Memang ada program dan pendekatan khusus yang dirancang untuk mengajarkan membaca kepada anak-anak dengan sindrom Down, disesuaikan dengan kebutuhan belajar unik mereka. Program-program ini sering menekankan pembelajaran visual dan menggabungkan berbagai alat dan metode untuk melibatkan anak-anak secara efektif. Tujuan utamanya adalah untuk memanfaatkan kekuatan anak-anak dengan sindrom Down, seperti memori visual mereka, sambil mengatasi tantangan mereka, seperti kesadaran fonemik. Bagian berikut menguraikan komponen dan strategi utama dari program membaca khusus ini.
Pembelajaran dan Kustomisasi Visual
- Banyak anak dengan sindrom Down adalah pembelajar visual, dan program membaca sering menggunakan kartu flash, permainan, dan grafik untuk melibatkan mereka. Alat-alat ini membantu menangkap minat anak dan memungkinkan penyesuaian agar sesuai dengan langkah dan gaya belajar individu (Oelwein, 1995).
- Program seperti yang dijelaskan oleh Patricia Logan Oelwein menekankan pentingnya membuat pembelajaran memotivasi dan bermanfaat, yang dapat dicapai dengan menyesuaikan pelajaran dengan minat anak (Oelwein, 1995).
Fonik dan Strategi Seluruh Kata
- Sementara anak-anak dengan sindrom Down dapat belajar membaca mirip dengan anak-anak yang biasanya berkembang, mereka sering lebih mengandalkan pengenalan kata utuh pada awalnya karena keterampilan memori visual mereka yang kuat. Strategi berbasis fonik diperkenalkan kemudian saat keterampilan membaca mereka berkembang (Buckley, 2001) (Hughes, 2006).
- Intervensi berbasis fonika terstruktur telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan melek huruf awal, seperti pengetahuan suara huruf dan pengenalan kata, ketika diterapkan dalam lingkungan yang mendukung (Goetz et al., 2008).
Intervensi Dini dan Dukungan Berkelanjutan
- Pengantar awal membaca, bahkan sejak usia dua tahun, sangat penting untuk mempromosikan bahasa lisan dan keterampilan melek huruf. Intervensi awal ini dapat menyebabkan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dalam literasi (Buckley & Bird, 2001) (Hughes, 2006).
- Dukungan dan keterlibatan berkelanjutan dalam kegiatan literasi sepanjang masa kanak-kanak dan hingga dewasa sangat penting. Keterlibatan berkelanjutan ini membantu mempertahankan dan mengembangkan keterampilan membaca (Buckley, 2001) (Buckley et al., 2001).
Penggunaan Teknologi dan Alat Modern
- Meskipun metode tradisional seperti kartu flash dan kertas biasa digunakan, anak-anak dengan sindrom Down juga dapat menangani gadget modern seperti smartphone dan tablet. Alat-alat ini dapat diintegrasikan ke dalam sesi pembelajaran untuk meningkatkan keterlibatan dan hasil pembelajaran (Yussof et al., n.d.).
Efektivitas dan Hasil Program
- Program seperti MULTILIT telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kesadaran fonologis, akurasi membaca kata, dan akurasi ejaan di antara anak-anak dengan sindrom Down. Perbaikan ini diamati selama periode 12 minggu, menyoroti efektivitas program literasi terstruktur (Lim et al., 2019).
- Penelitian menunjukkan bahwa dengan strategi pengajaran yang tepat, persentase yang signifikan dari individu dengan sindrom Down dapat mencapai tingkat literasi fungsional pada usia dewasa (Buckley, 2001).
Sementara program khusus untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan sindrom Down efektif, penting untuk mengenali perbedaan individu dalam tingkat dan kemampuan belajar di antara anak-anak ini. Beberapa mungkin berkembang lebih lambat, dan kemampuan membaca mereka mungkin tertinggal dari rekan-rekan mereka. Namun, dengan dukungan yang konsisten dan disesuaikan, banyak yang dapat mencapai tonggak literasi yang signifikan. Kuncinya adalah menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan menarik yang memanfaatkan kekuatan mereka dan mengatasi tantangan mereka.