Ketika seorang anak autis menolak untuk terlibat dalam praktik menulis sehari-hari, penting untuk memahami tantangan yang mendasarinya dan mengeksplorasi strategi yang disesuaikan untuk mendukung pembelajaran mereka. Kesulitan menulis pada anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering berasal dari masalah dengan pengaturan diri, perencanaan motorik, dan kebutuhan komunikasi. Intervensi seperti Pengembangan Strategi Pengembangan Mandiri (SRSD) dan strategi POW (Pick + Organize + Write) telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan menulis di antara anak-anak dengan ASD. Strategi ini berfokus pada peningkatan pengaturan diri, perencanaan, dan organisasi, yang sangat penting untuk tugas menulis. Berikut adalah beberapa pendekatan dan pertimbangan untuk mengatasi penolakan menulis pada anak autis.
Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD)
- SRSD adalah pendekatan berbasis bukti yang membantu siswa dengan ASD meningkatkan tulisan mereka dengan mengajari mereka keterampilan pengaturan diri.
- Ini melibatkan instruksi eksplisit dalam perencanaan, penyusunan, dan revisi, yang dapat mengarah pada peningkatan kualitas dan panjang penulisan (Asaro-Saddler, 2016) (Asaro-Saddler, 2016).
- SRSD juga meningkatkan kemampuan pemantauan dan perencanaan diri, yang sering menjadi area kesulitan bagi anak-anak dengan ASDÂ (Asaro-Saddler, 2016).
Alat Penulisan Alternatif
- Banyak anak dengan ASD mengalami kesulitan perencanaan motorik, membuat tulisan tangan tradisional menjadi menantang. Menggunakan keyboard dapat menjadi alternatif yang layak untuk mengurangi frustrasi dan meningkatkan efisiensi penulisan(Broun, 2009).
- Mendorong penggunaan teknologi dapat membantu melewati tantangan fisik tulisan tangan, memungkinkan anak untuk fokus pada pembuatan konten (Broun, 2009).
Intervensi yang Disesuaikan
- Studi kasus, seperti yang melibatkan anak berusia 14 tahun dengan Sindrom Asperger, menunjukkan efektivitas latihan tulisan tangan yang ditargetkan dan dukungan kolaboratif dalam meningkatkan keterampilan tulisan tangan dan kinerja akademis (Pani, 2024).
- Intervensi harus dipersonalisasi, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan tantangan khusus anak, dan melibatkan kolaborasi dengan pendidik dan anggota keluarga (Pani, 2024).
Strategi Menulis
- Strategi POW adalah metode efektif lain yang mendukung keterampilan perencanaan dan menulis dengan memberikan pendekatan terstruktur untuk tugas penulis(Gökmen & Citil, 2022).
- Strategi ini membantu siswa dengan ASD mengembangkan rutinitas kognitif untuk mengelola kompleksitas penulisan, sehingga meningkatkan kesadaran mereka akan kekuatan dan kesulitan menulis (Gökmen & Citil, 2022).
Konteks Pendidikan yang Lebih Luas
- Sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak dengan ASD memiliki akses ke kurikulum pendidikan umum, sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang saat ini. Instruksi penulisan eksplisit yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka dapat memfasilitasi kemajuan mereka dalam kurikulum ini (Pennington & Delano, 2012).
- Guru dan orang tua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung yang mengatasi tantangan akademik dan perilaku yang terkait dengan penulisan (Ashcroft et al., 2009).
Sementara strategi ini menawarkan pendekatan terstruktur untuk meningkatkan keterampilan menulis, penting untuk mengenali beragam kebutuhan dan kemampuan anak-anak dengan ASD. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat dari bentuk ekspresi alternatif, seperti menggambar atau mendongeng verbal, yang dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menulis. Selain itu, memahami perspektif dan preferensi anak dapat mengarah pada pengalaman belajar yang lebih efektif dan menarik. Penelitian di masa depan harus terus mengeksplorasi pendekatan interdisipliner dan peran teknologi dalam mendukung pengembangan penulisan untuk individu autis (Ye, 2022).