Pertanyaan apakah anak-anak hiperaktif dapat menguasai berhitung dengan baik di masa dewasa adalah kompleks dan beragam. Penelitian menunjukkan bahwa hiperaktif, sering dikaitkan dengan ADHD, dapat memiliki dampak jangka panjang pada berbagai domain kehidupan, termasuk prestasi akademik dan pekerjaan. Sementara beberapa anak hiperaktif dapat mengatasi tantangan mereka dan berhasil di masa dewasa, sebagian besar terus mengalami kesulitan yang berpotensi mempengaruhi keterampilan berhitung mereka. Jawaban ini akan mengeksplorasi potensi anak-anak hiperaktif untuk menguasai berhitung di masa dewasa dengan memeriksa persistensi gejala ADHD, dampak pada hasil pendidikan dan pekerjaan, dan peran defisit fungsi eksekutif.
Persistensi Gejala ADHD
- Studi menunjukkan bahwa gejala ADHD sering bertahan hingga dewasa, dengan sekitar 70% individu terus menunjukkan gejala khasnya (W, 1996) (W, 1998).
- Hiperaktif dan impulsif dapat menurun seiring waktu, tetapi kurangnya perhatian cenderung bertahan, yang dapat memengaruhi tugas pembelajaran dan kognitif, termasuk berhitung (Wilens et al., 2004).
Dampak pada Hasil Pendidikan dan Pekerjaan
- Anak-anak hiperaktif sering menghadapi tantangan akademik, termasuk pencapaian pendidikan yang lebih rendah dan kesulitan dalam sekolah formal(W, 1996)Â (W, 1998).
- Tantangan akademik ini dapat meluas hingga dewasa, mempengaruhi hasil pekerjaan dan berpotensi membatasi peluang untuk mengembangkan keterampilan berhitung dalam pengaturan profesional (Barkley & Fischer, 2011).
- Hanya sekitar 30% anak-anak hiperaktif yang mencapai kesuksesan dalam kinerja akademik atau pekerjaan, menunjukkan bahwa mayoritas mungkin berjuang dengan tugas-tugas terkait berhitung di masa dewasa (W, 1996) (W, 1998).
Peran Defisit Fungsi Eksekutif
- ADHD dikaitkan dengan defisit dalam fungsi eksekutif, yang meliputi kesulitan dengan organisasi, manajemen waktu, dan pemrosesan informasi (Wilens et al., 2004).
- Defisit fungsi eksekutif ini dapat mengganggu kemampuan untuk melakukan tugas numerik, karena memerlukan perencanaan, perhatian terhadap detail, dan keterampilan pemecahan masalah (Barkley & Fischer, 2011).
- Defisit fungsi eksekutif yang dilaporkan sendiri adalah prediktor kuat penurunan aktivitas kehidupan utama, termasuk tugas terkait berhitung (Barkley & Fischer, 2011).
Potensi untuk Penguasaan dan Intervensi
- Terlepas dari tantangan ini, beberapa individu hiperaktif berhasil mengatasi kesulitan mereka dan berhasil di masa dewasa, menunjukkan bahwa penguasaan berhitung dimungkinkan untuk beberapa orang (Weiss & Hechtman, 1993).
- Intervensi, seperti pelatihan yang sesuai usia dan dukungan untuk keterampilan numerik, dapat membantu meningkatkan hasil untuk orang dewasa dengan ADHDÂ (Vigna et al., 2022).
- Pengembangan intervensi inovatif yang menargetkan keterampilan numerik dan kesejahteraan sosial-emosional sangat penting untuk mendukung individu hiperaktif dalam menguasai numerasi (Vigna et al., 2022).
Sementara mayoritas anak-anak hiperaktif menghadapi tantangan yang dapat memengaruhi keterampilan berhitung mereka hingga dewasa, sebagian besar berhasil berhasil secara akademis dan pekerjaan. Ini menunjukkan bahwa dengan intervensi dan dukungan yang tepat, penguasaan berhitung dapat dicapai untuk beberapa individu. Namun, persistensi gejala ADHD dan defisit fungsi eksekutif terkait tetap menjadi hambatan yang signifikan bagi banyak orang, menyoroti perlunya penelitian lanjutan dan intervensi yang disesuaikan untuk mendukung populasi ini.