Detailed close-up of a wooden pencil resting on white paper, perfect for educational themes.

Apakah Menulis Di Atas Pasir Bisa Membantu Anak Hiperaktif Belajar Menulis?

Penggunaan pasir sebagai media pembelajaran telah menunjukkan manfaat potensial bagi anak-anak hiperaktif, terutama dalam mengembangkan keterampilan menulis. Terapi sandplay dan kegiatan pembelajaran berbasis pasir dapat melibatkan anak-anak dengan cara taktil dan interaktif, yang mungkin sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Pendekatan ini memanfaatkan keterlibatan sensorik dan motorik yang disediakan pasir, berpotensi membantu pengembangan keterampilan motorik halus dan fokus, yang sangat penting untuk menulis.

Manfaat Pasir dalam Pembelajaran

  • Pengembangan Keterampilan Motorik: Pasir menyediakan media sentuhan yang dapat merangsang sensor motorik, yang bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan pra-menulis pada anak kecil. Penelitian telah menunjukkan bahwa menggunakan media pasir dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan pra-menulis anak-anak, meningkatkan akurasi dan kerapian tulisan mereka (Wulandari, 2024).

  • Keterlibatan dan Fokus: Terapi permainan pasir telah terbukti memperbaiki gejala ADHD, seperti hiperaktif dan kurangnya perhatian, dengan memberikan bentuk ekspresi nonverbal dan interaktif. Ini dapat membantu anak-anak lebih fokus pada tugas-tugas, termasuk menulis (Li et al., 2023) (Qiao, 2010)].

  • Manfaat Terapeutik: Terapi permainan pasir memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan diri mereka secara simbolis, yang dapat membantu dalam mengelola impulsif dan regulasi emosional. Aspek terapeutik ini secara tidak langsung dapat mendukung pembelajaran dengan menciptakan keadaan emosional yang lebih kondusif untuk menulis (Li et al., 2023) (We, 2013).

Studi Kasus dan Temuan Penelitian

  • Peningkatan Gejala ADHD: Sebuah studi yang melibatkan terapi sandplay untuk anak-anak dengan ADHD menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam hiperaktif dan impulsif setelah 12 minggu terapi. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan berbasis pasir dapat menjadi pengobatan pelengkap yang efektif untuk mengelola gejala ADHD, yang pada gilirannya dapat mendukung kegiatan pembelajaran seperti menulis (Qiao, 2010).

  • Peningkatan Keterampilan Pra-Menulis: Penggunaan pasir kinetik telah terbukti meningkatkan keterampilan pra-menulis pada anak kecil dengan meningkatkan keterampilan motorik halus mereka. Peningkatan ini sangat penting bagi anak-anak yang kesulitan menulis karena hiperaktif atau defisit perhatian (Yuniarti et al., 2024).

  • Perkembangan Naratif dan Kognitif: Terapi permainan pasir juga dapat memfasilitasi perkembangan narasi, memungkinkan anak-anak untuk membuat cerita dan skenario di pasir. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan kognitif dan kreativitas, yang penting untuk pengembangan menulis dan literasi (Brächter, 2009).

Pertimbangan dan Tantangan

Sementara pembelajaran dan terapi berbasis pasir menunjukkan harapan, ada pertimbangan praktis dan etis yang harus diatasi. Efektivitas terapi sandplay dapat bervariasi berdasarkan pada masing-masing anak dan gejala spesifik ADHD yang mereka tunjukkan. Selain itu, biaya dan ketersediaan terapis terlatih dapat menjadi penghalang bagi implementasi yang meluas(Li et al., 2023). Selain itu, meskipun pasir dapat menjadi media yang bermanfaat, penting untuk memastikan bahwa lingkungan belajar terstruktur dan kegiatan dipandu untuk memaksimalkan hasil pendidikan (Silva et al., 2024).

Kesimpulannya, menulis di atas pasir memang dapat membantu anak-anak hiperaktif belajar menulis dengan melibatkan mereka dalam aktivitas yang kaya sensorik, interaktif, dan terapeutik. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam mengembangkan keterampilan motorik halus tetapi juga mendukung perkembangan emosional dan kognitif, yang sangat penting untuk pembelajaran yang efektif. Namun, keberhasilan intervensi tersebut tergantung pada implementasi yang cermat dan pertimbangan kebutuhan dan keadaan individu.

Wulandari, C. (2024). Pemanfaatan Media Pasir Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak Usia 5-6 Tahun. Generasi Emas. https://doi.org/10.25299/ge.2024.vol7(2).18261
Li, S., Lu, Y., & Wu, J. (2023). Sandplay Therapy as a Complementary Treatment for Children with ADHD: A Scoping Review. Issues in Mental Health Nursing. https://doi.org/10.1080/01612840.2023.2249990
Qiao, W. (2010). Effects of sandplay therapy in children with attention deficit hyperactivity disorders. Chinese Mental Health Journal.
We, Z. (2013). A Qualitative Study of Sandplay Productions of Pupils with ADHD Tendency. Chinese Journal of Clinical Psychology.
Yuniarti, Y., Rosma, R., & Sutrisno, S. (2024). Pengaruh Media Pasir Kinetik Terhadap Kemampuan Pramenulis Anak. JEA (Jurnal Edukasi AUD). https://doi.org/10.18592/jea.v10i1.11542
Brächter, W. (2009). Geschichten im Sand Narrative Kindertherapie mit der Methode des Sandspiels. https://doi.org/10.13109/KONT.2009.40.1.49
Silva, B. M. da, Guabira, M. E. da S. S., Brito, M. J. da S., Souza, L. G. de, Pereira, E. C., & Silva, I. D. M. (2024). Literacy and hyperactivity in early early education. Revista Gênero e Interdisciplinaridade. https://doi.org/10.51249/gei.v5i01.1814
Scroll to Top