Mengajar anak-anak dengan keterbelakangan mental yang juga memiliki Attention Deficit Disorder (ADD) dalam berhitung membutuhkan teknik khusus yang mengatasi tantangan kognitif dan perhatian. Integrasi instruksi berbantuan komputer (CAI) dan teknik perilaku telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak tersebut. Metode-metode ini memanfaatkan format interaktif dan menarik untuk mempertahankan perhatian dan memfasilitasi pembelajaran. Di bawah ini adalah beberapa strategi dan teknik efektif yang diidentifikasi dalam penelitian.
Instruksi Berbantuan Komputer (CAI)
- Pembelajaran Interaktif: CAI menyediakan platform menarik yang dapat menarik perhatian anak-anak dengan ADD, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk fokus pada tugas berhitung. Penggunaan elemen multimedia dan fitur interaktif selaras dengan kebutuhan motivasi anak-anak dengan ADDÂ (Vincent & Alontaga, 2012).
- Latihan Berulang dan Umpan Balik: Program yang menggabungkan praktik berulang dengan umpan balik langsung telah efektif dalam mengajarkan tambahan sederhana untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental. Pendekatan ini membantu memperkuat pembelajaran dan memungkinkan generalisasi keterampilan di berbagai format (Leung, 1994).
- Desain Motivasi: Penggunaan model motivasi seperti Model Desain Motivasi ARCS dapat meningkatkan efektivitas CAI dengan mengatasi kebutuhan motivasi spesifik anak-anak dengan ADDÂ (Vincent & Alontaga, 2012).
Teknik Instruksi Perilaku
- Umpan Balik Langsung dan Demonstrasi Korektif: Memberikan umpan balik langsung dan demonstrasi korektif membantu anak-anak memahami kesalahan mereka dan mempelajari metode yang benar untuk memecahkan masalah. Pendekatan ini telah efektif dalam mengajarkan keterampilan aritmatika (Leung, 1994).
- Penguatan Token: Menggunakan penguatan token sebagai alat motivasi dapat mendorong anak-anak untuk terlibat dengan tugas-tugas berhitung dan mempertahankan perhatian mereka dari waktu ke waktu (Leung, 1994).
Strategi Instruksi Diri
- Pelatihan Instruksional Mandiri: Mengajar anak-anak menggunakan strategi pembelajaran mandiri dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memecahkan masalah aritmatika. Metode ini mendorong anak-anak untuk mengungkapkan proses berpikir mereka secara verbal, yang dapat membantu mereka fokus dan menerapkan strategi pemecahan masalah dengan lebih efektif (Luit & Aalsvoort, 1985) (Luit & Aalsvoort, 1985).
Pengajaran Presisi
- Pengembangan Keterampilan Terstruktur: Kerangka pengajaran presisi fokus pada pengembangan keterampilan matematika tertentu melalui praktik terstruktur. Metode ini telah terbukti secara signifikan meningkatkan kemampuan matematika pada siswa dengan disabilitas intelektual dan perkembangan (Vostanis et al., 2021).
- Penguasaan Keterampilan Komponen: Dengan memecah tugas berhitung menjadi keterampilan komponen dan memastikan penguasaan masing-masing sebelum melanjutkan, anak-anak dapat membangun fondasi yang kuat dalam berhitung (Vostanis et al., 2021).
Alat Bantu Pembelajaran Visual dan Interaktif
- Skema Visual dan Manipulatif: Menggunakan alat bantu visual dan manipulatif dapat membantu anak-anak dengan keterbelakangan mental dan ADD memahami dan memecahkan masalah aritmatika dengan memberikan representasi konkret dari konsep abstrak (Jaspers & Lieshout, 1987) (Jimenez & Staples, 2015).
- Desain Berpusat pada Pengguna: Merancang media pembelajaran dengan fokus pada interaksi pengguna dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan dan hasil pembelajaran untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus (Finandhita & Octaviana, 2023).
Meskipun teknik-teknik ini telah menunjukkan efektivitas, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Integrasi metode ini ke dalam rencana pendidikan yang komprehensif dapat memberikan lingkungan belajar yang mendukung yang mengatasi tantangan kognitif dan perhatian. Selain itu, evaluasi berkelanjutan dan adaptasi dari strategi ini sangat penting untuk memastikan mereka tetap efektif dan relevan dengan kemajuan belajar anak.