Metode visual telah terbukti lebih efektif daripada metode verbal dalam mengajar berhitung kepada anak-anak dengan autisme. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh gaya belajar unik anak-anak pada spektrum autisme, yang sering menunjukkan preferensi untuk pembelajaran visual daripada instruksi pendengaran. Metode visual memanfaatkan kekuatan peserta didik ini dengan memberikan representasi konkret dan bergambar dari konsep abstrak, yang dapat meningkatkan pemahaman dan retensi. Bagian berikut akan mengeksplorasi efektivitas metode visual dalam mengajar berhitung kepada anak-anak dengan autisme, didukung oleh bukti dari berbagai penelitian.
Preferensi Pembelajaran Visual dalam Autisme
- Anak-anak dengan autisme sering memiliki preferensi yang kuat untuk pembelajaran visual, karena mereka cenderung memproses informasi visual lebih efektif daripada informasi pendengaran. Preferensi ini berakar pada bahasa mental visual yang digunakan banyak individu dengan autisme, yang berbeda dari sistem sensorik visual melihat sesuatu (Arwood & Kaulitz, 2007).
- Metode visual, seperti penggunaan isyarat bergambar, telah ditemukan lebih efisien dalam mentransfer kontrol stimulus dibandingkan dengan isyarat verbal. Ini menunjukkan bahwa metode visual dapat memfasilitasi hasil belajar yang lebih baik untuk anak-anak dengan autisme (West, 2008).
Efektivitas Metode Visual dalam Berhitung
- Metode pengajaran matematika visual, yang menggunakan representasi grafis dari objek yang sudah dikenal alih-alih angka, sangat efektif untuk anak-anak yang berorientasi visual dan mengalami kesulitan dengan angka. Metode ini membantu anak-anak memahami operasi matematika dengan mengaitkannya dengan objek visual (Burtness, 2003).
- Penggunaan seni visual dan desain dalam pengajaran berhitung dapat meningkatkan penalaran visuo-spasial dan keterampilan angka, yang penting untuk memahami konsep matematika. Terlibat dengan seni visual memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep matematika dan penerapannya di seluruh bidang pembelajaran (Grushka & Curtis, 2018).
Studi Kasus dan Bukti Empiris
- Penelitian tindakan yang melibatkan strategi pembelajaran visual telah menunjukkan dampak positif pada anak-anak dengan autisme. Misalnya, menggunakan gambar untuk mewakili area belajar dan kegiatan membantu anak-anak membuat pilihan yang tepat, mengikuti urutan, dan memahami jadwal harian. Pendekatan visual terstruktur ini sangat bermanfaat untuk anak yang lebih besar dalam penelitian (Boswell & Nugent, 2002).
- Penggunaan kartu flash sebagai bantuan visual dalam pendidikan matematika telah terbukti secara signifikan meningkatkan pemahaman matematika pada anak-anak dengan autisme. Kartu flash membantu meningkatkan keterlibatan dan pemahaman aktif dengan memberikan rangsangan visual berulang yang memperkuat pembelajaran (Mustafa, 2024).
Tantangan dan Pertimbangan
Sementara metode visual telah menunjukkan efektivitas, penting untuk mempertimbangkan keragaman dalam spektrum autisme. Tidak semua anak dengan autisme dapat merespons metode visual dengan sama baiknya, karena preferensi dan kemampuan individu dapat bervariasi secara signifikan. Misalnya, beberapa anak mungkin tidak menunjukkan minat pada aktivitas visual tertentu, seperti origami, yang menunjukkan perlunya pendekatan yang dipersonalisasi untuk menangkap minat dan keterlibatan mereka (Bakar & Fauzi, 2019). Selain itu, meskipun metode visual bermanfaat, metode tersebut harus diintegrasikan dengan strategi pengajaran lainnya untuk memenuhi kebutuhan komprehensif anak-anak dengan autisme.
