Memotivasi anak-anak dengan autisme untuk belajar berhitung melibatkan penggunaan strategi pendidikan khusus yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan individual dan terstruktur, menggabungkan metode tradisional dan teknologi, dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan autisme. Strategi ini tidak hanya berfokus pada aspek kognitif pembelajaran tetapi juga mempertimbangkan preferensi sensorik dan faktor motivasi yang penting untuk melibatkan anak-anak dengan autisme. Di bawah ini adalah beberapa strategi efektif yang berasal dari penelitian terbaru.
Kurikulum Individual dan Intervensi Terstruktur
- Kurikulum individual, seperti program Pemulihan Matematika yang disesuaikan, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan kemampuan matematika pada anak-anak dengan autisme. Pendekatan ini melibatkan penyesuaian kurikulum berhitung agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan belajar spesifik setiap anak, yang mengarah pada kemajuan signifikan dalam keterampilan matematika mereka selama periode 20 minggu (Tzanakaki et al., 2014).
- Project MIND, intervensi sistematis, juga efektif dalam meningkatkan pemahaman matematika dan kemampuan kognitif pada anak-anak dengan autisme. Program ini menggunakan metode pengajaran terstruktur untuk meningkatkan keterampilan matematika, menunjukkan peningkatan yang signifikan pada peserta (Su et al., 2020).
Penggunaan Teknologi dan Alat Interaktif
- Aplikasi TalNA, aplikasi pembelajaran bantu layar sentuh, memberikan pengalaman berhitung yang dipersonalisasi untuk anak-anak dengan autisme. Alat pembelajaran seluler ini sejalan dengan prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4, memastikan akses berkelanjutan ke pendidikan berkualitas dan mempromosikan inklusivitas (Kamaruzaman et al., 2023).
- Kartu flash telah diidentifikasi sebagai alat pembelajaran visual dan berulang yang efektif yang membantu meningkatkan pemahaman matematika. Metode ini membantu meningkatkan keterlibatan aktif dan keterlibatan dalam proses pembelajaran untuk anak-anak dengan autisme(Mustafa, 2024).
Permainan dan Aktivitas yang Menarik
- Permainan papan linier telah ditemukan secara signifikan meningkatkan pemahaman tentang hubungan numerik pada anak-anak dengan autisme. Permainan ini memberikan cara langsung dan interaktif untuk belajar menghitung dan estimasi garis angka, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan autisme (Satsangi & Bofferding, 2017).
- Berbagai permainan dan kegiatan, seperti yang diuraikan dalam “Motivasi untuk Berkomunikasi!” , dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik. Kegiatan ini memanfaatkan preferensi dan minat sensorik anak-anak, seperti menggunakan mainan dan permainan sosial, untuk memotivasi mereka belajar berhitung dan keterampilan berhitung lainnya (Griffin & Sandler, 2009).
Praktik Berbasis Bukti dan Strategi Pengajaran
- Strategi titik sentuh adalah praktik berbasis bukti yang telah efektif dalam mengajarkan penambahan satu digit untuk siswa dengan autisme. Strategi ini melibatkan penggunaan isyarat sentuhan untuk membantu anak-anak memahami dan mempertahankan konsep matematis (Alghamdi, 2024).
- Analisis perilaku terapan dan metode pengajaran terstruktur lainnya direkomendasikan untuk memodifikasi perilaku siswa dan meningkatkan pembelajaran pada anak-anak dengan autisme. Strategi ini memberikan contoh praktis bagi guru untuk diterapkan di ruang kelas mereka (Ashcroft et al., 2009).
Meskipun strategi ini telah menunjukkan efektivitas, penting untuk mengenali beragam kemampuan dan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan autisme. Beberapa anak mungkin menunjukkan keterampilan luar biasa dalam bidang matematika tertentu, sementara yang lain mungkin berjuang dengan konsep dasar. Oleh karena itu, pemahaman yang bernuansa tentang kebutuhan dan kekuatan individu setiap anak sangat penting untuk mengembangkan strategi pendidikan yang efektif(Silva, 2018). Selain itu, integrasi preferensi sensorik dan faktor motivasi ke dalam kegiatan pembelajaran dapat lebih meningkatkan keterlibatan dan hasil pembelajaran untuk anak-anak dengan autisme.