A young boy diligently doing homework at a classroom desk, surrounded by a vibrant learning environment.

Bagaimana Cara Orang Tua Mendukung Anak Cerebral Palsy Dalam Belajar Berhitung?

Orang tua memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak dengan cerebral palsy (CP) dalam belajar berhitung, karena mereka sering menjadi pengasuh dan pendidik utama dalam kehidupan anak-anak mereka. Keterlibatan orang tua beragam, mencakup dukungan emosional, intervensi pendidikan, dan kolaborasi dengan para profesional. Dukungan ini sangat penting untuk mendorong perkembangan kognitif anak dan meningkatkan kemampuan berhitung mereka. Bagian berikut merinci berbagai cara orang tua berkontribusi pada proses pembelajaran ini.

Dukungan Emosional dan Psikologis

  • Orang tua menyediakan lingkungan pengasuhan yang sangat penting untuk kesejahteraan emosional anak-anak dengan CP. Dukungan ini membantu anak-anak merasa aman dan termotivasi untuk terlibat dalam kegiatan belajar, termasuk berhitung (Geralis & Ritter, 1991) (Sholihah et al., 2024).
  • Ketahanan pada orang tua, ditandai dengan regulasi emosional dan optimisme, memainkan peran penting dalam menjaga suasana belajar yang positif bagi anak-anak mereka (Dewarna & Abdullah, 2019).

Intervensi dan Strategi Pendidikan

  • Orang tua sering terlibat dalam kegiatan pendidikan langsung, seperti bermain permainan menghitung atau menggunakan situasi sehari-hari untuk mengajarkan angka. Pendekatan langsung ini membantu anak-anak dengan CP mengembangkan keterampilan berhitung dalam konteks praktis (Siron et al., 2021).
  • Penggunaan teknologi, seperti pembelajaran berbasis gerakan dengan realitas virtual, telah terbukti meningkatkan kemampuan berhitung pada anak-anak dengan CP. Orang tua dapat memfasilitasi pengalaman belajar ini dengan menyediakan akses ke teknologi tersebut dan mendorong penggunaannya (Lee, 2012).

Kolaborasi dengan Profesional

  • Orang tua bekerja sama dengan terapis dan pendidik untuk menyesuaikan pengalaman belajar dengan kebutuhan unik anak mereka. Kolaborasi ini memastikan bahwa intervensi pendidikan efektif dan selaras dengan tujuan perkembangan anak (Paleeri, 2010) (Baste et al., 2025).
  • Komunikasi teratur antara orang tua dan guru sangat penting untuk mengadaptasi materi dan strategi pendidikan agar lebih sesuai dengan gaya dan kemampuan belajar anak (Pereira et al., 2016)].

Tantangan dan Mekanisme Mengatasi

  • Orang tua menghadapi tantangan seperti menyeimbangkan peran pengasuhan dan pendidikan, mengakses sumber daya khusus, dan mengatasi hambatan keuangan dan geografis. Terlepas dari tantangan ini, mereka menggunakan mekanisme koping seperti mencari dukungan masyarakat dan berpartisipasi dalam program pelatihan orang tua untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk mendukung pembelajaran anak mereka (Baste et al., 2025).
  • Ayah, khususnya, berkontribusi dengan terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan pembelajaran, seperti membaca dan bermain, yang secara tidak langsung dapat mendukung keterampilan berhitung (Siron et al., 2021).

Sementara orang tua memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak mereka dengan CP dalam belajar berhitung, penting untuk mengakui tantangan sistemik yang mereka hadapi. Akses terbatas ke sumber daya pendidikan khusus dan dukungan dari lembaga pendidikan dapat menghambat efektivitas keterlibatan orang tua. Mengatasi hambatan ini melalui dukungan masyarakat, materi pendidikan inklusif, dan kolaborasi profesional dapat meningkatkan hasil pembelajaran bagi anak-anak dengan CP.

Geralis, E., & Ritter, T. (1991). Children with cerebral palsy : a parent’s guide.
Sholihah, A. N., Wulandari, N. F., & Kurt, A. (2024). Mother’s Perspective in Caring for Cerebral Palsy Children. Caring : Indonesian Journal of Nursing Science. https://doi.org/10.32734/ijns.v6i1.14984
Dewarna, R. F., & Abdullah, E. S. P. S. (2019). Parents‘ Resilience of Child with Cerebral Palsy. https://doi.org/10.2991/ACPCH-18.2019.60
Siron, Y., Ningrum, H. S., Gustiani, L., & Muaz, F. (2021). Father’s involvement in parenting children with cerebral palsy. https://doi.org/10.15408/JECE.V2I2.18745
Lee, S.-L. (2012). The Effects of Gesture-based Learning with Virtual Reality on Counting Ability for Children with Cerebral Palsy. Journal on Educational Technology. https://doi.org/10.18785/JETDE.0501.08
Paleeri, S. (2010). Educational Programmes for Children with Cerebral Palsy: Parents’ and Teachers’ Dilemma. Journal of Education and Practice.
Baste, J. A. D., Bulotao, R. N., Bacalso, E. P., Gatus, J. T. C., Cabahug, M. M. M., & Cagape, W. E. (2025). Voice of Resilience: A Case Study on Parental Experiences and Educational Interventions for a Homebound Learner with Cerebral Palsy. International Journal of Research and Innovation in Social Science. https://doi.org/10.47772/ijriss.2024.8120066
Pereira, A., Moreira, T., Lopes, S., Nunes, A., Magalhães, P., Fuentes, S., Reoyo, N., Núñez, J. C., & Rosário, P. (2016). “My Child has Cerebral Palsy”: Parental Involvement and Children’s School Engagement. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/FPSYG.2016.01765
 
Scroll to Top