Mainan dan alat pendidikan telah menunjukkan berbagai tingkat efektivitas dalam mengajar berhitung kepada anak-anak dengan sindrom Down. Alat-alat ini memanfaatkan kekuatan visual dan interaktif anak-anak dengan sindrom Down, memberikan pengalaman belajar yang menarik dan disesuaikan. Efektivitas mainan dan alat pendidikan ini dapat dilihat dalam peningkatan keterampilan numerik tertentu, meskipun dampak keseluruhan pada berhitung dapat bervariasi. Bagian berikut mengeksplorasi berbagai alat pendidikan dan efektivitasnya dalam mengajar berhitung kepada anak-anak dengan sindrom Down.
Permainan terkomputerisasi
- Penggunaan game terkomputerisasi seperti “The Number Race” telah terbukti meningkatkan keterampilan numerik spesifik dan perhitungan mental pada anak-anak dengan sindrom Down. Dalam sebuah penelitian, anak-anak yang menggunakan permainan ini menunjukkan peningkatan substanSIAL di area ini, yang dipertahankan dari waktu ke waktu, meskipun perbedaan skor berhitung secara keseluruhan lemah dibandingkan dengan kelompok kontrol yang berfokus pada keterampilan membaca (Sella et al., 2021).
- Studi lain membandingkan metode pengajaran multimedia dengan tugas berbasis kertas tradisional, menemukan bahwa anak-anak dengan sindrom Down yang menggunakan perangkat lunak multimedia menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dalam tugas menghitung dan kardinalitas. Hal ini menunjukkan hubungan yang jelas antara penggunaan metode pengajaran interaktif yang dibantu komputer dan hasil pembelajaran matematika yang lebih baik (Ortega-Tudela & Gómez-Ariza, 2006).
Permainan Tradisional dan Berwujud
- Permainan tradisional, seperti permainan dakon, juga efektif dalam meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak cacat intelektual, termasuk mereka yang menderita sindrom Down. Permainan ini melibatkan penghitungan benih untuk memecahkan masalah aritmatika, memberikan cara yang menyenangkan dan menarik untuk berlatih berhitung (Hestyaningsih & Pratisti, n.d.).
- Sistem Numicon, yang menggunakan objek nyata untuk mengajarkan keterampilan angka, telah dievaluasi keefektifannya dalam mengajar anak-anak dengan sindrom Down. Sistem ini memanfaatkan kekuatan pembelajaran visual anak-anak ini, meskipun kebutuhan untuk adaptasi terhadap kebutuhan pembelajaran individu diperhatikan (Nye et al., 2005).
Strategi dan Teknik Pengajaran
- Strategi pengajaran yang efektif untuk anak-anak dengan sindrom Down sering melibatkan penggunaan kekuatan pembelajaran visual mereka dan memberikan latihan yang cukup pada setiap tahap pembelajaran. Ketika anak-anak tertarik dan termotivasi, mereka dapat mencapai tingkat berhitung yang sesuai usia (Bird & Buckley, 2001).
- Metode pengajaran yang berfokus pada kesadaran awal akan kuantitas dan teknik penghitungan telah berhasil. Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down dapat menguasai teknik penghitungan dalam waktu seminggu, dan sebagian besar terus menggunakannya enam bulan kemudian (Irwin, 1991).
Tantangan dan Pertimbangan
Meskipun mainan dan alat pendidikan bisa efektif, tantangan tetap ada. Anak-anak dengan sindrom Down sering mengalami kesulitan dalam menghitung dan membedakan jumlah, terutama dalam kisaran subitisasi. Tantangan-tantangan ini memerlukan intervensi yang disesuaikan dan metode pengajaran yang mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pembelajaran individu (Onnivello et al., 2019). Selain itu, efektivitas alat ini dapat bervariasi berdasarkan minat anak, motivasi, dan kualitas pengajaran (Bird & Buckley, 2001).
Sebagai kesimpulan, mainan dan alat pendidikan dapat efektif dalam mengajar berhitung kepada anak-anak dengan sindrom Down, terutama ketika mereka memanfaatkan kekuatan pembelajaran visual anak-anak dan memberikan pengalaman interaktif yang menarik. Namun, efektivitas alat-alat ini dapat bervariasi, dan mereka harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pembelajaran individu. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut dari alat-alat ini diperlukan untuk mengoptimalkan dampaknya pada pembelajaran berhitung untuk anak-anak dengan sindrom Down.