Meningkatkan minat membaca pada anak-anak dengan sindrom Down melibatkan pendekatan multifaset yang mengintegrasikan intervensi dini, strategi pengajaran yang disesuaikan, dan lingkungan yang mendukung. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down dapat mengembangkan keterampilan membaca, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan kognitif mereka. Kuncinya adalah menciptakan pengalaman belajar yang menarik, mendukung, dan individual yang memenuhi kebutuhan dan kekuatan unik mereka. Di bawah ini adalah beberapa strategi dan pertimbangan berdasarkan penelitian.
Intervensi Dini dan Lingkungan Literasi Rumah
- Pengenalan Dini: Memperkenalkan kegiatan membaca sejak usia dua tahun dapat secara signifikan bermanfaat bagi anak-anak dengan sindrom Down dengan mempromosikan bahasa lisan dan keterampilan melek aksara (Buckley & Bird, 2001).
- Keterlibatan Orangtua: Orang tua memainkan peran penting dalam menumbuhkan minat membaca. Mendorong anak-anak untuk mengajukan pertanyaan, membantu mereka bercerita, dan membimbing mereka untuk mempelajari keterampilan hidup dari buku dapat meningkatkan kosakata dan pemahaman reseptif mereka (Ricci, 2011).
- Lingkungan Literasi Rumah: Lingkungan literasi rumah yang kaya, di mana membaca adalah kegiatan rutin, dapat memprediksi minat anak-anak dalam membaca. Orang tua harus menciptakan ruang di mana buku dapat diakses dan membaca adalah kegiatan bersama yang menyenangkan (Ricci, 2011).
Strategi Pengajaran yang Disesuaikan
- Pembelajaran Visual: Banyak anak dengan sindrom Down adalah pembelajar visual. Menggunakan kartu flash, permainan, dan grafik dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif (Oelwein, 1995).
- Kesadaran Fonologis: Mengembangkan kesadaran fonologis dan pengetahuan huruf sangat penting. Anak-anak yang mengembangkan keterampilan decoding awal sering memiliki kosakata dan pengetahuan huruf yang unggul (Næss et al., 2021).
- Antarmuka Berwujud: Menggabungkan teknologi, seperti desain interaktif multi-sentuh dan antarmuka nyata, dapat meningkatkan keterlibatan dan hasil pembelajaran (Haro et al., 2012).
Pengaturan Pendidikan Inklusif dan Mendukung
- Pendidikan Inklusif: Anak-anak dengan sindrom Down mendapat manfaat dari dididik di ruang kelas utama, di mana mereka mencapai tingkat melek huruf yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak di sekolah khusus (Buckley, 2001).
- Metode Pengajaran yang Konsisten: Terlepas dari usia, metode pengajaran yang konsisten yang berfokus pada menghubungkan keterampilan bahasa lisan dengan keterampilan membaca bermanfaat. Pendekatan ini membantu mengatasi kesulitan belajar bahasanya (Buckley & Bird, 1993).
Keterlibatan dan Adaptasi Jangka Panjang
- Kegiatan Literasi Berkelanjutnya: Melibatkan anak-anak dalam kegiatan melek huruf sehari-hari selama masa remaja dan dewasa adalah penting, terutama bagi mereka yang mungkin belum berkembang lebih awal (Buckley, 2001).
- Kecepatan Belajar yang Disesuaikan: Pelajaran harus disesuaikan untuk menangkap minat anak dan menetapkan kecepatan belajar yang memastikan keberhasilan (Oelwein, 1995).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk mengakui perbedaan individu di antara anak-anak dengan sindrom Down. Beberapa anak dapat berkembang pada tingkat yang berbeda, dan kemampuan membaca mereka dapat bervariasi secara signifikan. Oleh karena itu, pendekatan fleksibel yang menyesuaikan dengan gaya dan kecepatan belajar unik setiap anak sangat penting. Selain itu, sementara intervensi dini bermanfaat, kemajuan signifikan masih dapat dibuat pada usia berapa pun, menyoroti pentingnya peluang belajar seumur hidup (Buckley, 2001) (Sehic, 2017).