paling menantang untuk anak-anak penyandang cacat intelektual. Metode instruksional perlu mengatasi hal ini dengan mengintegrasikan strategi yang menghubungkan keterampilan membaca dengan makna dan pemahaman (Singh & Singh, 1986).

Pentingnya Intervensi Awal dan Disesuaikan

  • Pengakuan Dini dan Pendekatan Fleksibel: Identifikasi dini kesulitan membaca dan penggunaan pendekatan perbaikan yang bervariasi dan fleksibel sangat penting untuk membantu anak-anak penyandang cacat intelektual belajar membaca. Modifikasi metode pengajaran saat ini dan perlindungan dari stres emosional dapat secara signifikan membantu perkembangan membaca mereka (Nicholls, 1962).
  • Instruksi Kata Penglihatan dan Fonika: Dua pendekatan umum biasa digunakan: instruksi kata penglihatan, yang melibatkan menghafal kata-kata, dan instruksi fonik, yang berfokus pada keterampilan decoding. Kedua metode memiliki kelebihan, tetapi instruksi fonik sering ditekankan karena sifatnya yang sistematis dan eksplisit (Riepl et al., 2008) (Stanovich, 1985).

Sementara kemajuan dalam keterampilan membaca untuk anak-anak penyandang cacat intelektual dapat lebih lambat dibandingkan dengan teman sebayanya, penggunaan metode instruksional berbasis bukti dan intervensi jangka panjang yang konsisten dapat mengarah pada peningkatan yang signifikan. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua anak penyandang cacat intelektual akan mencapai tingkat kemahiran membaca yang sama, dan perbedaan individu harus dipertimbangkan ketika merancang dan menerapkan program membaca. Selain itu, aspek emosional dan motivasi belajar membaca tidak boleh diabaikan, karena mereka memainkan peran penting dalam keberhasilan keseluruhan intervensi membaca.

Riepl, J. H., Marchand-Martella, N. E., & Martella, R. C. (2008). The Effects of “Reading Mastery Plus” on the Beginning Reading Skills of Students with Intellectual and Developmental Disabilities.
Allor, J. H., Mathes, P. G., Roberts, J. K., Cheatham, J. P., & Champlin, T. M. (2010). Comprehensive reading instruction for students with intellectual disabilities: Findings from the first three years of a longitudinal study. Psychology in the Schools. https://doi.org/10.1002/PITS.20482
El-Naiem, H. N. A., & Aldarmkey, M. S. (2024). A Program to Develop Phonological Awareness to improve Reading Skills for Children with Mental Disabilities. Deleted Journal. https://doi.org/10.21608/csej.2024.345895
Allor, J. H., Mathes, P. G., Champlin, T. M., & Cheatham, J. P. (2009). Research-Based Techniques for Teaching Early Reading Skills to Students with Intellectual Disabilities. Education and Training in Developmental Disabilities.
Singh, N. N., & Singh, J. (1986). Reading acquisition and remediation in the mentally retarded. https://doi.org/10.1016/S0074-7750(08)60078-6
Nicholls, J. V. V. (1962). The retarded reader. Postgraduate Medicine. https://doi.org/10.1080/00325481.1962.11694523
Stanovich, K. E. (1985). Cognitive Determinants of Reading in Mentally Retarded Individuals. https://doi.org/10.1016/S0074-7750(08)60236-0
Scroll to Top