pexels-photo-32228855-32228855.jpg

Apakah Membacakan Buku Cerita Bisa Membantu Anak Hiperaktif Belajar Membaca?

Membaca buku cerita memang dapat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif dalam belajar membaca, karena memberikan cara yang terstruktur namun menarik untuk mengembangkan keterampilan melek huruf. Buku cerita, baik dalam format tradisional atau digital, menawarkan konteks yang kaya untuk pengembangan bahasa, pemahaman, dan keterlibatan, yang sangat penting bagi anak-anak dengan gangguan hiperaktif. Sifat interaktif buku cerita, terutama ketika dibacakan dengan lantang, dapat menarik perhatian anak-anak hiperaktif dan memfasilitasi proses belajar mereka. Transisi ke aspek-aspek spesifik tentang bagaimana buku cerita membantu pengembangan literasi dieksplorasi di bawah ini.

Membaca Buku Cerita dan Literasi yang Muncul

  • Membaca buku cerita di lingkungan rumah merupakan faktor penting dalam mengembangkan keterampilan melek huruf awal. Ini memberi anak-anak pemahaman tentang tujuan buku dan membaca, yang sangat penting untuk perkembangan literasi yang muncul (Lacour et al., 2011).
  • Sesi membaca bersama antara pengasuh dan anak-anak menciptakan pengalaman bermakna yang merangsang pembelajaran dan perkembangan bahasa, yang sangat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif yang mungkin berjuang dengan metode pembelajaran tradisional (Lacour et al., 2011).

Buku Cerita Digital dan Keterlibatan

  • Buku cerita digital, dengan fitur interaktifnya, dapat sangat menarik bagi anak-anak hiperaktif. Buku cerita ini sering menyertakan animasi dan suara yang dapat menarik perhatian anak-anak yang mungkin mudah teralihkan perhatian (Wong & Neuman, 2019) (Bus & Smeets, 2006).
  • Penelitian telah menunjukkan bahwa buku cerita elektronik dapat meningkatkan pengembangan kosakata dan pemahaman cerita, menjadikannya alat yang berharga untuk pengembangan literasi pada anak-anak, termasuk mereka yang kesulitan perhatian (Bus & Smeets, 2006).

Pemahaman Membaca dan Hiperaktif

  • Untuk anak hiperaktif, pemahaman membaca bisa menjadi tantangan. Namun, buku cerita, terutama ketika dibacakan dengan lantang, dapat meningkatkan pemahaman dengan memberikan narasi terstruktur yang membantu anak-anak fokus dan memahami isinya (Dubey & O’Leary, 1975).
  • Penggunaan buku bergambar dalam sesi baca-lantang juga dapat membantu anak-anak dengan ADHD memahami diri mereka sendiri dan perilaku mereka, yang secara tidak langsung dapat mendukung perkembangan membaca mereka dengan meningkatkan kesadaran diri dan mengurangi persepsi negatif (Zambo, 2006).

Peran Pengasuh dan Pendidik

  • Keterlibatan pengasuh dan pendidik sangat penting dalam memfasilitasi pengembangan literasi pada anak-anak hiperaktif. Lokakarya dan pelatihan untuk pengasuh tentang membaca buku cerita yang efektif dapat secara signifikan berdampak pada keterampilan melek huruf anak-anak (Lacour et al., 2011).
  • Guru dan psikolog memainkan peran penting dalam mengadaptasi kegiatan literasi untuk memenuhi kebutuhan anak-anak hiperaktif, memastikan bahwa mereka menerima dukungan yang diperlukan untuk mengatasi defisit perhatian dan berhasil membaca (Silva et al., 2024).

Sementara buku cerita adalah alat yang ampuh untuk pengembangan literasi, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan individu anak-anak hiperaktif. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat lebih dari buku cerita digital karena sifatnya yang interaktif, sementara yang lain mungkin menemukan buku cerita tradisional lebih menenangkan dan lebih mudah diikuti. Kuncinya adalah untuk memberikan berbagai pengalaman membaca dan melibatkan pengasuh dan pendidik dalam proses untuk menyesuaikan pendekatan dengan kebutuhan unik setiap anak.

Lacour, M., McDonald, C., Thomason, G., & Tissington, L. D. (2011). The Impact of a Caregiver Workshop Regarding Storybook Reading on Pre-Kindergarten Children’s Emergent Literacy Development. Education 3-13.
Wong, K. M., & Neuman, S. B. (2019). The Power of a Story: Reading Live and Electronic Storybooks to Young Children. https://doi.org/10.1007/978-3-030-20077-0_9
Bus, A. G. (Adriana), & Smeets, D. J. H. (2006). Storybook Apps as a Tool for Early Literacy Development.
Dubey, D. R., & O’Leary, S. G. (1975). Increasing reading comprehension of two hyperactive children: preliminary investigation. Perceptual and Motor Skills. https://doi.org/10.2466/PMS.1975.41.3.691
Zambo, D. (2006). Learning from Picture Book Characters in Readaloud Sessions for Students with ADHD. Teaching Exceptional Children-Plus.
Silva, B. M. da, Guabira, M. E. da S. S., Brito, M. J. da S., Souza, L. G. de, Pereira, E. C., & Silva, I. D. M. (2024). Literacy and hyperactivity in early early education. Revista Gênero e Interdisciplinaridade. https://doi.org/10.51249/gei.v5i01.1814
Scroll to Top