Anak-anak dengan sindrom Down sering menghadapi tantangan dalam belajar aritmatika, termasuk penambahan dan pengurangan. Pertanyaan apakah mereka dapat belajar mengurangi (mengurangi) sebelum mereka dapat menambahkan adalah kompleks dan tergantung pada berbagai faktor, termasuk metode pengajaran, perbedaan individu, dan penggunaan teknologi pendidikan. Penelitian menunjukkan bahwa sementara anak-anak dengan sindrom Down dapat belajar penambahan dan pengurangan, urutan dan kemudahan mempelajari operasi ini dapat bervariasi. Gambaran ini akan mengeksplorasi keterampilan dasar yang diperlukan, peran strategi pengajaran, dan dampak intervensi pendidikan pada pembelajaran operasi aritmatika pada anak-anak dengan sindrom Down.
Keterampilan Dasar untuk Aritmatika
- Anak-anak dengan sindrom Down sering berjuang dengan keterampilan numerik dasar, yang sangat penting untuk mempelajari operasi aritmatika. Ini termasuk menghitung, rasa angka, dan kemampuan untuk membedakan antara kuantitas (Brigstocke et al., 2008) (Onnivello et al., 2019).
- Studi menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down dapat mengembangkan keterampilan dasar ini, meskipun dengan lebih banyak latihan dan metode pengajaran yang disesuaikan dibandingkan dengan anak-anak yang biasanya berkembang (Bird & Buckley, 2001).
Strategi dan Teknik Pengajaran
- Strategi pengajaran yang efektif, seperti menggunakan alat bantu visual dan bahan konkret, dapat secara signifikan meningkatkan pembelajaran operasi aritmatika pada anak-anak dengan sindrom Down(Bird & Buckley, 2001) (Herrera & Castañeda, 2009).
- Teknik pengajaran yang presisi dan program terstruktur telah terbukti membantu anak-anak dengan sindrom Down menguasai strategi penambahan seperti menghitung, yang dapat digeneralisasikan ke konteks lain (Irwin, 1991).
- Strategi yang diciptakan sendiri dan praktik teratur dapat mengarah pada pengembangan metode aritmatika yang lebih efisien, menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down dapat belajar menambah dan mengurangi dengan dukungan yang sesuai (Baroody, 1996).
Intervensi Pendidikan dan Teknologi
- Program teknologi pendidikan telah ditemukan berdampak positif pada pengembangan keterampilan penambahan dan pengurangan pada anak-anak dengan sindrom Down, dengan beberapa penelitian menunjukkan manfaat yang lebih besar bagi wanita (Edwan, 2013).
- Intervensi yang menggabungkan unsur-unsur kehidupan sehari-hari dan memanfaatkan pengetahuan yang ada dapat meningkatkan pemahaman berhitung, menyoroti pentingnya konteks dalam pengajaran aritmatika (“Early Numeracy Challenges and Interventions for Students with Down Syndrome: A Scoping Review”, 2023).
Tantangan dan Pertimbangan
- Terlepas dari potensi untuk belajar, anak-anak dengan sindrom Down mungkin mengalami kesulitan tertentu, seperti masalah memori jangka pendek, yang dapat menghambat pemahaman mereka tentang berhitung (“Early Numeracy Challenges and Interventions for Students with Down Syndrome: A Scoping Review”, 2023).
- Kemampuan untuk menilai kuantitas relatif, keterampilan dasar untuk aritmatika, bervariasi di antara anak-anak dengan sindrom Down, dengan beberapa tampil pada tingkat kebetulan, menunjukkan perlunya pendekatan pengajaran individual (Porter, 2020).
Sementara penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down dapat belajar penambahan dan pengurangan, urutan di mana mereka mempelajari operasi ini mungkin tidak sepenting metode yang digunakan untuk mengajari mereka. Fokusnya harus pada penyediaan pengalaman pendidikan yang disesuaikan, mendukung, dan relevan secara kontekstual yang memenuhi kebutuhan individu setiap anak. Pendekatan ini dapat membantu mengatasi tantangan yang terkait dengan belajar aritmatika dan memungkinkan anak-anak dengan sindrom Down untuk mencapai potensi penuh mereka dalam matematika.