Berurusan dengan frustrasi pada anak-anak dengan sindrom Down ketika belajar berhitung membutuhkan pendekatan multifaset yang mempertimbangkan kebutuhan dan tantangan belajar mereka yang unik. Anak-anak dengan sindrom Down sering menghadapi kesulitan dalam memperoleh keterampilan menghitung dasar karena keterlambatan kognitif dan tantangan spesifik seperti masalah memori jangka pendek dan kesulitan dalam membangun korespondensi satu-ke-satu antara angka dan objek. Namun, dengan intervensi yang ditargetkan dan strategi pengajaran, anak-anak ini dapat meningkatkan kemampuan berhitung mereka dan mengurangi frustrasi selama belajar.
Memahami Tantangan
- Keterbatasan Kognitif dan Memori: Anak-anak dengan sindrom Down sering mengalami kesulitan dengan memori jangka pendek, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengingat urutan penghitungan dan konsep numerik(“Early Numeracy Challenges and Interventions for Students with Down Syndrome: A Scoping Review”, 2023).
- Pola Kesalah: Kesalahan umum termasuk mendaur ulang bagian, melewatkan objek, dan menghitung ganda, yang dapat menyebabkan frustrasi ketika anak-anak tidak dapat mencapai hasil yang akurat (Charitaki et al., 2015).
- Bahasa dan Komunikasi: Keterlambatan dalam perkembangan bahasa dapat memengaruhi kemampuan untuk memahami dan mengartikulasikan konsep numerik, membuat penghitungan lebih menantang (Bird, 2001).
Strategi Pengajaran yang Efektif
- Pembelajaran Visual dan Multi-Sensor: Memanfaatkan alat bantu visual dan pengalaman belajar multi-sensorik dapat membantu anak-anak dengan sindrom Down lebih memahami dan mempertahankan konsep penghitungan. Ini termasuk menggunakan objek, gambar, dan permainan interaktif yang membuat pembelajaran menarik dan dapat dihubungkan (Bird, 2001) (McEvoy, 1992).
- Teknik Pengajaran Presisi: Metode pengajaran terstruktur, seperti pengajaran presisi, dapat membantu anak-anak menguasai teknik berhitung dengan memecah tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dikelola dan memberikan praktik yang konsisten (Irwin, 1991).
- Pembelajaran Interaktif dan Berbasis Game: Menggabungkan permainan dan kegiatan interaktif dapat membuat belajar berhitung lebih menyenangkan dan tidak membuat frustrasi. Permainan yang melibatkan menghitung objek atau mencocokkan angka dapat memperkuat keterampilan menghitung dengan cara yang menyenangkan dan menarik (McEvoy, 1992) (Ahmad et al., 2014).
Intervensi Teknologi
- Aplikasi Seluler: Penggunaan aplikasi seluler yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan sindrom Down dapat memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan adaptif. Aplikasi ini sering menyertakan elemen interaktif yang memenuhi kecepatan dan gaya belajar anak, membuat latihan berhitung lebih mudah diakses dan kurang mengintimidas i(Ahmad et al., 2014).
- Desain Interaktif: Mengembangkan media pembelajaran dengan desain interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak penyandang cacat intelektual dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman. Pendekatan ini berfokus pada desain yang berpusat pada pengguna untuk memastikan bahwa alat pembelajaran efektif dan menyenangkan bagi anak (Finandhita & Octaviana, 2023).
Perspektif Alternatif
Meskipun strategi ini dapat secara signifikan membantu mengurangi frustrasi dan meningkatkan keterampilan berhitung, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan sindrom Down adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Selain itu, peran guru dan pengasuh sangat penting dalam memberikan dukungan dan dorongan yang diperlukan. Mereka harus dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan strategi ini secara efektif. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan intervensi baru sangat penting untuk terus meningkatkan hasil pendidikan untuk anak-anak dengan sindrom Down.