Membangun kosakata anak sindrom Down saat membaca melibatkan pendekatan multifaset yang mengintegrasikan berbagai strategi untuk meningkatkan penguasaan bahasa. Anak-anak dengan sindrom Down sering menghadapi tantangan dalam perkembangan bahasa, termasuk keterlambatan dalam perolehan kosakata dan produksi ucapan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa intervensi yang ditargetkan, seperti membaca buku bersama dan program kosakata terstruktur, dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan ini. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan yang efektif untuk membangun kosakata pada anak-anak dengan sindrom Down melalui kegiatan membaca.
Membaca Buku Bersama (SBR)
- Membaca buku bersama adalah intervensi yang menjanjikan untuk perkembangan bahasa pada anak-anak dengan sindrom Down. Ini melibatkan sesi membaca interaktif di mana anak dan orang dewasa terlibat dengan teks bersama, mempromosikan keterampilan bahasa dan komunikasi.
- Bukti menunjukkan bahwa SBR dapat meningkatkan hasil bahasa, meningkatkan sensitivitas orang tua, dan mendorong penggunaan strategi membaca secara berkelanjutan pasca-intervensi (Jeremić et al., 2023).
- Pendekatan harus disesuaikan untuk mengakomodasi profil kognitif anak-anak dengan sindrom Down, dengan fokus pada pengulangan, alat bantu visual, dan dialog interaktif untuk memperkuat pembelajaran kosakata (Jeremić et al., 2023).
Program Kosakata dan Intervensi Terstruktur
- Program kosakata terstruktur, seperti intervensi Digital Down Syndrome LanguagePlus (DSL +), telah menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan kosakata ekspresif dan reseptif pada anak-anak dengan sindrom Down. Program ini melibatkan intervensi harian berdurasi pendek menggunakan buku bergambar dan tugas terstruktur (Næss et al., 2022).
- Membangun kosakata lisan sekitar 400 kata pada usia lima tahun direkomendasikan untuk mendukung pengembangan tata bahasa dan fonologi. Hal ini dapat dicapai melalui program kosakata yang ditargetkan yang mencakup pencatatan untuk melacak kemajuan (Buckley & Bird, 2001).
Fonik dan Komunikasi Multimodal
- Menggabungkan pendekatan berbasis fonik, seperti instruksi fonik berbasis ejaan, dapat membantu dalam pengenalan kata dan ejaan, yang sangat penting untuk pengembangan kosa kata. Metode ini membantu anak-anak memahami pola kata dan menerapkannya pada kata-kata yang tidak dikenal (Williams, 2012).
- Komunikasi multimodal, termasuk penggunaan tanda manual di samping ucapan, dapat mendukung perolehan kosakata. Pendekatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan sindrom Down, yang mungkin mengandalkan gerak tubuh untuk melengkapi komunikasi verbal (Deckers et al., 2017).
Komunikasi Sehari-hari dan Aktivitas Interaktif
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengalaman komunikasi sehari-hari sangat penting. Melibatkan anak-anak dalam percakapan selama kegiatan sehari-hari dan memasukkan target bahasa ke dalam kurikulum reguler dapat mendorong pertumbuhan kosakata (Buckley & Bird, 2001).
- Kegiatan harus interaktif dan relevan secara kontekstual, memungkinkan anak-anak untuk berlatih kosakata baru dalam pengaturan yang bermakna. Pendekatan ini membantu memperkuat keterampilan bahasa dan mendorong penggunaan kata-kata baru secara spontan (Buckley & Bird, 2001).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk membangun kosakata pada anak-anak dengan sindrom Down, penting untuk mengenali variabilitas individu dalam populasi ini. Beberapa anak dapat berkembang pada tingkat yang berbeda atau memerlukan dukungan tambahan di bidang-bidang tertentu, seperti perkembangan fonologis atau struktur kalimat. Oleh karena itu, intervensi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan unik setiap anak, memastikan pendekatan yang komprehensif dan personal untuk pengembangan bahasa.