Orang tua dan guru dapat berkolaborasi secara efektif untuk mengajar menulis kepada anak-anak hiperaktif dengan menggunakan berbagai strategi yang mengatasi tantangan unik yang dihadapi anak-anak ini. Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan ADHD, memerlukan pendekatan yang disesuaikan untuk membantu mereka fokus dan terlibat dalam kegiatan menulis. Dengan memanfaatkan kekuatan orang tua dan guru, lingkungan yang mendukung dapat diciptakan yang mendorong pengembangan keterampilan menulis pada anak-anak ini. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan utama untuk upaya kolaboratif ini.
Keterlibatan dan Dukungan Orang Tua
- Pemodelan Peran dan Keterlibatan: Orang tua dapat berfungsi sebagai panutan menulis dengan terlibat dalam kegiatan menulis sendiri dan berbagi pengalaman ini dengan anak-anak mereka. Hal ini dapat membantu anak-anak melihat menulis sebagai kegiatan yang berharga dan menyenangkan (Zurcher, 2016).
- Proyek Menulis Rumah: Guru dapat mendorong orang tua untuk membuat proyek menulis keluarga yang melibatkan anak dalam tugas menulis di rumah. Ini tidak hanya memperkuat keterampilan yang dipelajari di sekolah tetapi juga memberikan latihan tambahan dalam suasana yang akrab (Zurcher, 2016).
- Intervensi Pendidikan: Sesi pelatihan untuk orang tua dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mendukung perkembangan menulis anak mereka. Intervensi semacam itu telah terbukti meningkatkan manajemen gejala ADHD, yang dapat berdampak positif pada kemampuan menulis (Hosseinnia et al., 2024).
Strategi Guru dan Manajemen Kelas
- Perhatian Individual: Guru harus mengadopsi pendekatan individual untuk memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak hiperaktif. Ini termasuk memberikan instruksi yang jelas dan memecah tugas menulis menjadi langkah-langkah yang dapat dikelolakan (Arita et al., 2024).
- Manajemen Kelas: Strategi manajemen kelas yang efektif sangat penting. Guru perlu menciptakan lingkungan yang meminimalkan gangguan dan memungkinkan anak-anak yang hiperaktif untuk fokus pada tugas menulis (Arita et al., 2024).
- Kolaborasi dengan Orang Tua: Guru dapat mempertahankan komunikasi terbuka dengan orang tua untuk berbagi wawasan dan strategi yang bekerja dengan baik di kelas, memastikan konsistensi dalam pendekatan yang digunakan di rumah dan sekolah (Letarte et al., 2011).
Upaya Kolaborasi dan Komunikasi
- Komunikasi Reguler: Membangun hubungan komunikasi yang kuat antara orang tua dan guru sangat penting. Ini dapat melibatkan pertemuan rutin untuk membahas kemajuan anak dan setiap tantangan yang dihadapi dalam kegiatan penulisan (Abidin, 2023).
- Pemecahan Masalah Bersama: Orang tua dan guru dapat bekerja sama untuk mengidentifikasi tantangan spesifik yang dihadapi anak secara tertulis dan mengembangkan strategi bersama untuk mengatasi masalah ini. Pendekatan pemecahan masalah kolaboratif ini dapat mengarah pada intervensi yang lebih efektif (Letarte et al., 2011).
- Lingkungan yang Mendukung: Baik orang tua maupun guru harus berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan menggembirakan yang meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi anak untuk menulis (“Peran Guru Dalam Pembelajaran Anak Hiperaktif di PAUD Aqilah Desa Bahung Sibatu-Batu Kec Sei Dadap Kab Asahan”, 2022).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mengajar menulis kepada anak-anak hiperaktif, penting untuk mengenali tantangan yang mungkin timbul. Anak-anak hiperaktif sering berjuang dengan perhatian dan impulsif, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk fokus pada tugas menulis. Selain itu, mungkin ada perlawanan dari orang tua yang tidak sepenuhnya menyadari manfaat keterlibatan mereka dalam kegiatan pendidikan. Mengatasi tantangan ini membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan komitmen untuk kolaborasi berkelanjutan antara orang tua dan guru. Dengan bekerja sama, mereka dapat menciptakan lingkungan pengasuhan yang mendukung perkembangan menulis anak dan keberhasilan akademik secara keseluruhan.