Berurusan dengan seorang anak dengan keterbelakangan mental yang cepat bosan ketika belajar berhitung membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan pengalaman belajar yang menarik, interaktif, dan bermakna. Kuncinya adalah membuat kegiatan menghitung menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari anak, sementara juga menyederhanakan tugas agar sesuai dengan kemampuan kognitif mereka. Memanfaatkan permainan dan media interaktif dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan dan hasil pembelajaran untuk anak-anak ini.
Penggunaan Alat Pembelajaran Interaktif dan Menarik
- Media Interaktif: Menerapkan sistem pembelajaran interaktif yang melayani gaya belajar yang berbeda (visual, pendengaran, kinestetik) dapat membantu menjaga minat anak. Misalnya, menggunakan sensor dan umpan balik audio untuk mengajarkan angka dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik dan kurang monoton (Dangeti et al., 2013).
- Permainan Edukasi: Game yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental, seperti permainan matematika berbasis CAI, telah terbukti meningkatkan keterampilan aritmatika secara signifikan. Permainan ini memberikan cara yang menyenangkan dan interaktif untuk berlatih menghitung, yang dapat membantu mempertahankan perhatian anak (Dico et al., 2023).
Penyederhanaan dan Penataan Tugas Pembelajaran
- Tugas yang Disederhanakan: Memecah tugas penghitungan menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dikelola dapat membantu anak-anak dengan keterbelakangan mental memahami konsep dengan lebih mudah. Pendekatan ini memastikan bahwa mereka mengalami kesuksesan di setiap tahap, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi mereka (McEvoy & McConkey, 2009).
- Pembelajaran Terstruktur: Menggunakan metode pengajaran terstruktur, seperti pemodelan dan partisipasi terpandu, dapat membantu anak-anak belajar berhitung dengan lebih efektif. Metode ini telah berhasil dalam mengajarkan penjumlahan koin, di mana anak-anak meningkat secara signifikan setelah pelatihan terstruktur (Lowe & Cuvo, 1976).
Penggabungan Permainan dan Konteks Kehidupan Nyata
- Permainan Angka: Memperkenalkan permainan angka dengan cara yang terencana dapat membuat belajar berhitung lebih menyenangkan. Permainan ini harus dirancang untuk memastikan kesuksesan di setiap tahap, yang dapat membantu menjaga minat dan motivasi anak (McEvoy & McConkey, 2009) (McEvoy, 1992).
- Aplikasi Kehidupan Nyata: Menggunakan konteks kehidupan nyata, seperti menghitung benda atau uang, dapat membuat penghitungan lebih bermakna dan relevan bagi anak. Pendekatan ini membantu mereka memahami aplikasi praktis menghitung dalam kehidupan sehari-hari (Lowe & Cuvo, 1976).
Mendorong Pembelajaran Sendiri
- Strategi yang Diciptakan Sendiri: Mendorong anak-anak untuk mengembangkan strategi mereka sendiri untuk menghitung dapat menumbuhkan rasa kemandirian dan kreativitas. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan keterbelakangan mental dapat menemukan dan mempertahankan strategi penghitungan yang lebih efisien ketika diberi kesempatan untuk berlatih dan mengeksplorasi sendiri (Baroody, 1996).
Meskipun strategi ini bisa efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran dengan kebutuhan dan preferensi individu anak. Selain itu, sementara pembelajaran interaktif dan berbasis game bisa sangat efektif, metode tradisional tidak boleh sepenuhnya diabaikan, karena mereka masih dapat memainkan peran dalam strategi pembelajaran yang komprehensif.