pexels-photo-32326474-32326474.jpg

Bagaimana Cara Menggunakan Aktivitas Sehari-Hari Untuk Mengajarkan Berhitung Kepada Anak Hiperaktif?

Mengajar berhitung kepada anak-anak hiperaktif melalui kegiatan sehari-hari dapat menjadi pendekatan yang efektif, karena memanfaatkan energi alami dan keingintahuan mereka. Dengan mengintegrasikan berhitung ke dalam kegiatan yang menarik dan rutin, pendidik dan orang tua dapat membantu anak-anak ini mengembangkan keterampilan matematika dengan cara yang terasa alami dan menyenangkan. Metode ini tidak hanya membantu dalam pembelajaran tetapi juga membantu dalam mengelola hiperaktif dengan menyalurkan energi ke tugas-tugas produktif. Bagian berikut menguraikan berbagai strategi dan kegiatan yang dapat digunakan untuk mengajarkan berhitung kepada anak-anak hiperaktif.

Nomor Hari

  • Kegiatan “Number of the Day” adalah alat sederhana namun ampuh untuk mengajarkan berhitung. Ini melibatkan memilih nomor setiap hari dan mengeksplorasi sifat dan hubungannya dengan angka lain. Kegiatan ini dapat digunakan untuk mengisi waktu selama masa transisi atau masa tunggu, menjadikannya pilihan fleksibel untuk anak-anak hiperaktif yang mungkin kesulitan dengan waktu menganggur (Slovin, 1992).
  • Pendekatan ini mendorong pemikiran mandiri dan membantu anak-anak membangun konsep matematika sambil mempraktikkan keterampilan komputasi (Slovin, 1992).

Rutinitas Matematika Harian

  • Menerapkan rutinitas matematika harian yang menarik dan berbasis standar dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan penalaran matematika dan komunikasi siswa. Kegiatan seperti “Fraction of the Day,” “Truth or Fib,” dan “Tebak Nomor Saya” dirancang untuk menarik minat tinggi dan dapat dirotasi untuk mempertahankan keterlibatan (Newton, n.d.).
  • Rutinitas ini mendorong anak-anak untuk berpikir di luar jawaban benar atau salah sederhana, menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep matematika (Newton, n.d.).

Kegiatan Berhitung Rumah

  • Kegiatan berhitung berbasis rumah, seperti bermain permainan papan, telah terbukti berkorelasi dengan peningkatan keterampilan menghitung dan dasar aritmatika pada anak-anak. Kegiatan-kegiatan ini memberikan konteks pembelajaran yang akrab dan menyenangkan, menjadikannya ideal untuk anak-anak hiperaktif (Benavides-Varela et al., 2016) (Pardo et al., 2020).
  • Interaksi orangtua-anak selama kegiatan ini dapat meningkatkan paparan anak-anak terhadap konten terkait berhitung dan meningkatkan kinerja mereka dalam tugas numerik (Vandermaas-Peeler et al., 2012).

Pembelajaran Aktif Secara Fisik

  • Menggabungkan aktivitas fisik dengan pembelajaran berhitung, seperti berlatih tabel waktu sambil melakukan latihan aerobik, bisa sangat efektif untuk anak-anak hiperaktif. Metode ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berhitung tetapi juga meningkatkan kebugaran fisik, memberikan manfaat ganda (Vetter et al., 2018).
  • Kegiatan semacam itu dapat disusun untuk mencakup latihan sedang hingga berat, yang membantu dalam mengelola hiperaktif sambil memperkuat konsep matematis (Vetter et al., 2018).

Gamifikasi dan Bermain

  • Materi pembelajaran yang digamifikasi dan kegiatan menyenangkan dapat membuat pembelajaran berhitung lebih menarik bagi anak-anak yang hiperaktif. Metode ini menggunakan visualisasi dan elemen interaktif untuk mengajarkan keterampilan berhitung dasar, mengurangi kecemasan dan meningkatkan keterlibatan (Ramadhan et al., 2023).
  • Pengamatan anak-anak selama bermain mengungkapkan bahwa mereka secara alami menggunakan terminologi matematika, menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis bermain dapat secara efektif mendukung perkembangan berhitung (Kohl, 1990).

Sementara strategi ini menawarkan cara-cara yang menjanjikan untuk mengajarkan berhitung kepada anak-anak hiperaktif, penting untuk mempertimbangkan perbedaan dan preferensi individu. Beberapa anak mungkin merespons aktivitas tertentu lebih baik daripada yang lain, dan fleksibilitas dalam pendekatan dapat membantu memenuhi beragam kebutuhan. Selain itu, sementara kegiatan berbasis rumah dan keterlibatan orang tua bermanfaat, mereka mungkin tidak layak untuk semua keluarga karena keterbatasan waktu atau kurangnya sumber daya. Oleh karena itu, pendidik dan orang tua harus bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang seimbang dan mendukung yang mengakomodasi tantangan dan kekuatan unik anak-anak hiperaktif.

Slovin, H. (1992). Number of the Day. The Arithmetic Teacher. https://doi.org/10.5951/AT.39.7.0029
Newton, N. (n.d.). Daily Math Thinking Routines in Action. https://doi.org/10.4324/9781351164283
Benavides-Varela, S., Butterworth, B., Burgio, F., Arcara, G., Lucangeli, D., & Semenza, C. (2016). Numerical Activities and Information Learned at Home Link to the Exact Numeracy Skills in 5-6 Years-Old Children. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/FPSYG.2016.00094
Pardo, J., Baz, M. R., González, Á. J., & Herrera, R. de S. (2020). Actividades aritméticas en el hogar en relación con el procesamiento numérico básico en alumnos preescolares. Revista De Educacion. https://doi.org/10.4438/1988-592X-RE-2020-389-454
Vandermaas-Peeler, M., Ferretti, L., & Loving, S. (2012). Playing “The Ladybug Game”: Parent Guidance of Young Children’s Numeracy Activities. Early Child Development and Care. https://doi.org/10.1080/03004430.2011.609617
Vetter, M., O’Connor, H., O’Dwyer, N., & Orr, R. (2018). Learning “Math on the Move”: Effectiveness of a Combined Numeracy and Physical Activity Program for Primary School Children. Journal of Physical Activity and Health. https://doi.org/10.1123/JPAH.2017-0234
Ramadhan, M. M., Valenda, C., Renzaputri, S. B., Sabiq, A., Putra, V. H. C., Hilman, D., & Dewi, K. (2023). Development of Gamified Mathematics Learning Material for Treating Children With Dyscalculia at Age 4 – 6 Years Old. https://doi.org/10.1109/conmedia60526.2023.10428235
Kohl, D. M. (1990). Math activities for young children. Early Childhood Education Journal. https://doi.org/10.1007/BF01620161
Scroll to Top