Orang tua memainkan peran penting dalam berkolaborasi dengan guru untuk mendukung anak-anak dengan keterbelakangan mental dalam mengembangkan keterampilan menulis. Kemitraan ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung yang melampaui kelas. Kolaborasi yang efektif melibatkan partisipasi aktif dari orang tua dan guru, memanfaatkan berbagai strategi dan sumber daya untuk meningkatkan kemampuan menulis anak. Bagian berikut menguraikan aspek-aspek kunci dari kolaborasi ini, menarik wawasan dari makalah penelitian yang disediakan.
Keterlibatan Orang Tua dalam Kegiatan Menulis
- Orang tua dapat terlibat dalam kegiatan menulis berbasis rumah yang melengkapi upaya sekolah. Kegiatan ini termasuk membaca bersama, mendorong menulis setiap hari, dan memberikan umpan balik yang konstruktif, yang telah menunjukkan hasil positif dalam mengembangkan keterampilan menulis awal (Laganovska & Margevica-Grinberga, 2024)].
- Kegiatan menulis bersama, seperti mengidentifikasi huruf alfabet dalam cetakan lingkungan dan menelusuri bentuk huruf, dapat meningkatkan keterampilan menulis yang muncul pada anak kecil, memberikan dasar untuk tugas menulis yang lebih kompleks (Neumann & Neumann, 2010).
Program dan Strategi Kolaborasi
- Program seperti Handwriting Without Tears® (HWT®) menunjukkan efektivitas kolaborasi tiga arah yang melibatkan guru, orang tua, dan terapis okupasi. Pendekatan ini memastikan kontinuitas dan dukungan, sehingga memudahkan orang tua untuk terlibat dalam intervensi tulisan tangan anak mereka (Patton & Hutton, 2016).
- Guru pendidikan khusus dapat menerapkan strategi intervensi yang melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran, seperti menggunakan pendekatan multi-sensorik untuk mengajarkan keterampilan menulis tertentu. Hal ini dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan bermakna bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus (Echee & Shaik-Abdullah, n.d.).
Komunikasi dan Dukungan
- Komunikasi yang efektif antara orang tua dan guru sangat penting untuk kolaborasi yang sukses. Sekolah dapat memfasilitasi hal ini dengan melibatkan orang tua dalam pengembangan kebijakan literasi dan memberi mereka informasi kelas dan umpan balik siswa (Cairney, 1992).
- Perspektif orang tua tentang kolaborasi menyoroti perlunya dukungan dan bimbingan berkelanjutan dari guru dan terapis, yang dapat membantu mengatasi tantangan seperti keterbatasan waktu dan fluktuasi dalam kesehatan anak atau rentang perhatian anak (Patton & Hutton, 2016).
Tantangan dan Hambatan
- Terlepas dari manfaat keterlibatan orang tua, tantangan seperti waktu yang terbatas, sumber daya, dan koordinasi antara guru pendidikan khusus dan guru kelas reguler dapat menghambat kolaborasi yang efektif (Sirirak et al., 2019).
- Beberapa orang tua mungkin menghadapi kesulitan dalam mendukung perkembangan menulis anak mereka karena kurangnya sumber daya atau pemahaman tentang strategi pengajaran yang efektif (Laganovska & Margevica-Grinberga, 2024).
Sementara kolaborasi antara orang tua dan guru sangat penting untuk mendukung anak-anak dengan keterbelakangan mental secara tertulis, penting untuk mengakui tantangan yang mungkin timbul. Mengatasi tantangan ini membutuhkan upaya bersama dari kedua belah pihak untuk memastikan bahwa anak menerima dukungan yang konsisten dan efektif. Dengan mendorong komunikasi terbuka dan menyediakan sumber daya dan pelatihan bagi orang tua, sekolah dapat meningkatkan proses kolaboratif dan meningkatkan hasil menulis untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.