Mengajar membaca kepada anak dengan keterbelakangan mental, terutama ketika orang tua memiliki keterbatasan waktu, membutuhkan pendekatan strategis yang memanfaatkan metode berbasis penelitian yang efektif. Orang tua dapat memainkan peran penting dalam pengembangan literasi anak mereka dengan menerapkan intervensi multikomponen yang terstruktur di rumah. Intervensi ini harus dirancang agar sesuai dengan batasan waktu yang terbatas sambil memaksimalkan dampak pada keterampilan membaca anak. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan utama untuk orang tua.
Intervensi yang Diimplementasikan Orang Tua
- Pendekatan Multikomponen: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan cacat intelektual dan perkembangan mendapat manfaat dari intervensi membaca multikomponen yang intensif. Intervensi ini, ketika diterapkan oleh orang tua, dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan membaca. Orang tua harus fokus untuk mengintegrasikan berbagai komponen instruksi membaca, seperti fonik, kosa kata, dan pemahaman, ke dalam sesi yang singkat dan dapat dikelola (Heidlage et al., 2023) (Afacan et al., 2018).
- Pelatihan dan Dukungan Sistematis: Orang tua dapat secara efektif menerapkan intervensi membaca dengan pelatihan, pembinaan, dan umpan balik yang tepat. Dukungan ini membantu memastikan bahwa orang tua dapat memberikan intervensi dengan kesetiaan, bahkan dengan waktu yang terbatas (Heidlage et al., 2023).
Penggunaan Alat Visual dan Interaktif
- Teknik Pembelajaran Visual: Banyak anak dengan cacat intelektual, seperti sindrom Down, adalah pembelajar visual. Memanfaatkan kartu flash, permainan, dan grafik dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif. Alat-alat ini dapat disesuaikan untuk menangkap minat anak dan dapat digunakan dalam sesi singkat yang terfokus (Oelwein, 1995).
- Membaca Interaktif: Melibatkan anak-anak dalam sesi membaca interaktif, bahkan untuk waktu yang singkat, dapat meningkatkan keterampilan melek huruf mereka. Pendekatan ini melibatkan orang tua membaca bersama anak-anak mereka dan mendorong mereka untuk berpartisipasi secara aktif, yang bisa lebih efektif daripada membaca pasif (Sloat et al., 2015).
Praktik Terstruktur dan Konsisten
- Rutinitas yang Konsisten: Menetapkan rutinitas membaca yang konsisten, meskipun singkat, sangat penting. Latihan teratur membantu memperkuat pembelajaran dan membangun keterampilan membaca dari waktu ke waktu. Orang tua harus bertujuan untuk memasukkan membaca ke dalam kegiatan sehari-hari, menjadikannya bagian alami dari rutinitas anak (Alnahdi, 2015).
- Instruksi Eksplisit: Memberikan instruksi eksplisit dan sistematis dalam keterampilan membaca kunci sangat penting. Ini termasuk berfokus pada kesadaran fonologis, pengenalan kata, dan strategi pemahaman. Orang tua dapat menggunakan program terstruktur yang memandu mereka melalui komponen ini langkah demi langkah (Allor et al., 2009) (Alnahdi, 2015).
Tantangan dan Pertimbangan
Sementara intervensi yang diterapkan orang tua bisa sangat efektif, mereka juga menghadirkan tantangan. Orang tua mungkin menghadapi kesulitan dalam menjaga konsistensi karena keterbatasan waktu atau kurangnya sumber daya. Selain itu, efektivitas intervensi ini dapat bervariasi berdasarkan kebutuhan spesifik anak dan kemampuan orang tua untuk menerapkan strategi secara konsisten. Penting bagi orang tua untuk mencari dukungan dari pendidik dan spesialis untuk menyesuaikan intervensi dengan profil pembelajaran unik anak mereka dan untuk memastikan bahwa mereka menggunakan metode paling efektif yang tersedia (Otaiba & Hosp, 2004) (Sevcik et al., 2019).