Berurusan dengan seorang anak dengan keterbelakangan mental yang cepat bosan ketika belajar membaca membutuhkan pendekatan yang disesuaikan yang mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi belajar mereka yang unik. Kuncinya adalah menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan mendukung yang menyesuaikan dengan kecepatan dan minat mereka. Ini melibatkan penggunaan berbagai strategi dan materi instruksional yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan cacat intelektual. Dengan berfokus pada strategi ini, pendidik dapat membantu menjaga minat anak dan memfasilitasi perkembangan membaca mereka.
Memahami Karakteristik Anak
- Penilaian Individual: Sangat penting untuk memahami karakteristik dan kebutuhan spesifik anak. Ini melibatkan penilaian kemampuan kognitif, minat, dan gaya belajar mereka untuk menyesuaikan instruksi membaca yang sesuai (Kirk, 1939) (Sevcik et al., 2019).
- Pertimbangan Perilaku: Anak-anak dengan disabilitas intelektual dapat menunjukkan perilaku yang mengganggu pembelajaran, seperti rentang perhatian yang pendek atau kesulitan dalam mempertahankan fokus. Mengatasi perilaku ini melalui penguatan positif dan rutinitas terstruktur dapat membantu dalam mengelola kebosanan (Allor et al., 2009).
Mengadaptasi Materi Instruksional
- Instruksi Terprogram: Memanfaatkan prinsip-prinsip instruksi terprogram bisa efektif. Ini melibatkan memecah tugas membaca menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dikelola dan memberikan umpan balik langsung, yang dapat membantu mempertahankan keterlibatan anak (Hewett et al., 1967).
- Buku yang Dapat Diprediksi: Menggunakan buku yang dapat diprediksi yang memiliki teks berulang dan berirama dapat membuat membaca lebih menyenangkan dan tidak terlalu menakutkan bagi anak-anak dengan ketidakmampuan belajar. Pendekatan ini membantu dalam membangun kepercayaan diri dan minat dalam membaca (McClure, 1985).
Pendekatan Komprehensif dan Multikomponen
- Instruksi Membaca Komprehensif : Pendekatan komprehensif berbasis makna yang mengintegrasikan fonik, kata-kata penglihatan, dan strategi pemahaman dapat bermanfaat. Pendekatan ini menekankan membaca sebagai proses pembuatan makna, yang bisa lebih menarik bagi anak (Johnson, 2018)].
- Intervensi Multikomponen: Menerapkan intervensi membaca multikomponen yang menggabungkan berbagai keterampilan seperti kesadaran fonologis, kosakata, dan kefasihan dapat mengatasi berbagai aspek membaca dan membuat anak tetap tertarik (Afacan et al., 2018).
Strategi yang Menarik dan Interaktif
- Aktivitas Interaktif: Menggabungkan kegiatan interaktif dan langsung, seperti menggunakan kartu flash, permainan, dan teknologi, dapat membuat pembelajaran membaca lebih menarik bagi anak-anak dengan disabilitas intelektual (Otaiba & Hosp, 2004).
- Bacaan yang Dipilih Sendiri: Mengizinkan anak-anak memilih bahan bacaan mereka berdasarkan minat mereka dapat meningkatkan motivasi dan mengurangi kebosanan. Strategi ini mendorong rasa otonomi dan investasi pribadi dalam proses belajar (Johnson, 2018).
Meskipun strategi ini bisa efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Pendidik dan pengasuh harus fleksibel dan mau menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan tanggapan dan kemajuan anak. Selain itu, penelitian dan kolaborasi berkelanjutan antara pendidik, orang tua, dan spesialis sangat penting untuk mengembangkan dan menyempurnakan metode instruksi membaca yang efektif untuk anak-anak dengan cacat intelektual.