Menetapkan waktu yang tepat bagi anak dengan cerebral palsy untuk belajar membaca sangat penting untuk mencegah kelelahan dan memastikan pembelajaran yang efektif. Anak-anak dengan cerebral palsy sering menghadapi tantangan unik karena gangguan motorik dan kognitif, yang dapat mempengaruhi kecepatan belajar dan daya tahan mereka. Oleh karena itu, pendekatan yang disesuaikan yang mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu anak sangat penting. Ini melibatkan kombinasi sesi pembelajaran terstruktur, metode yang menarik, dan lingkungan yang mendukung untuk memfasilitasi membaca tanpa menyebabkan kelelahan yang tidak semestinya.
Sesi Pembelajaran Terstruktur
- Sesi Pendek dan Sering: Disarankan untuk memiliki sesi pembelajaran yang lebih pendek dan lebih sering daripada sesi yang berkepanjangan. Ini membantu menjaga perhatian anak dan mengurangi risiko kelelahan. Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa seorang anak dengan cerebral palsy meningkatkan toleransi membaca mereka dari 15 menit menjadi lebih dari 2 jam dengan pelatihan terstruktur (Block, 1978).
- Istirahat Terjadwal: Memasukkan istirahat teratur selama sesi belajar dapat membantu anak beristirahat dan mengisi ulang, mencegah kelelahan dan mempertahankan minat mereka dalam membaca (Dupont & Tucker, 1985).
Metode yang Menarik dan Adaptif
- Penggunaan Game dan Media Edukasi: Memanfaatkan game edukasi dan media pembelajaran adaptif, seperti sistem KOFABAR, dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan tidak melelahkan. Metode ini telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan cerebral palsy(Nisa et al., 2024).
- Keterlibatan Orangtua: Orang tua memainkan peran penting dalam menjadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan. Teknik-teknik seperti membaca dengan keras, menggunakan dongeng, dan menggunakan metode suku kata dapat membuat pembelajaran lebih interaktif dan kurang berusah (Marzec-Jóźwicka, 2022).
Lingkungan Belajar yang Mendukung
- Pendekatan Multidisipliner: Sebuah tim spesialis, termasuk pendidik, terapis, dan psikolog, harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung yang disesuaikan dengan kebutuhan anak (Stecko et al., 2020). Pendekatan ini memastikan bahwa semua aspek perkembangan anak dipertimbangkan, mengurangi stres dan kelelahan.
- Rencana Pembelajaran yang Disesuaikan: Mengembangkan rencana pembelajaran individual yang mempertimbangkan kemampuan kognitif dan motorik anak dapat membantu dalam menetapkan tujuan dan harapan yang realistis, sehingga mencegah frustrasi dan kelelahan (Critten, 2013).
Meskipun strategi pembelajaran yang terstruktur dan menarik sangat penting, penting juga untuk menyadari bahwa setiap anak dengan cerebral palsy adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Fleksibilitas dalam pendekatan dan penilaian berkelanjutan dari respons anak terhadap metode yang berbeda sangat penting. Selain itu, sementara beberapa anak mungkin berkembang dengan sesi pendek yang sering, yang lain mungkin mendapat manfaat dari sesi yang lebih lama dan lebih jarang tergantung pada stamina dan tingkat minat mereka. Oleh karena itu, kolaborasi berkelanjutan antara orang tua, pendidik, dan profesional kesehatan sangat penting untuk menyesuaikan strategi dengan kebutuhan anak yang berkembang.