Membantu anak dengan cerebral palsy memahami arti kata-kata dalam membaca melibatkan pendekatan multifaset yang menggabungkan metode pengajaran khusus, alat pembelajaran adaptif, dan intervensi suportif. Anak-anak dengan cerebral palsy sering menghadapi tantangan unik dalam membaca karena gangguan motorik dan kognitif, memerlukan strategi yang disesuaikan untuk meningkatkan pemahaman membaca dan keterampilan pengenalan kata mereka. Bagian berikut menguraikan metode dan intervensi yang efektif berdasarkan penelitian terbaru.
Penggunaan Media Pembelajaran Khusus
- Media pembelajaran KOFABAR, yang menggabungkan alat alfabet dan kotak gambar, telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterampilan membaca awal pada anak-anak dengan cerebral palsy. Metode ini melibatkan alat bantu visual yang membantu anak-anak mengasosiasikan kata-kata dengan gambar, sehingga meningkatkan pemahaman dan retensi makna kata (Nisa et al., 2024).
- Membaca buku interaktif, yang melibatkan melibatkan anak-anak dengan gangguan bahasa tertentu dalam diskusi tentang teks, dapat mempercepat pembelajaran dan pemahaman kata. Metode ini mendorong partisipasi aktif dan pemahaman kontekstual, yang sangat penting bagi anak-anak dengan cerebral palsy (Storkel, 2016).
Intervensi Fonologis dan Morfologi
- Penguraian kode fonologis dan intervensi tingkat kata telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca di antara pembaca yang kesulitan. Intervensi ini berfokus pada pengajaran anak-anak untuk memecah kata menjadi komponen fonetik, yang membantu dalam memecahkan kode dan memahami arti kata (Wright et al., 2012).
- Program pelatihan yang menekankan memperoleh makna kata melalui analisis morfologi dan petunjuk konteks dapat membantu anak-anak dengan cerebral palsy meningkatkan pemahaman bacaan mereka. Program-program ini mengajarkan anak-anak untuk mengenali akar kata dan afiks, yang dapat sangat bermanfaat untuk memahami kata-kata yang kompleks (Tomesen & Aarnoutse, 1997).
Teknik Membaca Adaptif
- Membagi kata-kata multi-suku kata menjadi komponen suku kata tunggal dan menandai vokal dapat membantu anak-anak dengan cerebral palsy lebih memahami struktur kata. Metode ini mengurangi kebingungan dan membantu pengucapan dan pemahaman kata (Cox, 1993).
- Pelatihan pengenalan kata yang sistematis dan adaptif, yang menyesuaikan strategi pengajaran berdasarkan riwayat pemahaman anak, dapat meningkatkan pengenalan kata dan mencegah kebiasaan membaca yang buruk. Pendekatan yang dipersonalisasi ini memastikan bahwa anak-anak menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan keterampilan membaca mereka (Ronald, 2006).
Keterlibatan Orang Tua dan Guru
- Melatih orang tua untuk bertindak sebagai paraprofesional dalam intervensi membaca dapat menjadi strategi yang efektif. Orang tua dapat memberikan dukungan dan penguatan yang konsisten di rumah, yang melengkapi intervensi berbasis sekolah dan membantu anak-anak dengan cerebral palsy meningkatkan keterampilan membaca mereka (Wright et al., 2012).
- Guru memainkan peran penting dalam mengadaptasi strategi kelas untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dengan cerebral palsy. Undang-undang AS mengamanatkan bahwa guru menyediakan program yang sesuai untuk anak-anak dengan defisit SSP, menyoroti pentingnya kesiapan guru dan pelatihan khusus (Dupont & Tucker, 1985).
Sementara strategi ini menawarkan hasil yang menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu setiap anak dengan cerebral palsy. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat lebih dari alat bantu visual dan membaca interaktif, sementara yang lain mungkin memerlukan pelatihan fonologis intensif atau analisis morfologi. Selain itu, keterlibatan orang tua dan guru sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung yang mendorong perkembangan membaca. Dengan menggabungkan pendekatan ini, anak-anak dengan cerebral palsy dapat mencapai peningkatan yang signifikan dalam pemahaman bacaan dan pemahaman kata mereka.