Father and daughter enjoying quality time crafting a Christmas letter with colorful materials.

Apakah Anak Cerebral Palsy Lebih Baik Belajar Membaca Bersama Keluarga Atau Sendiri?

Pertanyaan apakah anak-anak dengan cerebral palsy (CP) harus belajar membaca bersama keluarga mereka atau sendirian adalah beragam, melibatkan pertimbangan dukungan emosional, efektivitas instruksional, dan kebutuhan unik setiap anak. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan keluarga dalam kegiatan literasi dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan membaca dan motivasi anak-anak dengan CP. Program literasi berbasis keluarga menyediakan lingkungan yang mendukung yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak, mendorong pengembangan keterampilan dan kesejahteraan emosional. Ini menunjukkan bahwa belajar membaca dengan keluarga dapat menawarkan keuntungan yang berbeda dibandingkan pembelajaran soliter untuk anak-anak dengan CP.

Manfaat Keterlibatan Keluarga

  • Dukungan Emosional dan Motivasi: Keterlibatan keluarga dalam kegiatan literasi dapat meningkatkan motivasi dan minat anak-anak dalam membaca. Program yang melibatkan orang tua dan anak-anak dalam kegiatan membaca bersama telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam sikap anak-anak terhadap membaca dan pencapaian melek huruf mereka(Morrow & Young, 1996). Ikatan emosional dan dorongan dari anggota keluarga dapat membuat membaca menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan dan tidak terlalu membuat stres bagi anak-anak dengan CP (Doak, 2024).

  • Instruksi dan Umpan Balik yang Disesuai: Anggota keluarga dapat memberikan dukungan dan umpan balik yang dipersonalisasi, yang sangat penting bagi anak-anak dengan CP yang mungkin memiliki kebutuhan belajar tertentu. Para ibu, misalnya, telah diamati menawarkan berbagai tingkat dukungan selama kegiatan melek huruf, yang sangat terkait dengan keterampilan melek huruf anak (Skibbe & Aram, 2018). Pendekatan yang dipersonalisasi ini bisa lebih efektif daripada metode pembelajaran soliter standar.

  • Relevansi Budaya dan Kontekstual: Praktik literasi berbasis rumah seringkali lebih relevan secara budaya dan kontekstual dengan anak, membuat pengalaman belajar lebih bermakna. Bentuk literasi alami ini, sebagai lawan dari literasi berbasis sekolah yang lebih terstruktur, dapat membantu anak-anak mengasosiasikan membaca dengan kesenangan dan relevansi pribadi (Machet, 2008).

Bukti dari Program Literasi Keluarga

  • Program Magang Membaca: Program yang melibatkan orang tua sebagai mitra membaca telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan membaca anak-anak. Misalnya, program membaca musim panas yang menggunakan orang tua sebagai pasangan mengakibatkan anak-anak memperoleh keterampilan membaca dua hingga lima bulan dalam waktu yang singkat (Knapp, 2016).

  • Program Literasi Keluarga Kolaborasi: Program-program ini, yang melibatkan orang tua, guru, dan anak-anak, telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pencapaian dan sikap melek huruf anak-anak. Keberhasilan program-program ini dikaitkan dengan lingkungan kolaboratif dan hormat yang mereka ciptakan, yang dibentuk oleh masukan dari orang tua dan guru (Morrow & Young, 1996).

Pertimbangan untuk Pembelajaran Soliter

Sementara keterlibatan keluarga menawarkan banyak manfaat, ada skenario di mana pembelajaran soliter mungkin bermanfaat. Misalnya, beberapa anak mungkin lebih suka atau membutuhkan waktu sendirian untuk memproses informasi dengan kecepatan mereka sendiri, terutama jika mereka mudah terganggu atau kewalahan oleh interaksi sosial. Selain itu, pembelajaran soliter dapat menumbuhkan kemandirian dan motivasi diri, yang merupakan keterampilan penting untuk pembelajaran seumur hidup. Namun, mengingat tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak-anak dengan CP, sifat suportif dan adaptif dari keterlibatan keluarga sering kali melebihi manfaat potensial dari pembelajaran soliter.

Kesimpulannya, sementara pembelajaran soliter dapat memiliki tempatnya, bukti sangat mendukung manfaat keterlibatan keluarga dalam kegiatan literasi untuk anak-anak dengan CP. Dukungan emosional, motivasi, dan instruksional yang diberikan oleh anggota keluarga dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan membaca dan perkembangan literasi secara keseluruhan anak-anak ini. Oleh karena itu, mengintegrasikan praktik literasi berbasis keluarga umumnya direkomendasikan untuk anak-anak dengan CP untuk memaksimalkan potensi belajar dan kenikmatan membaca mereka.

Morrow, L. M., & Young, J. W. (1996). Parent, Teacher, and Child Participation in a Collaborative Family Literacy Program: The Effects on Attitude, Motivation, and Literacy Achievement. Reading Research Report No. 64.
Doak, L. (2024). Exploring the value of family shared reading with young people who have Profound and Multiple Learning Disabilities (PMLD). Journal of Early Childhood Literacy. https://doi.org/10.1177/14687984241235124
Skibbe, L. E., & Aram, D. (2018). Maternal Writing Support for Kindergartners With Cerebral Palsy and Its Relations to Early Literacy Skills. Journal of Special Education. https://doi.org/10.1177/0022466917738763
Machet, M. (2008). The parent/child/teacher reading relation. Per Linguam. https://doi.org/10.5785/15-2-164
Knapp, N. F. (2016). Reading Together: A Summer Family Reading Apprenticeship Program for Delayed and Novice Readers. Literacy Research and Instruction. https://doi.org/10.1080/19388071.2015.1099767
Scroll to Top