Two smiling girls holding hands and playing on a playground, showcasing friendship and diversity.

Bagaimana Cara Menilai Kemajuan Berhitung Pada Anak Hiperaktif?

Menilai kemajuan berhitung pada anak-anak hiperaktif, terutama mereka dengan ADHD, memerlukan pendekatan beragam yang mempertimbangkan tantangan unik yang dihadapi anak-anak ini. Hiperaktif dan impulsif dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan anak untuk fokus dan memproses konsep matematika, yang memerlukan penilaian dan strategi intervensi yang disesuaikan. Bagian berikut menguraikan metode dan pertimbangan yang efektif untuk menilai kemajuan berhitung pada anak-anak hiperaktif.

Memahami Dampak ADHD pada Berhitung

  • Gejala ADHD, terutama kurangnya perhatian, telah terbukti berkorelasi negatif dengan kemampuan matematika. Ini lebih menonjol pada komponen ADHD yang lalai daripada komponen hiperaktif-impulsif, menunjukkan bahwa penilaian harus memperhitungkan perbedaan ini (Tosto et al., 2015).
  • Defisit fungsi eksekutif, umum pada anak-anak dengan ADHD, dapat semakin mempersulit pembelajaran berhitung. Defisit ini mempengaruhi memori kerja dan perhatian, yang sangat penting untuk pemecahan masalah matematis (A et al., 2006).

Alat dan Teknik Penilaian

  • Modul Computer-Assisted Instruction (CAI) telah dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan ADHD. Modul-modul ini memanfaatkan konten interaktif dan menarik untuk mempertahankan perhatian dan meningkatkan hasil belajar (Vincent & Alontaga, 2012).
  • Lingkungan virtual dan permainan komputer telah digunakan untuk menilai konsep matematika dasar pada anak-anak dengan ADHD. Alat-alat ini dapat memberikan lebih banyak solusi untuk masalah daripada metode konvensional dan dirancang untuk mempertahankan perhatian anak-anak hiperaktif melalui visual yang menarik (Ianaguivara et al., 2015).

Strategi Intervensi dan Dukungan

  • Program intervensi dini, seperti skema Pemulihan Numerasi, menilai anak-anak pada berbagai komponen berhitung awal dan memberikan intervensi yang ditargetkan. Pendekatan ini telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan berhitung setelah intervensi (Dowker, 2001).
  • Program pelatihan kognitif yang menggabungkan pemodelan, verbalisasi diri, dan teknik penguatan diri dapat membantu anak-anak hiperaktif mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mendekati tugas-tugas kognitif, termasuk berhitung (Douglas et al., 1976).

Peran Pendidik dan Orang Tua

  • Guru memainkan peran penting dalam mengembangkan keterampilan berhitung pada anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka dapat menggunakan beragam kegiatan bermain dan memodifikasi rencana instruksional untuk lebih mendukung anak-anak hiperaktif dalam transisi mereka dari pendidikan anak usia dini ke sekolah dasar (Diana et al., 2023).
  • Membangun komunikasi yang baik antara orang tua, guru, dan sekolah sangat penting. Kolaborasi ini memastikan bahwa anak-anak menerima dukungan dan bimbingan yang konsisten baik dalam lingkungan akademik maupun sosial (Abidin, 2023).

Sementara fokusnya sering pada tantangan yang dihadapi anak-anak hiperaktif dalam berhitung, penting untuk menyadari bahwa dengan intervensi dan dukungan yang tepat, anak-anak ini dapat mencapai kesuksesan akademik. Penggunaan teknologi dan strategi pendidikan yang disesuaikan dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman belajar mereka. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan kebutuhan individu setiap anak, karena gejala ADHD dan dampaknya terhadap pembelajaran dapat sangat bervariasi.

Tosto, M. G., Tosto, M. G., Momi, S. K., Asherson, P., Malki, K., & Malki, K. (2015). A systematic review of attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) and mathematical ability: current findings and future implications. BMC Medicine. https://doi.org/10.1186/S12916-015-0414-4
A, M.-C., Alba, A. M., Marco-Taverner, R., Roselló, B., & Mulas, F. (2006). Learning difficulties in mathematics in children with attention deficit hyperactivity disorder. Revista De Neurologia.
Vincent, J., & Alontaga, Q. (2012). A computer-assisted instruction module on enhancing numeracy skills of preschoolers with attention-deficit hyperactivity disorder.
Ianaguivara, E. S., Candiago, A., Kawamoto, L. T., Rodrigues, S. C. M., Scardovelli, T. A., & Silva, A. P. da. (2015). Virtual Environment to Aid the Assessment of Basic Math Concepts in Children with ADHD. Key Engineering Materials. https://doi.org/10.4028/WWW.SCIENTIFIC.NET/KEM.638.339
Dowker, A. (2001). Numeracy recovery: a pilot scheme for early intervention with young children with numeracy difficulties. Support for Learning. https://doi.org/10.1111/1467-9604.00178
Douglas, V. I., Douglas, V. I., Parry, P. A., Parry, P. A., Marton, P., Marton, P., Garson, C., & Garson, C. (1976). Assessment of a cognitive training program for hyperactive children. Journal of Abnormal Child Psychology. https://doi.org/10.1007/BF00922535
Diana, D., Tasu’ah, N., Zulfikasari, S., & Martika, T. (2023). ECE Teachers’ Roles of Developing Numeracy Literacy in Special Needs Children. Jurnal Pendidikan Usia Dini. https://doi.org/10.21009/jpud.172.06
Abidin, M. (2023). Analysis of hyperactive child behavior and handling efforts in education. Al-Iltizam. https://doi.org/10.33477/alt.v8i1.4489
Scroll to Top