Little boy and dog playing among autumn leaves in a sunny yard, capturing friendship and fun.

Apakah Anak Hiperaktif Yang Terlambat Menulis Akan Mengalami Kesulitan Akademik Di Masa Depan?

Anak-anak dengan hiperaktif dan perkembangan penulisan yang terlambat cenderung menghadapi kesulitan akademik di masa depan. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), mengalami tantangan yang signifikan dalam pengaturan akademik, terutama dalam menulis dan tugas fungsi eksekutif lainnya. Kesulitan-kesulitan ini tidak hanya sementara tetapi dapat bertahan hingga remaja dan seterusnya, mempengaruhi hasil pendidikan dan pekerjaan. Bagian berikut akan mengeksplorasi tantangan akademik spesifik yang dihadapi oleh anak-anak hiperaktif, dengan fokus pada kesulitan menulis dan implikasi yang lebih luas untuk masa depan akademik mereka.

Tantangan Akademik pada Anak Hiperaktif

  • Pencapaian Akademik yang Terganggu: Anak-anak hiperaktif sering menunjukkan kinerja akademik yang terganggu dibandingkan dengan teman sebayanya. Gangguan ini terbukti dalam berbagai keterampilan akademik, termasuk perhatian, kontrol impuls, dan regulasi perilaku, yang sangat penting untuk keberhasilan akademis (Fischer et al., 1990) (Barkley et al., 1990).
  • Kesulitan Menulis: Menulis adalah bidang kesulitan yang signifikan bagi anak-anak dengan ADHD. Studi menunjukkan bahwa anak-anak ini berkinerja lebih buruk dalam tugas menulis, dengan defisit dalam struktur, kosa kata, tata bahasa, dan kualitas tulisan secara keseluruhan(Re & Cornoldi, 2010) (Graham et al., 2016). Tantangan ini terkait dengan defisit fungsi eksekutif, seperti memori kerja yang buruk dan kontrol perhatian(Capodieci, 2018).
  • Defisit Penulisan Ekspresif: Meskipun memiliki pengetahuan deklaratif yang memadai tentang menulis, anak-anak dengan ADHD berjuang dengan tugas menulis ekspresif. Hal ini menunjukkan bahwa kesulitan mereka lebih terkait dengan kontrol eksekutif daripada kurangnya pemahaman tentang prinsip-prinsip penulisan (Re & Cornoldi, 2010).

Implikasi Jangka Panjang

  • Kesulitan Akademik Persisten: Tantangan akademik yang dihadapi oleh anak-anak hiperaktif tidak terbatas pada pendidikan dini tetapi meluas hingga remaja dan berpotensi dewasa. Anak-anak ini sering terus mengalami kesulitan dalam prestasi akademik, yang dapat berdampak pada kesempatan pendidikan dan pekerjaan masa depan (Fischer et al., 1990) (Barkley et al., 1990).
  • Dampak Ketidakperhatian: Kurangnya perhatian, gejala inti ADHD, secara signifikan mempengaruhi kemampuan menulis. Ini secara unik memprediksi kesulitan dalam penulisan kalimat dan kecanggihan kosakata, bahkan ketika variabel terkait tulisan lainnya dikendalikan untuk (McEwen, 2017).
  • Peran Memori Kerja: Memori kerja memainkan peran penting dalam kemampuan menulis anak-anak dengan ADHD. Defisit dalam memori kerja dapat memperburuk kesulitan menulis, terutama dalam kondisi yang memerlukan pemrosesan informasi dan respons cepat (Capodieci, 2018).

Implikasi Pendidikan dan Soal yang Lebih Luas

  • Disabilitas Belajar: Anak-anak hiperaktif berisiko lebih tinggi mengalami ketidakmampuan belajar, seperti disleksia dan disgrafia, yang semakin mempersulit perjalanan akademik mereka (Alsaied, 2024).
  • Tantangan Sosif dan Psikologis: Kesulitan akademik yang dihadapi oleh anak-anak hiperaktif dapat menyebabkan tantangan sosial dan psikologis, termasuk penurunan kepercayaan diri dan peningkatan frustrasi. Tantangan-tantangan ini memerlukan intervensi dan dukungan dini untuk membantu anak-anak ini mencapai potensi mereka (Alsaied, 2024).

Sementara anak-anak hiperaktif yang menulis terlambat cenderung menghadapi kesulitan akademik, penting untuk mempertimbangkan peran intervensi dan dukungan dini. Strategi pendidikan yang disesuaikan, seperti rencana pendidikan individual dan metode pengajaran multi-indera, dapat membantu mengurangi tantangan ini. Selain itu, membina lingkungan belajar yang mendukung dan memberikan dukungan psikologis dapat meningkatkan keterampilan pengaturan diri dan adaptasi sosial, memungkinkan anak-anak ini untuk mengatasi rintangan akademik dan mencapai potensi mereka.

Fischer, M., Barkley, R. A., Edelbrock, C., & Smallish, L. (1990). The adolescent outcome of hyperactive children diagnosed by research criteria: II. Academic, attentional, and neuropsychological status. Journal of Consulting and Clinical Psychology. https://doi.org/10.1037//0022-006X.58.5.580
Barkley, R. A., Fischer, M., Edelbrock, C., & Smallish, L. (1990). The Adolescent Outcome of Hyperactive Children Diagnosed by Research Criteria: I. An 8-Year Prospective Follow-up Study. Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry. https://doi.org/10.1097/00004583-199007000-00007
Re, A. M., & Cornoldi, C. (2010). ADHD expressive writing difficulties of ADHD children: when good declarative knowledge is not sufficient. European Journal of Psychology of Education. https://doi.org/10.1007/S10212-010-0018-5
Graham, S., Fishman, E. J., Reid, R., & Hebert, M. (2016). Writing Characteristics of Students with Attention Deficit Hyperactive Disorder: A Meta-Analysis. Learning Disabilities Research and Practice. https://doi.org/10.1111/LDRP.12099
Capodieci, A. (2018). The role of working memory in learning difficulties of children with symptoms of Attention Deficit and Hyperactivity Disorder: the case of writing abilities.
McEwen, E. (2017). Writing Abilities of Adolescents with and without ADHD and the Role of Inattention.
Alsaied, M. A. (2024). Attention deficit and hyperactivity and its relationship with learning difficulties among university students. Edelweiss Applied Science and Technology. https://doi.org/10.55214/25768484.v8i6.3585
Scroll to Top