Terapi memang dapat memainkan peran penting dalam membantu anak hiperaktif belajar membaca, sebagaimana dibuktikan oleh berbagai intervensi dan penelitian. Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), menghadapi tantangan seperti kurangnya perhatian dan impulsif, yang dapat menghambat kemampuan membaca mereka. Namun, intervensi terapeutik yang ditargetkan, termasuk terapi perilaku kognitif (CBT), intervensi augmented reality (AR), dan program membaca khusus, telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan membaca di antara anak-anak ini. Bagian berikut mengeksplorasi intervensi ini secara rinci.
Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
- CBT telah dievaluasi keefektifannya dalam mengatasi gejala hiperaktif, seperti kurangnya perhatian dan impulsif, yang merupakan hambatan untuk belajar, termasuk membaca (Abikoff, 1987) (Whalen & Henker, 1987).
- Meskipun peningkatan nyata dalam membaca melalui CBT saja mungkin tidak merata, itu dapat meningkatkan kemanjuran dan respons yang dirasakan diri terhadap tantangan, secara tidak langsung mendukung perkembangan baca (Whalen & Henker, 1987).
Intervensi Augmented Reality (AR)
- Proyek AHA menunjukkan penggunaan AR untuk meningkatkan keterampilan membaca dan mengeja pada anak-anak dengan ADHD. AR dapat meningkatkan perhatian dan motivasi, penting untuk mempertahankan fokus selama tugas membaca (Chiazzese et al., 2018).
- Dengan membuat pembelajaran lebih menarik, intervensi AR dapat membantu anak-anak hiperaktif tetap menjalankan tugas, sehingga meningkatkan hasil membaca mereka (Chiazzese et al., 2018).
Program Membaca Khusus
- Program seperti “Ajari Anak Anda Membaca dalam 100 Pelajaran Mudah” telah efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan ADHD. Program ini berfokus pada instruksi langsung, yang membantu dalam akuisisi dan generalisasi keterampilan membaca (McCollough et al., 2008).
- Program terapi membaca perilaku yang dikelola orang tua juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan membaca. Program-program ini melibatkan orang tua secara langsung dalam proses terapi, yang dapat bermanfaat bagi anak-anak dengan gangguan baca (Burns & Kondrick, 1998).
Intervensi Gabungan
- Program “Read to Heal” menggabungkan pelatihan membaca dengan CBT dan pendekatan pola pikir pertumbuhan, mengatasi kesulitan membaca dan aspek psikososial ADHD. Pendekatan holistik ini telah menunjukkan peningkatan suasana hati, keterampilan membaca, dan pola pikir pertumbuhan secara keseluruhan (Cosme-Cruz et al., 2022).
- Integrasi beberapa strategi terapi dapat memberikan sistem dukungan yang lebih komprehensif untuk anak-anak hiperaktif yang berjuang dengan membaca (Cosme-Cruz et al., 2022).
Sementara intervensi ini menunjukkan harapan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan individu setiap anak. Efektivitas terapi dapat bervariasi berdasarkan tingkat keparahan gejala dan adanya kondisi komorbiditas seperti kecemasan atau depresi. Selain itu, peran pengobatan, seperti methylphenidate, dalam hubungannya dengan terapi, dapat menjadi penting dalam mengelola gejala perilaku dan meningkatkan efektivitas intervensi baca(Richardson et al., 1987). Oleh karena itu, pendekatan khusus yang menggabungkan pengobatan, terapi, dan program membaca khusus dapat menawarkan hasil terbaik bagi anak-anak hiperaktif yang belajar membaca.