Two young girls happily playing hopscotch on a sunny day in the park.

Bagaimana Dampak Keterlambatan Menulis Pada Anak Hiperaktif?

Penulisan yang tertunda dapat berdampak signifikan pada anak-anak hiperaktif, terutama mereka yang memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), karena karakteristik kognitif dan perilaku mereka yang unik. Anak-anak ini sering berjuang dengan tugas-tugas yang membutuhkan perhatian berkelanjutan dan pengaturan diri, yang sangat penting untuk kegiatan menulis. Keterlambatan dalam menulis tugas dapat memperburuk tantangan ini, yang mengarah ke kinerja yang lebih buruk dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tidak hiperaktif. Efek ini diperparah oleh tuntutan kognitif menulis, yang membutuhkan koordinasi berbagai keterampilan seperti perencanaan, organisasi, dan pelaksanaan. Bagian berikut mengeksplorasi cara-cara spesifik di mana penulisan yang tertunda mempengaruhi anak-anak yang hiperaktif.

Waktu Respon dan Perhatian

  • Anak-anak hiperaktif menunjukkan waktu respons yang lebih lambat dalam tugas-tugas yang melibatkan penundaan, seperti yang ditunjukkan dalam sebuah penelitian di mana waktu respons mereka meningkat dengan lamanya penundaan pra-respons, tidak seperti anak-anak non-hiperaktif yang waktu responsnya tetap konstan (Sonuga-Barke & Taylor, 1992).
  • Keengganan penundaan ini terkait dengan kesulitan dalam mempertahankan perhatian dan pengaturan diri selama periode tidak aktif atau menunggu, yang umum terjadi dalam tugas menulis (Antrop et al., 2005) (Imeraj et al., 2016).

Kemampuan Menulis dan Memori Kerja

  • Anak-anak dengan ADHD sering mengalami gangguan kemampuan menulis, membuat lebih banyak kesalahan ejaan dan menghasilkan tulisan berkualitas lebih rendah dibandingkan dengan teman sebayanya. Kesulitan-kesulitan ini diperburuk oleh beban memori kerja bersamaan, yang umum terjadi dalam tugas menulis yang memerlukan memegang dan memanipulasi informasi (Capodieci et al., 2019).
  • Kehadiran tugas memori kerja verbal atau visuospasial selama menulis dapat menyebabkan peningkatan kesalahan, menyoroti peran memori kerja dalam kinerja menulis untuk anak-anak hiperaktif (Capodieci et al., 2019).

Fungsi Eksekutif dan Pengaturan Diri

  • Tugas menulis membutuhkan pengaturan diri yang berkelanjutan dan kontrol perhatian, area di mana anak-anak dengan ADHD biasanya berjuang. Hal ini menghasilkan kinerja yang lebih buruk dalam perencanaan, menerjemahkan, dan merevisi komposisi tulis (Casas et al., 2013).
  • Kekurangan dalam fungsi eksekutif, seperti mengatur informasi dan mempertahankan upaya, berkontribusi pada tantangan yang dihadapi oleh anak-anak hiperaktif dalam tugas menulis (Casas et al., 2013).

Kesulitan Menulis Ekspresif

  • Anak-anak hiperaktif sering menghasilkan teks berkualitas lebih buruk dalam hal struktur, kosa kata, tata bahasa, dan akurasi, bahkan ketika diberikan panduan untuk mendukung tugas penulisan (Re & Cornoldi, 2010).
  • Kesulitan-kesulitan ini bukan karena kurangnya pengetahuan deklaratif tentang menulis melainkan berasal dari tantangan dalam kontrol eksekutif dan pengaturan diri selama proses penulisan (Re & Cornoldi, 2010).

Temuan Meta-Analisis

  • Sebuah meta-analisis mengungkapkan bahwa siswa dengan ADHD secara konsisten mendapat skor yang lebih rendah dalam kualitas tulisan, keluaran, kosa kata, ejaan, dan tulisan tangan dibandingkan dengan rekan-rekan mereka. Temuan ini menggarisbawahi sifat kesulitan menulis yang meresap pada anak-anak hiperaktif (Graham et al., 2016).

Sementara penulisan yang tertunda menimbulkan tantangan yang signifikan bagi anak-anak hiperaktif, penting untuk mempertimbangkan bahwa kesulitan ini tidak hanya karena keterlambatan itu sendiri tetapi juga karena karakteristik kognitif dan perilaku yang mendasari yang terkait dengan ADHD. Intervensi yang menargetkan bidang-bidang spesifik ini, seperti meningkatkan memori kerja dan fungsi eksekutif, dapat membantu mengurangi dampak penulisan yang tertunda pada anak-anak hiperaktif. Selain itu, menciptakan lingkungan yang terstruktur dan merangsang dapat membantu mengurangi efek negatif dari keengganan penundaan dan meningkatkan kinerja penulisan.

Sonuga-Barke, E. J. S., & Taylor, E. (1992). The effect of delay on hyperactive and non-hyperactive children’s response times: a research note. Journal of Child Psychology and Psychiatry. https://doi.org/10.1111/J.1469-7610.1992.TB00927.X
Antrop, I., Buysse, A., Roeyers, H., & Oost, P. V. (2005). Activity in children with ADHD during waiting situations in the classroom: A pilot study. British Journal of Educational Psychology. https://doi.org/10.1348/000709905X36100
Imeraj, L., Imeraj, L., Antrop, I., Roeyers, H., Deboutte, D., Deschepper, E., Bal, S., & Sonuga-Barke, E. J. S. (2016). The impact of idle time in the classroom: differential effects on children with ADHD. Journal of Attention Disorders. https://doi.org/10.1177/1087054713478464
Capodieci, A., Serafini, A., Dessuki, A., & Cornoldi, C. (2019). Writing abilities and the role of working memory in children with symptoms of attention deficit and hyperactivity disorder. Child Neuropsychology. https://doi.org/10.1080/09297049.2018.1441390
Casas, A. M., Ferrer, M. S., & Fortea, I. B. (2013). Written composition performance of students with attention-deficit/hyperactivity disorder. Applied Psycholinguistics. https://doi.org/10.1017/S0142716411000828
Re, A. M., & Cornoldi, C. (2010). ADHD expressive writing difficulties of ADHD children: when good declarative knowledge is not sufficient. European Journal of Psychology of Education. https://doi.org/10.1007/S10212-010-0018-5
Graham, S., Fishman, E. J., Reid, R., & Hebert, M. (2016). Writing Characteristics of Students with Attention Deficit Hyperactive Disorder: A Meta-Analysis. Learning Disabilities Research and Practice. https://doi.org/10.1111/LDRP.12099
Scroll to Top