Orang tua memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak dengan keterbelakangan mental dalam mengembangkan keterampilan membaca di rumah. Dukungan ini beragam, melibatkan penciptaan lingkungan belajar yang kondusif, menerapkan intervensi membaca terstruktur, dan terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan literasi. Efektivitas strategi ini ditingkatkan ketika orang tua dilatih dan didukung dalam upaya mereka. Di bawah ini adalah strategi dan wawasan utama dari penelitian tentang bagaimana orang tua dapat membantu anak-anak mereka dengan keterbelakangan mental dalam membaca di rumah.
Menciptakan Lingkungan yang Kaya Cetak
- Membangun lingkungan yang kaya cetak di rumah adalah dasar untuk pengembangan literasi. Ini melibatkan memiliki buku, label, dan bahan cetak lainnya yang dapat diakses oleh anak-anak, yang membantu mereka menjadi akrab dengan huruf dan kata-kata dalam lingkungan sehari-hari mereka (Sapp, 2023).
- Orang tua didorong untuk mengintegrasikan membaca ke dalam rutinitas sehari-hari, menjadikannya bagian alami dan menyenangkan dari kehidupan anak (Vasylenko, 2017)].
Intervensi Membaca yang Diimplementasikan Orang Tua
- Intervensi membaca terstruktur yang diterapkan oleh orang tua telah menunjukkan hasil positif bagi anak-anak dengan cacat intelektual dan perkembangan (IDD). Intervensi ini seringkali memerlukan pelatihan sistematis, pembinaan, dan umpan balik untuk memastikan orang tua dapat secara efektif mendukung perkembangan membaca anak mereka (Heidlage et al., 2023).
- Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan bimbingan yang tepat, orang tua dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan membaca anak mereka, menyoroti pentingnya keterlibatan orang tua dalam intervensi pendidikan (Heidlage et al., 2023).
Kegiatan Membaca dengan Keras dan Literasi
- Membaca dengan lantang kepada anak-anak adalah alat yang ampuh untuk pengembangan literasi. Ini mengekspos anak-anak pada kosakata baru, pola bahasa, dan ritme bahasa, yang sangat penting untuk pemahaman baca (Smith, 2000) (Christiansen, 2000).
- Kegiatan seperti mendiskusikan cerita, mengajukan pertanyaan, dan mendorong anak-anak untuk memprediksi hasil cerita dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan (Christiansen, 2000).
Pelatihan dan Dukungan untuk Orang Tua
- Program pelatihan untuk orang tua dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mendukung keterampilan membaca anak-anak mereka. Program-program ini sering menggabungkan pelatihan perilaku dan literasi, membekali orang tua dengan strategi untuk mengatasi tantangan membaca dan perilakulu (Sylva et al., 2008).
- Orang tua yang dilatih sebagai tutor membaca di rumah dapat membantu anak-anak menggeneralisasi keterampilan membaca dari rumah ke sekolah, menunjukkan efektivitas keterlibatan orang tua yang terstruktur (Love & Biervliet, 1984).
Mendorong Sikap Positif Terhadap Membaca
- Orang tua dapat menumbuhkan sikap positif terhadap membaca dengan menjadi panutan dan menunjukkan antusiasme untuk kegiatan membaca. Hal ini dapat memotivasi anak-anak untuk lebih terlibat dengan bahan baca (McMackin, 1993).
- Memahami preferensi anak-anak dalam buku dan memilih bahan yang sesuai usia juga dapat meningkatkan minat dan keterlibatan mereka dalam membaca (Vasylenko, 2017).
Meskipun strategi yang disebutkan di atas efektif, penting untuk mengenali tantangan yang mungkin dihadapi orang tua dalam menerapkannya. Faktor-faktor seperti waktu yang terbatas, sumber daya, dan pengetahuan tentang strategi membaca yang efektif dapat menghambat keterlibatan orang tua. Selain itu, kebutuhan individu anak-anak dengan keterbelakangan mental memerlukan pendekatan yang disesuaikan, yang mungkin memerlukan bimbingan dan dukungan profesional. Terlepas dari tantangan ini, keterlibatan orang tua tetap menjadi komponen penting dalam pengembangan literasi anak-anak dengan keterbelakangan mental, dan dukungan dan pelatihan berkelanjutan dapat membantu mengatasi hambatan ini.