A young girl joyfully plays in a park, throwing autumn leaves in the air.

Bagaimana Cara Mengajarkan Anak Hiperaktif Berhitung Tanpa Tekanan?

Mengajar anak hiperaktif untuk berhitung tanpa stres melibatkan menciptakan lingkungan belajar yang menarik, mendukung, dan terstruktur yang memenuhi kebutuhan unik mereka. Anak-anak hiperaktif sering berjuang dengan perhatian dan fokus, yang dapat membuat metode pengajaran tradisional kurang efektif. Oleh karena itu, pendidik dan pengasuh harus menggunakan strategi yang menggabungkan gerakan, permainan, dan penguatan positif untuk mempertahankan minat anak dan mengurangi stres. Berikut adalah beberapa pendekatan efektif berdasarkan penelitian:

Penggunaan Bermain dan Aktivitas Interaktif

  • Permainan Blok: Melibatkan anak-anak hiperaktif dalam permainan blok dapat membantu mereka fokus dan belajar menghitung dengan cara yang menyenangkan. Permainan ini memberikan pengalaman belajar langsung yang dapat menyalurkan energi mereka ke aktivitas produktif, membuat pembelajaran menyenangkan dan tidak terlalu stres (Tabroni et al., 2024).
  • Serial Message Games: Menerapkan game yang melibatkan pengiriman pesan atau objek secara berurutan dapat meningkatkan perhatian dan keterampilan menghitung. Metode ini telah terbukti meningkatkan fokus dan keterlibatan pada anak-anak hiperaktif (Yesiazizah, 2013).

Penguatan dan Motivasi Positif

  • Pujian dan Hadiah: Guru dapat memotivasi anak-anak yang hiperaktif dengan memuji upaya mereka dan memberi penghargaan kepada mereka karena menyelesaikan tugas. Penguatan positif ini mendorong mereka untuk tetap terlibat dan mengurangi kecemasan yang terkait dengan pembelajaran (Jannah et al., 2024).
  • Sistem Token: Menggunakan sistem token di mana anak-anak mendapatkan token untuk menyelesaikan tugas penghitungan dapat menjadi alat motivasi yang efektif. Token ini nantinya dapat ditukar dengan hadiah, memberikan insentif untuk fokus dan belajar(Fine, 1980).

Lingkungan Terstruktur dan Mendukung

  • Rutinitas yang Konsisten: Membangun rutinitas yang konsisten membantu anak-anak hiperaktif mengetahui apa yang diharapkan, mengurangi kecemasan dan membantu mereka fokus pada tugas-tugas belajar seperti berhitung (Simanjuntak & Marbun, 2023).
  • Suasana Belajar yang Kondusif: Menciptakan lingkungan kelas yang tenang dan terstruktur dapat membantu anak-anak yang hiperaktif merasa aman dan fokus. Guru harus bertujuan untuk meminimalkan gangguan dan memberikan instruksi yang jelas (Simanjuntak & Marbun, 2023).

Penggabungan Aktivitas Fisik

  • Pembelajaran Aktif: Memasukkan aktivitas fisik ke dalam pelajaran menghitung dapat membantu anak-anak hiperaktif mengeluarkan energi saat belajar. Kegiatan seperti menghitung langkah atau melompat beberapa kali dapat membuat pembelajaran menjadi dinamis dan melibat (Cratty, 2017).
  • Teknik Biofeedback dan Relaksasi: Teknik seperti biofeedback dapat membantu anak-anak hiperaktif belajar mengendalikan impuls mereka dan fokus dengan lebih baik, yang dapat bermanfaat dalam konteks belajar (Omizo & Williams, 1981) (Fine, 1980).

Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak hiperaktif adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, pendidik dan pengasuh harus fleksibel dan mau menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan tanggapan dan kebutuhan anak. Selain itu, kolaborasi antara orang tua, guru, dan psikolog dapat memberikan sistem pendukung komprehensif yang meningkatkan pengalaman belajar anak (Abidin, 2023).

Tabroni, I., Khotimah, H., Sari, R. P., Yuhanidz, A., & Fitriyah, F. (2024). Handling Hyperactive Children: Game Tricks for Arranging Blocks to Make Hyperactive Children Productive. https://doi.org/10.70177/ijeep.v1i1.865
Yesiazizah, F. (2013). Keterampilan menyimak melalui bermain pesan berantai pada anak hiperaktif kelas ii.
Jannah, F. I. N., Laili, V. N., Avinda, A. Z., & Kharisma, A. I. (2024). Counseling guidance handling of hyperactive children. Chodeung Gyoyug Yeon’gu. https://doi.org/10.38040/jeleduc.v1i1.913
Fine, M. J. (1980). Intervention With Hyperactive Children: A Case Study Approach.
Simanjuntak, J., & Marbun, S. (2023). The Role of Teachers in Teaching Children Who Have Symptoms of Hyperactive Behavior in Group B of the TK Yayasan Perguruan Gajah Mada Medan Timur. https://doi.org/10.55927/ijar.v2i8.5401
Cratty, B. J. (2017). Adapted Physical Education: Self-Control and Attention. Focus on Exceptional Children. https://doi.org/10.17161/FOEC.V37I3.6810

Omizo, M. M., & Williams, R. E. (1981). Biofeedback Training can Calm the Hyperactive Child. Intervention In School And Clinic. https://doi.org/10.1177/105345128101700106
Scroll to Top