Berurusan dengan anak-anak cerebral palsy (CP) yang mengalami frustrasi ketika belajar membaca membutuhkan pendekatan multifaset yang membahas kebutuhan emosional dan pendidikan anak-anak ini. Tantangannya terletak pada menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan mendukung yang mengakomodasi kebutuhan unik mereka dan menumbuhkan sikap positif terhadap membaca. Berbagai strategi dan metode instruksional telah dieksplorasi untuk meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan CP, dengan fokus pada penggunaan media khusus, teknik membaca berulang, dan instruksi literasi berbasis bukti.
Penggunaan Media Khusus
- Pabami Media: Alat inovatif ini telah terbukti meningkatkan keterampilan membaca awal pada siswa CP dengan menggunakan kartu dengan huruf, suku kata, dan kata. Efektivitas media Pabami ditunjukkan dalam sebuah penelitian di mana siswa menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan membaca setelah penerapannya, menyoroti pentingnya materi pembelajaran yang menarik dan interaktif (Yuniarti & Subasno, 2022).
- Buku yang Dapat Diprediksi: Buku-buku ini menawarkan format terstruktur dan berulang yang dapat membantu anak-anak cacat belajar, termasuk mereka yang menderita CP, untuk mengembangkan kefasihan dan pemahaman membaca. Dengan memberikan pola yang dapat diprediksi, buku-buku ini dapat mengurangi frustrasi dan membuat membaca menjadi kegiatan yang lebih menyenangkan (McClure, 1985).
Teknik Membaca Berulang
- Metode Kesan Neurologis: Metode ini melibatkan pembacaan berulang dari suatu bagian untuk meningkatkan kelancaran dan pemahaman membaca. Dengan berfokus pada kefasihan, anak-anak dapat mengalihkan perhatian mereka dari decoding ke memahami teks, yang dapat mengurangi frustrasi dan meningkatkan keterampilan membaca (Kann, 1983).
Instruksi Literasi Berbasis Bukti
- Instruksi Multikomponen: Sebuah tinjauan sistematis menemukan bahwa metode pengajaran literasi, termasuk fonik, pengenalan kata penglihatan, dan pemahaman membaca, dapat mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam keterampilan membaca untuk anak-anak dengan CP. Metode-metode ini harus dapat diakses dan memungkinkan umpan balik, yang sangat penting untuk pengembangan keterampilan dan mengurangi frustrasi (Murphy et al., 2022) (“Exploring the Effects of Literacy Instruction for Children With Cerebral Palsy: A Systematic Review”, 2023).
- Strategi Instruksional yang Dimediasi: Di Kenya, peserta didik dengan CP telah terbukti mendapat manfaat dari strategi yang melibatkan asosiasi objek atau gambar dengan pengalaman. Namun, penting untuk secara bertahap mengurangi dukungan untuk mendorong kemandirian dalam membaca (Anyango et al., 2016).
Mengatasi Kebutuhan Emosional dan Kognitif
- Toleransi Rendah untuk Frustrasi: Anak-anak dengan CP sering memiliki toleransi yang rendah terhadap frustrasi, yang dapat memperburuk kesulitan membaca. Sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung yang meminimalkan stres dan memberikan penguatan positif untuk membangun kepercayaan diri dan ketahan (Orlow, 1974).
- Pendekatan Terapeutik: Guru harus dilengkapi dengan strategi terapeutik untuk mengatasi kebutuhan belajar unik anak-anak dengan CP, memastikan bahwa mereka menerima dukungan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan baca (Dupont & Tucker, 1985).
Sementara strategi ini menawarkan jalan yang menjanjikan untuk meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan CP, penting untuk mengenali keragaman kebutuhan dalam kelompok ini. Beberapa anak mungkin memerlukan pendekatan yang lebih individual karena tantangan tambahan seperti gangguan pendengaran atau penglihatan (Nicholls, 1962). Selain itu, pengenalan dini kesulitan membaca dan pendekatan pengajaran yang fleksibel dan bervariasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap anak(Billard, 2006). Dengan menggabungkan strategi ini dengan lingkungan pendidikan yang mendukung dan memahami, pendidik dapat membantu mengurangi frustrasi dan menumbuhkan kecintaan membaca pada anak-anak dengan cerebral palsy.