A joyful child running on a grassy field in a sunny park, enjoying nature and leisure time.

Apakah Lebih Baik Mengajarkan Anak Hiperaktif Berhitung Di Rumah Atau Di Sekolah?

Menentukan apakah lebih baik mengajar anak hiperaktif untuk berhitung di rumah atau di sekolah melibatkan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kebutuhan individu anak, lingkungan rumah dan sekolah, dan manfaat potensial dari setiap pengaturan. Lingkungan rumah dan sekolah menawarkan keuntungan dan tantangan unik untuk mengajar anak-anak hiperaktif, dan keputusan mungkin tergantung pada keadaan dan sumber daya spesifik yang tersedia untuk anak dan keluarga mereka. Berikut adalah eksplorasi terperinci dari faktor-faktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan ini.

Lingkungan Rumah

  • Perhatian Individual: Mengajar di rumah memungkinkan perhatian satu lawan satu, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif yang mungkin kesulitan untuk fokus di lingkungan kelas. Orang tua dapat menyesuaikan pengalaman belajar dengan kecepatan dan minat anak, berpotensi meningkatkan keterlibatan dan retensi (Miller & Eakin, n.d.).
  • Lingkungan Belajar Fleksibel: Sekolah di rumah menawarkan fleksibilitas dalam penjadwalan dan metode pengajaran, yang dapat disesuaikan agar sesuai dengan tingkat energi dan rentang perhatian anak. Fleksibilitas ini dapat membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif bagi anak-anak hiperaktif (Hammons, 2001).
  • Keterlibatan Orangtua: Orang tua yang secara aktif terlibat dalam pendidikan anak mereka dapat memberikan dukungan dan penguatan konsep pembelajaran yang konsisten, yang sangat penting bagi anak-anak dengan kesulitan perhatian (Griffore & Boger, 1986).

Lingkungan Sekolah

  • Pembelajaran Terstruktur: Sekolah menyediakan lingkungan terstruktur dengan rutinitas yang ditetapkan, yang dapat membantu anak-anak hiperaktif mengembangkan disiplin dan fokus. Kehadiran teman sebaya juga dapat mendorong pembelajaran dan kerjasama sosial (Minde et al., 1971).
  • Sumber Daya Profesional: Sekolah memiliki akses ke pendidik dan spesialis terlatih yang dapat menerapkan strategi dan intervensi yang dirancang khusus untuk anak-anak hiperaktif. Para profesional ini dapat menawarkan wawasan dan teknik yang mungkin tidak disadari orang tua (Pitton, 2001).
  • Interaksi Sosial: Menghadiri sekolah memungkinkan anak-anak hiperaktif berinteraksi dengan teman sebaya, yang penting untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar menavigasi dinamika kelompok (Goldup & Ostler, 2000).

Kolaborasi Rumah-Sekolah

  • Pendekatan Terintegrasi: Pendekatan kolaboratif antara rumah dan sekolah dapat memberikan yang terbaik dari kedua dunia. Komunikasi yang konsisten dan tujuan bersama antara orang tua dan guru dapat menciptakan jaringan yang mendukung yang memenuhi kebutuhan anak baik secara akademis maupun perilaku (Garbacz et al., 2009) (Quan, 2018).
  • Konsistensi Perilaku: Memastikan bahwa anak menerima pesan dan harapan yang konsisten di kedua lingkungan dapat meningkatkan hasil perilaku dan kinerja akademik (Garbacz et al., 2009).

Meskipun lingkungan rumah dan sekolah memiliki kelebihan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan unik anak dan sumber daya yang tersedia di setiap pengaturan. Untuk beberapa anak hiperaktif, kombinasi kedua lingkungan, dengan kolaborasi rumah-sekolah yang kuat, dapat menawarkan dukungan paling komprehensif. Pendekatan terpadu ini dapat membantu memastikan bahwa anak menerima manfaat dari perhatian individual dan pembelajaran terstruktur, sementara juga mendorong perkembangan sosial dan konsistensi perilaku.

Miller, S., & Eakin, A. (n.d.). PROTOCOL: Home Based Child Development Interventions for Pre‐school Children from Socially Disadvantaged Families. https://doi.org/10.1002/cl2.79
Hammons, C. W. (2001). School Home. (Feature). Education Next.
Griffore, R. J., & Boger, R. P. (1986). Child Rearing in the Home and School. https://doi.org/10.1007/978-1-4757-9676-6
Minde, K., Lewin, D., Weiss, G., Lavigueur, H., Douglas, V. I., & Sykes, E. (1971). The hyperactive child in elementary school: a 5 year, controlled, followup. Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/001440297103800304
Pitton, D. E. (2001). The School and the Child and the Child in the School. Middle School Journal. https://doi.org/10.1080/00940771.2001.11495572
Goldup, W., & Ostler, C. (2000). The Dyslexic Child at School and Home. https://doi.org/10.1007/978-1-4615-4169-1_13
Garbacz, S. A., Sheridan, S. M., Woods, K. E., & Blevins, C. A. (2009). Home–School Continuity and Child Behavior Outcomes in Conjoint Behavioral Consultation: (609942009-001). https://doi.org/10.1037/E609942009-001
Quan, W. (2018). Home-school linkage system and home-school linkage method.
Scroll to Top