Berurusan dengan frustrasi pada anak-anak dengan keterbelakangan mental ketika mereka menghadapi kesulitan dalam menghitung memerlukan pendekatan multifaset yang menggabungkan strategi pendidikan dengan dukungan emosional. Kuncinya adalah membuat pembelajaran menarik dan dapat diakses, sementara juga menangani kebutuhan emosional anak. Ini melibatkan penggunaan metode pembelajaran interaktif dan berbasis permainan, menyederhanakan tugas, dan memastikan bahwa anak mengalami kesuksesan di setiap langkah. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan menyenangkan, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan berhitung dengan lebih efektif dan dengan lebih sedikit frustrasi.
Pembelajaran Interaktif dan Berbasis Game
- Permainan Angka: Memperkenalkan permainan angka secara terstruktur dapat secara signifikan membantu dalam mempelajari keterampilan menghitung. Permainan ini harus dirancang untuk memastikan kesuksesan di setiap tahap, membuat proses belajar menyenangkan dan tidak membuat frustrasi anak (McEvoy & McConkey, 2009).
- Permainan Sederla: Pendekatan eksperimental menggunakan permainan sederhana telah menunjukkan peningkatan yang nyata dalam kemampuan menghitung di antara anak-anak dengan cacat mental sedang. Permainan ini membantu membangun hubungan antara kata angka dan objek, yang seringkali merupakan tugas yang menantang bagi anak-anak ini (McEvoy, 1992).
- Permainan Berbasis CAI: Game Computer Assisted Instruction (CAI), seperti GEMA, telah efektif dalam meningkatkan keterampilan aritmatika pada siswa dengan keterbelakangan mental. Game-game ini menyediakan platform interaktif yang dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan tidak terlalu menakutkan (Dico et al., 2023).
Menyederhanakan Tugas dan Membuat Belajar Menyenangkan
- Penyederhanaan Tugas: Memecah tugas penghitungan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dikelola dapat membantu anak-anak dengan keterbelakangan mental memahami konsep dengan lebih mudah. Pendekatan ini mengurangi beban kognitif dan membantu menjaga minat dan motivasi anak (McEvoy & McConkey, 2009).
- Desain Interaktif: Menggunakan media pembelajaran interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak dengan keterbelakangan mental ringan dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman mereka tentang operasi penghitungan. Metode ini berfokus pada desain yang berpusat pada pengguna untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran khusus anak-anak ini (Finandhita & Octaviana, 2023).
Dukungan Emosional dan Pendidikan
- Instruksi Eksplisit: Memberikan instruksi yang eksplisit dan jelas dapat membantu anak-anak dengan keterlambatan perkembangan atau kesulitan belajar memahami konsep penghitungan dengan lebih baik. Metode ini telah terbukti efektif dalam pengaturan prasekolah dan dapat disesuaikan untuk anak yang lebih besar dengan keterbelakangan mental (Hinton et al., 2016).
- Intervensi Masalah Rekam: Intervensi ini melibatkan penggunaan rekaman audio untuk membantu siswa mengikuti fakta dan solusi matematika, yang dapat meningkatkan kefasihan dan mengurangi frustrasi dengan memberikan pengalaman belajar terstruktur (McCallum & Schmitt, 2011).
Sementara strategi ini berfokus pada peningkatan keterampilan berhitung, penting juga untuk mempertimbangkan kesejahteraan emosional anak. Frustrasi dapat dikurangi dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung di mana anak merasa didorong dan dihargai. Selain itu, melibatkan pengasuh dan pendidik dalam proses pembelajaran dapat memberi anak rasa aman dan motivasi. Sangat penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan intervensi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.