Mengajar anak dengan sindrom Down untuk membaca melalui permainan peran dapat menjadi strategi yang efektif, karena memanfaatkan kekuatan mereka dalam pembelajaran visual dan memori sambil membuat proses pembelajaran menarik dan interaktif. Bermain peran dapat diintegrasikan ke dalam instruksi membaca dengan menggunakannya sebagai alat untuk meningkatkan pemahaman, kosa kata, dan keterampilan sosial. Pendekatan ini sejalan dengan kebutuhan akan metode pengajaran khusus yang disesuaikan dengan profil pembelajaran unik anak-anak dengan sindrom Down. Di bawah ini adalah aspek kunci dan strategi untuk menerapkan bermain peran dalam instruksi membaca untuk anak-anak ini.
Pembelajaran Visual dan Memori
- Anak-anak dengan sindrom Down sering memiliki keterampilan memori visual yang kuat, yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan bermain peran. Dengan mengaitkan kata dan frasa dengan tindakan dan isyarat visual, anak-anak dapat lebih mengingat dan memahami materi tersebut (Buckley, 2001) (Hughes, 2006).
- Kartu flash dan alat bantu visual dapat dimasukkan ke dalam skenario bermain peran untuk memperkuat pengenalan dan pemahaman kata. Misalnya, menggunakan kartu flash dengan gambar dan kata-kata selama bermain peran dapat membantu anak-anak menghubungkan representasi visual dengan kata yang diucapkan (Oelwein, 1995).
Aktivitas yang Menarik dan Memotivasi
- Bermain peran membuat belajar menyenangkan dan menarik, yang sangat penting untuk menjaga perhatian dan motivasi anak-anak dengan sindrom Down. Dengan menciptakan skenario yang menarik dan relevan dengan pengalaman anak, pendidik dapat menumbuhkan lingkungan belajar yang positif (Oelwein, 1995).
- Permainan dan kegiatan interaktif dapat dirancang di sekitar alur cerita dari buku, memungkinkan anak-anak untuk memerankan adegan dan dialog. Ini tidak hanya membantu dalam pemahaman tetapi juga mendorong penggunaan bahasa ekspresif (Yussof et al., n.d.) (Buckley et al., 2001).
Pengembangan Bahasa dan Komunikasi
- Bermain peran dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan bahasa dan komunikasi dengan memberikan konteks bagi anak-anak untuk berlatih bicara dan bahasa dalam suasana alami. Metode ini mendukung pengembangan keterampilan bahasa reseptif dan ekspresif (Jeremić et al., 2023).
- Dengan terlibat dalam dialog dan interaksi selama bermain peran, anak-anak dapat meningkatkan keterampilan percakapan mereka dan mempelajari kosakata baru dalam konteks yang berartinya (Buckley et al., 2001) (Buckley & Bird, 2001).
Fonik dan Pembelajaran Seluruh Kata
- Sementara anak-anak dengan sindrom Down awalnya mungkin berjuang dengan fonik, bermain peran dapat memperkenalkan kesadaran fonemik secara bertahap dan mendukung. Misalnya, pendidik dapat memasukkan permainan fonik ke dalam kegiatan bermain peran untuk membantu anak-anak mempelajari bunyi huruf dan pembentukan kata (Goetz et al., 2008).
- Bermain peran juga dapat mendukung strategi pembelajaran kata utuh, yang seringkali lebih efektif untuk anak-anak dengan sindrom Down. Dengan berulang kali menemukan kata-kata dalam konteks yang berbeda selama bermain peran, anak-anak dapat mengembangkan pemahaman yang lebih kuat tentang pengenalan kata (Hughes, 2006).
Kustomisasi dan Fleksibilitas
- Kegiatan bermain peran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat individu setiap anak, memungkinkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi. Kustomisasi ini sangat penting untuk mengatasi beragam profil pembelajaran anak-anak dengan sindrom Down(Oelwein, 1995).
- Pendidik dan orang tua dapat berkolaborasi untuk membuat skenario bermain peran yang selaras dengan tingkat membaca anak saat ini dan secara bertahap meningkatkan kompleksitas seiring perkembangan anak (Sehic, 2017).
Sementara bermain peran menawarkan banyak manfaat untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan sindrom Down, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu dalam tingkat dan gaya belajar di antara anak-anak ini. Beberapa mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan pengulangan untuk memahami konsep tertentu, sementara yang lain mungkin mendapat manfaat dari dukungan tambahan di bidang-bidang seperti fonik. Oleh karena itu, pendekatan yang fleksibel dan adaptif sangat penting untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan setiap anak. Selain itu, mengintegrasikan bermain peran dengan intervensi membaca berbasis bukti lainnya dapat lebih meningkatkan hasil literasi untuk anak-anak dengan sindrom Down.