Orang tua memainkan peran penting dalam berkolaborasi dengan guru untuk mengajar anak-anak dengan keterampilan menghitung keterbelakangan mental. Kerjasama ini sangat penting untuk mengoptimalkan hasil pendidikan anak-anak ini, karena menggabungkan keahlian pendidik dengan pemahaman intim yang dimiliki orang tua tentang kebutuhan anak-anak mereka. Kolaborasi ini melibatkan berbagai strategi dan praktik yang bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan bagi anak-anak penyandang cacat intelektual. Bagian berikut menguraikan aspek-aspek kunci dari kerja sama ini.
Pentingnya Keterlibatan Orang Tua
- Orang tua adalah guru pertama dan paling berpengaruh bagi anak-anak mereka, memberikan pengalaman belajar mendasar di rumah (Anchal & Rani, n.d.).
- Keterlibatan mereka sangat penting dalam memperkuat keterampilan yang diajarkan di sekolah, karena anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di rumah daripada di sekolah (Anchal & Rani, n.d.).
- Orang tua dapat membantu dalam mencapai tujuan target dengan berpartisipasi dalam pelatihan keterampilan fungsional, termasuk menghitung (Anchal & Rani, n.d.).
Strategi untuk Kerjasama yang Efektif
- Penggunaan Permainan Menghitung: Menggabungkan permainan yang membuat pembelajaran angka menyenangkan dan bermakna dapat secara signifikan membantu dalam mengajarkan keterampilan berhitung kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental (McEvoy & McConkey, 2009).
- Menyederhanakan Tugas: Memecah tugas menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana dapat membantu anak-anak memahami konsep penghitungan dengan lebih efektif (McEvoy & McConkey, 2009).
- Praktik Konsisten: Latihan rutin di rumah, dipandu oleh orang tua, dapat memperkuat keterampilan yang dipelajari di sekolah (Ishartiwi et al., 2024).
Komunikasi dan Koordinasi
- Komunikasi yang efektif antara orang tua dan guru sangat penting untuk berbagi informasi tentang kemajuan dan tantangan anak (Ishartiwi et al., 2024).
- Guru dan orang tua harus membangun mekanisme kerja sama yang jelas, yang mencakup pertemuan rutin dan pembaruan tentang perkembangan anak (Sirirak et al., 2019).
- Orang tua perlu diberi tahu tentang strategi pendidikan yang digunakan di sekolah sehingga mereka dapat menerapkan metode serupa di rumah (Ishartiwi et al., 2024).
Tantangan dan Solusi
- Masalah Koordinasi: Mungkin ada tantangan dalam mengkoordinasikan upaya antara orang tua dan guru, seringkali karena kurangnya komunikasi atau pemahaman tentang peran masing-masing (Sirirak et al., 2019).
- Pelatihan untuk Orang Tua: Memberikan program pelatihan untuk orang tua dapat membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran anak-anak mereka di rumah (Woolgar, 2007).
- Peran Guru Pendidikan Khusus: Guru pendidikan khusus dapat bertindak sebagai fasilitator, membantu menjembatani kesenjangan antara lingkungan belajar di rumah dan sekolah (Sirirak et al., 2019).
Meskipun kerja sama antara orang tua dan guru sangat penting, itu bukan tanpa tantangan. Masalah seperti komunikasi dan koordinasi yang buruk dapat menghambat efektivitas kemitraan ini. Namun, dengan mengatasi tantangan ini melalui komunikasi dan pelatihan terstruktur, kolaborasi dapat ditingkatkan secara signifikan. Kerja sama ini tidak hanya meningkatkan pengalaman belajar bagi anak-anak dengan keterbelakangan mental tetapi juga mendukung perkembangan mereka secara keseluruhan baik dalam domain akademik maupun sosial.