Menciptakan lingkungan rumah yang mendukung anak-anak dengan autisme dalam belajar menulis melibatkan kombinasi strategi pengajaran terstruktur, lingkungan fisik yang kondusif, dan suasana sosial yang mendukung. Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menghadapi tantangan dalam ekspresi tertulis karena kesulitan dalam pengaturan diri dan komunikasi. Namun, dengan intervensi yang tepat dan modifikasi di rumah, tantangan ini dapat dikurangi, menumbuhkan lingkungan di mana anak-anak dapat berkembang dalam upaya menulis mereka. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan utama untuk menciptakan lingkungan seperti itu.
Strategi Pengajaran Terstruktur
- Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD) : Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan kualitas menulis dan kemampuan mengatur diri anak-anak dengan ASD. SRSD melibatkan pengajaran siswa untuk merencanakan, memantau, dan mengevaluasi tulisan mereka, yang meningkatkan kemampuan mereka untuk menghasilkan teks yang koheren dan terstruktur (Asaro-Saddler, 2016) (Asaro-Saddler, 2016).
- Strategi POW:  Strategi POW (Pick + Organize + Write) adalah metode efektif lain yang membantu siswa dengan ASD mengembangkan keterampilan perencanaan dan menulis. Ini memberikan rutinitas kognitif yang mendukung organisasi dan pengembangan konten tertulis (Gökmen & Citil, 2022).
- Praktik Berbasis Bukti:  Menerapkan praktik berbasis bukti yang disesuaikan dengan kebutuhan unik anak-anak dengan ASD dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan menulis mereka. Praktik-praktik ini harus disesuaikan dengan karakteristik individu setiap anak untuk memaksimalkan efektivitas (Asaro-Saddler, 2016).
Lingkungan Fisik yang Kondusif
- Modifikasi Rumah Ramah Autisme:  Memodifikasi lingkungan rumah untuk mengurangi kelebihan sensorik dan menciptakan suasana yang menenangkan dapat membantu anak-anak dengan autisme fokus lebih baik pada tugas menulis. Ini termasuk meminimalkan kekacauan, menggunakan pencahayaan lembut, dan menyediakan ruang yang tenang untuk konsentrasi (Nagib & Williams, 2017).
- Lingkungan Literasi Rumah (HLE) : HLE yang merangsang, yang mencakup akses ke buku dan bahan tulisan, dapat meningkatkan perkembangan literasi pada anak-anak dengan autisme. Kehadiran sumber daya tersebut mendorong keterlibatan dengan kegiatan menulis dan mendukung pengembangan keterampilan menulis (Huang et al., 2022).
Suasana sosial yang mendukung
- Keterlibatan Orang Tua:  Orang tua memainkan peran penting dalam memfasilitasi kegiatan menulis di rumah. Dengan terlibat dalam tugas menulis bersama dan menyediakan perancah, orang tua dapat membantu anak-anak mencapai zona perkembangan proksimal mereka, di mana mereka dapat mencapai lebih banyak dengan bimbingan daripada yang mereka bisa secara mandiri (Ramey & Rae, 2015).
- Mendorong Minat Membaca: *Membina minat membaca secara tidak langsung dapat mendukung pengembangan tulisan. Ketika anak-anak tertarik membaca, mereka lebih cenderung terlibat dengan tugas-tugas menulis, karena membaca dan menulis adalah keterampilan melek huruf yang terkait erat (Huang et al., 2022).
Sementara strategi terstruktur dan modifikasi lingkungan sangat penting, penting juga untuk mengenali beragam kemampuan anak-anak dengan autisme. Beberapa anak mungkin menunjukkan kekuatan dalam menulis, terutama ketika mereka menulis tentang topik minat pribadi atau menggunakan tulisan sebagai bentuk ekspresi diri. Misalnya, blogger autis telah ditemukan menulis dengan gaya yang lebih kompleks daripada rekan-rekan neurotipikal mereka, menunjukkan bahwa menulis dapat menjadi kekuatan bagi beberapa individu dengan autisme(Caldwell-Harris & Posner, 2024). Ini menyoroti pentingnya menyesuaikan instruksi menulis dengan minat dan kekuatan individu setiap anak, memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang berarti bagi mereka.