Memastikan bahwa anak-anak dengan autisme tetap terlibat dalam belajar berhitung, terlepas dari tantangan yang mereka hadapi, memerlukan pendekatan multifaset yang menggabungkan strategi pendidikan yang disesuaikan, teknologi bantu, dan lingkungan yang mendukung. Anak-anak dengan autisme sering memiliki kebutuhan belajar yang unik yang memerlukan metode pengajaran khusus untuk menumbuhkan kemampuan matematika mereka. Dengan memanfaatkan praktik berbasis bukti dan alat-alat inovatif, pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang inklusif dan memotivasi bagi anak-anak ini. Bagian berikut menguraikan strategi dan intervensi utama yang dapat membantu menjaga semangat belajar pada anak-anak dengan autisme.
Strategi Pendidikan yang Disesuaikan
- Pembelajaran Terstruktur: Pendidikan matematika terstruktur sangat penting untuk anak-anak dengan autisme, karena menyediakan metode yang dapat diprediksi yang memenuhi kebutuhan belajar mereka. Ini termasuk menggunakan alat bantu visual dan teknik pembelajaran berulang, seperti kartu flash, yang telah terbukti secara signifikan meningkatkan pemahaman matematika dan keterlibatan pada anak-anak dengan autisme (Silva, 2018) (Mustafa, 2024).
- Intervensi Individual: Menyadari beragam kemampuan matematika dalam spektrum autisme, pendidik harus menerapkan intervensi yang ditargetkan yang mempertimbangkan perbedaan individu. Pendekatan ini dapat memanfaatkan kekuatan kognitif anak-anak dengan autisme, seperti keterampilan pemecahan masalah mereka, untuk meningkatkan hasil belajar (Silva, 2018).
Teknologi Bantu
- Sistem E-Learning: Penggunaan sistem bantu e-learning, yang mengintegrasikan multimedia dan pembelajaran adaptif, telah terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi dan keterampilan pengaturan diri di antara anak-anak dengan autisme. Sistem ini menawarkan konten yang menarik dan kemampuan beradaptasi, menjadikannya alat yang berharga dalam mempromosikan pembelajaran mandiri dan kesetaraan pendidikasi (Matharaarachchi et al., 2023).
- Pendekatan Gameful: Menggabungkan strategi permainan, seperti permainan serius dan gamifikasi, dapat meningkatkan pengalaman belajar untuk anak-anak autis. Pendekatan ini menggunakan lingkungan interaktif dan imersif untuk mempertahankan keterlibatan dan motivasi, yang sangat penting untuk pembelajaran yang berkelanjutan (Honorato et al., 2024) (Silva et al., 2017).
Lingkungan Belajar yang Mendukung
- Pendidikan Inklusif: Menciptakan lingkungan pendidikan inklusif melibatkan pemahaman autisme dari perspektif siswa dan menggunakan metode yang memungkinkan mereka untuk belajar secara efektif. Ini termasuk menyediakan akses ke strategi bantu dan bantuan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, serta membina komunitas yang mendukung di dalam kelas (Barua et al., 2019).
- Manajemen Perilaku: Guru dapat memanfaatkan analisis perilaku terapan dan strategi lain yang diuji di lapangan untuk mengelola perilaku sulit dan meningkatkan pembelajaran. Metode ini membantu dalam menciptakan lingkungan kelas yang terstruktur dan mendukung yang mendorong partisipasi dan pembelajaran (Ashcroft et al., 2009).
Sementara strategi dan intervensi ini efektif dalam mendukung anak-anak dengan autisme dalam belajar berhitung, penting untuk mengakui tantangan yang tersisa. Variabilitas dalam keterampilan matematika di antara anak-anak dengan autisme, mulai dari cacat hingga kemampuan luar biasa, membutuhkan penelitian berkelanjutan dan adaptasi praktik pendidikan. Selain itu, faktor sosial ekonomi dapat mempengaruhi pengembangan keterampilan matematika, menyoroti perlunya akses yang adil ke sumber daya dan dukung (Silva, 2018). Dengan terus mengeksplorasi dan menyempurnakan strategi pendidikan, pendidik dapat lebih baik mengatasi beragam kebutuhan anak-anak dengan autisme dan menumbuhkan kecintaan belajar seumur hidup.