Mengajar anak-anak dengan keterbelakangan mental untuk menghitung menggunakan aktivitas sehari-hari melibatkan pengintegrasian metode fungsional dan interaktif yang selaras dengan kemampuan kognitif mereka. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan menghitung mereka tetapi juga mempersiapkan mereka untuk aplikasi kehidupan nyata, menumbuhkan kemandirian dan kepercayaan diri. Penggunaan objek kehidupan nyata, media interaktif, dan permainan tradisional adalah strategi yang efektif dalam upaya pendidikan ini. Di bawah ini adalah metode dan wawasan utama yang berasal dari makalah penelitian.
Penghitungan Objek Kehidupan Nyata
- Keterampilan Menghitung Fungsional: Menggunakan benda-benda kehidupan nyata seperti makanan ringan di lingkungan kelas dapat membantu anak-anak dengan keterbelakangan mental belajar berhitung dalam konteks yang bermakna. Metode ini melibatkan menunjuk dan memberi isyarat untuk membantu anak-anak mengenali item dan memahami angka-angka yang mewakili mereka. Misalnya, kegiatan pengiriman makanan ringan memungkinkan anak-anak untuk berlatih berhitung di lingkungan alami, membuat proses pembelajaran berfungsi dan menyenangkan (Xin & Holmdal, 2003).
- Penjumlahan Koin: Mengajar anak-anak menghitung koin melibatkan pendekatan terstruktur di mana mereka pertama kali belajar menghitung satu jenis koin sebelum melanjutkan ke penjumlahan kombinasi koin yang berbeda. Metode ini telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan menghitung, dengan peserta mencapai tingkat akurasi yang tinggi setelah pelatihan (Lowe & Cuvo, 1976).
Pendekatan Interaktif dan Teknologi
- Desain Interaktif: Penggunaan media pembelajaran interaktif, yang dirancang dengan pendekatan yang berpusat pada pengguna, dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan dan pemahaman operasi penghitungan untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental ringan. Media semacam itu memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak ini, membuat proses pembelajaran lebih mudah diakses dan efektif (Finandhita & Octaviana, 2023).
- Computer-Assisted Instruction (CAI) : Game edukasi berdasarkan CAI telah terbukti meningkatkan keterampilan aritmatika sederhana pada siswa dengan keterbelakangan mental. Permainan ini menyediakan platform terstruktur namun menarik bagi anak-anak untuk berlatih berhitung, dengan penelitian menunjukkan peningkatan nyata dalam kemampuan aritmatika mereka (Dico et al., 2023).
Metode Tradisional dan Budaya
- Permainan Tradisional: Penggunaan permainan tradisional seperti permainan dakon, yang melibatkan penghitungan benih, telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan berhitung. Metode ini memanfaatkan keakraban budaya dan kesederhanaan permainan untuk mengajarkan berhitung dengan cara yang menyenangkan dan menarik (Hestyaningsih & Pratisti, n.d.).
- Soroban (Abacus Jepang) : Mengajar penggunaan soroban tidak hanya membantu dalam mempelajari operasi angka tetapi juga meningkatkan fungsi psikologis yang lebih tinggi. Alat ini membantu siswa dengan disabilitas intelektual memahami konsep matematika melalui pendekatan sentuhan dan visual, mempromosikan perkembangan kognitif (Viginheski et al., 2021) (Mamcasz-Viginheski et al., 2020).
Meskipun metode ini memberikan strategi yang efektif untuk mengajar menghitung kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Integrasi berbagai pendekatan, seperti aplikasi kehidupan nyata, media interaktif, dan permainan tradisional, dapat memenuhi gaya belajar yang beragam dan meningkatkan pengalaman pendidikan secara keseluruhan. Selain itu, keterlibatan praktisi terapi okupasi dalam mengadaptasi lingkungan belajar dapat lebih mendukung pengembangan keterampilan berhitung pada anak-anak ini (Hartwick & Yuen, 1996).