Anak-anak dengan cerebral palsy (CP) sering menghadapi tantangan unik dalam memperoleh keterampilan literasi karena gangguan motorik dan komunikasi. Meskipun tidak sepenuhnya diperlukan untuk menemani anak dengan CP setiap kali mereka belajar membaca, memberikan dukungan yang tepat dan strategi instruksional yang disesuaikan sangat penting untuk pengembangan literasi mereka. Efektivitas instruksi literasi untuk anak-anak dengan CP tergantung pada aksesibilitas instruksi dan kemampuan untuk memberikan umpan balik dan memungkinkan anak-anak untuk menunjukkan keterampilan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pendampingan konstan tidak wajib, dukungan terstruktur sangat penting untuk hasil pembelajaran yang efektif (“Exploring the Effects of Literacy Instruction for Children With Cerebral Palsy: A Systematic Review”, 2023) (Murphy et al., 2022).
Pentingnya Instruksi Literasi yang Disesuaikan
- Instruksi literasi untuk anak-anak dengan CP harus berbasis bukti dan dapat diakses, memungkinkan anak-anak untuk menunjukkan dan menerima umpan balik tentang keterampilan mereka. Pendekatan ini telah dikaitkan dengan keuntungan menengah hingga besar dalam keterampilan membaca dan menulis (“Exploring the Effects of Literacy Instruction for Children With Cerebral Palsy: A Systematic Review”, 2023) (Murphy et al., 2022).
- Metode instruksi multikomponen, yang mencakup fonik, pengenalan kata penglihatan, kelancaran membaca, dan pemahaman, telah menunjukkan efek positif pada keterampilan melek huruf pada anak-anak dengan CPÂ (“Exploring the Effects of Literacy Instruction for Children With Cerebral Palsy: A Systematic Review”, 2023).
Peran Teknologi Bantu dan Penilaian yang Diadaptasi
- Teknologi bantu dapat memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan literasi dengan menyediakan sarana alternatif bagi anak-anak dengan CP untuk terlibat dengan bahan bacaan. Ini termasuk menggunakan perangkat yang mengakomodasi gangguan motorik, seperti teknologi HeadMouse untuk kontrol kursor (Driver et al., 2010).
- Penilaian yang disesuaikan yang meminimalkan tuntutan motorik dapat memberikan ukuran kemampuan kognitif yang lebih akurat, membantu menyesuaikan rencana pendidikan dengan kebutuhan anak (Driver et al., 2010).
Keterlibatan Orang Tua dan Guru
- Meskipun pendampingan langsung selama setiap sesi membaca tidak diperlukan, keterlibatan orang tua dalam memahami dan mendukung kebutuhan pendidikan anak sangat penting. Orang tua sering mencari materi pendidikan tertulis untuk mendukung anak-anak mereka dengan lebih baik, meskipun menemukan sumber daya yang memuaskan dapat menjadi menantang (Donovan et al., 2008).
- Guru memainkan peran penting dalam menerapkan strategi instruksional yang mempromosikan kemandirian dalam keterampilan melek huruf. Namun, ada kecenderungan ketergantungan berlebihan pada strategi tertentu, seperti asosiasi objek/gambar, yang dapat menghambat pengembangan keterampilan membaca independen (Anyango et al., 2016).
Tantangan Kognitif dan Pendidikan
- Anak-anak dengan CP mungkin memiliki gangguan kognitif tertentu, seperti kesulitan dengan pemrosesan fonologis dan memori sekuensial visual, yang dapat mempengaruhi perkembangan literasi mereka. Mengatasi tantangan kognitif ini melalui intervensi yang ditargetkan penting untuk meningkatkan hasil literasi (Critten, 2013).
- Rencana pendidikan untuk anak-anak dengan CP harus mencakup penilaian dan kurikulum yang dapat diakses yang mempertimbangkan kebutuhan unik anak dan potensi kesulitan belajar (Driver et al., 2010).
Meskipun pendampingan konstan tidak diperlukan, keterlibatan pengasuh dan pendidik dalam memberikan dukungan terstruktur dan strategi instruksional yang disesuaikan sangat penting untuk pengembangan melek huruf anak-anak dengan CP. Dukungan ini harus fokus pada membina kemandirian dan mengatasi tantangan kognitif dan motorik tertentu. Selain itu, penggunaan teknologi bantu dan penilaian yang disesuaikan dapat meningkatkan pengalaman belajar dan hasil untuk anak-anak ini.