Membantu anak autis memahami kata-kata abstrak dalam membaca melibatkan penggunaan strategi yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Kata-kata abstrak, tidak seperti kata-kata konkret, seringkali tidak memiliki pengalaman sensorik langsung, membuatnya menantang bagi anak-anak dengan autisme untuk dipahami. Anak-anak ini dapat mengambil manfaat dari pendekatan yang memanfaatkan kekuatan mereka dan mengatasi tantangan spesifik mereka dalam pemahaman bahasa. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan yang efektif untuk mengajarkan kata-kata abstrak kepada anak-anak dengan autisme.
Penggunaan Asosiasi Emosional
- Anak-anak dengan autisme dapat mempelajari kata-kata abstrak dengan mengaitkannya dengan emosi, karena kata-kata abstrak seringkali memiliki lebih banyak hubungan emosional daripada kata-kata konkret. Pendekatan ini dapat membantu anak-anak menyimpulkan makna yang terkait dengan keadaan internal atau mental, yang sangat berguna bagi mereka dengan autisme yang mungkin berjuang dengan konsep abstrak (Vigliocco et al., 2018).
- Intervensi membaca dialogis, seperti strategi RECALL, dapat meningkatkan keterampilan bahasa dengan melibatkan anak-anak dalam sesi membaca interaktif yang menekankan kosakata keadaan emosional dan mental (Whalon et al., 2013) (Shin & Hong, 2024).
Memanfaatkan Input Linguistik
- Kata-kata abstrak dapat dipelajari melalui masukan linguistik dengan mengidentifikasi kemunculan kata-kata dalam bahasa. Metode ini melibatkan penggunaan model semantik distribusional untuk membantu anak-anak dengan autisme mengenali pola dan hubungan antar kata (Vigliocco et al., 2018) (Ponari et al., 2018).
- Guru dapat menggabungkan strategi pemahaman bacaan yang berfokus pada pemahaman konteks dan hubungan antara kata-kata, yang dapat membantu dalam memahami konsep abstrak (Cass, 2008).
Meningkatkan Pemahaman Semantik
- Meningkatkan aspek semantik bahasa, seperti memahami dan mengekspresikan kosakata, dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman membaca pada anak-anak dengan autisme. Ini melibatkan mengajar anak-anak untuk mengenali dan menggunakan kata-kata dalam berbagai konteks, yang dapat membantu mereka memahami makna abstrak (Rabiee & Shahrivar, 2012).
- Strategi yang berfokus pada pemrosesan semantik, seperti menggunakan alat bantu visual dan contoh kontekstual, dapat membuat kata-kata abstrak lebih mudah diakses oleh anak-anak dengan autisme (Zagumennaya & Bogorad, 2023).
Mengatasi Pemikiran Literal
- Anak-anak dengan autisme sering menunjukkan pemikiran literal, yang dapat menghambat pemahaman mereka tentang bahasa abstrak dan figuratif. Pendidik harus memberikan penjelasan eksplisit dan contoh metafora, idiom, dan bahasa kiasan lainnya untuk menjembatani kesenjangan ini (Styslinger, 2012).
- Menggunakan contoh konkret dan representasi visual dapat membantu anak-anak dengan autisme menghubungkan kata-kata abstrak dengan konsep yang sudah dikenal, sehingga meningkatkan pemahaman (Juillerat et al., 2015).
Menggabungkan Keterampilan Sosial
- Strategi pemahaman membaca yang mengintegrasikan pengembangan keterampilan sosial dapat bermanfaat. Strategi ini membantu anak-anak dengan autisme memahami konteks sosial bahasa, yang sangat penting untuk memahami konsep abstrak (Cass, 2008).
- Kegiatan yang mempromosikan teori pikiran, seperti mendiskusikan pikiran dan perasaan karakter dalam cerita, dapat meningkatkan pemahaman kata-kata abstrak yang terkait dengan keadaan mental (Shin & Hong, 2024).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan terstruktur untuk mengajar kata-kata abstrak, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan autisme adalah unik, dan kebutuhan belajar mereka dapat bervariasi. Beberapa anak mungkin memerlukan intervensi yang lebih individual, sementara yang lain mungkin mendapat manfaat dari kegiatan kelompok yang mempromosikan interaksi sosial dan perkembangan bahasa. Selain itu, penilaian berkelanjutan dan adaptasi metode pengajaran sangat penting untuk memastikan bahwa strategi tetap efektif dan responsif terhadap kemajuan anak.