Heartwarming moment of a mother lovingly kissing her daughter with Down syndrome.

Bagaimana Cara Mengajarkan Anak Sindrom Down Menghitung Mundur?

Mengajar anak dengan sindrom Down untuk menghitung mundur melibatkan pemahaman kebutuhan belajar unik mereka dan memanfaatkan kekuatan mereka, terutama dalam pembelajaran visual. Anak-anak dengan sindrom Down sering menghadapi tantangan dalam memperoleh keterampilan numerik, termasuk berhitung, karena kesulitan dalam perkembangan bahasa dan memori pendengaran. Namun, dengan strategi pengajaran yang tepat yang menekankan alat bantu visual, pengulangan, dan kegiatan yang menarik, anak-anak ini dapat belajar menghitung mundur secara efektif. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan utama untuk mengajar menghitung mundur untuk anak-anak dengan sindrom Down.

Pembelajaran Visual dan Pengulangan

  • Anak-anak dengan sindrom Down memiliki kekuatan dalam pembelajaran visual, yang dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan menghitung mundur. Menggunakan alat bantu visual seperti garis angka, bagan, dan objek fisik dapat membantu mereka memahami konsep menghitung mundur secara visual (Bird & Buckley, 2001) (Bird & Buckley, 2001).
  • Pengulangan sangat penting untuk memperkuat pembelajaran. Latihan rutin dengan menghitung mundur menggunakan alat bantu visual dapat membantu memperkuat konsep. Kegiatan harus sering diulang untuk memastikan retensi dan pemahaman(Bird, 2001).

Penggunaan Teknologi dan Alat Interaktif

  • Alat pembelajaran yang dibantu komputer, seperti perangkat lunak multimedia, telah terbukti efektif dalam mengajarkan konsep matematika kepada anak-anak dengan sindrom Down. Alat-alat ini dapat memberikan cara interaktif dan menarik untuk berlatih menghitung mundur, membuat proses pembelajaran menyenangkan dan efektif (Ortega-Tudela & Gómez-Ariza, 2006).
  • Game seperti “The Number Race” telah digunakan untuk meningkatkan keterampilan numerik pada anak-anak dengan sindrom Down, menunjukkan bahwa permainan interaktif serupa dapat diadaptasi untuk mengajar menghitung mundur (Sella et al., 2021).

Bahasa dan Komunikasi

  • Bahasa memainkan peran penting dalam mempelajari konsep matematika. Mengajar menghitung mundur harus mencakup pengajaran bahasa yang terfokus untuk membantu anak-anak memahami kosakata yang terkait dengan angka dan penghitungan(Bird, 2001).
  • Menggabungkan lagu, sajak, dan cerita yang melibatkan penghitungan mundur dapat membuat proses pembelajaran lebih mudah dipahami dan dipahami oleh anak-anak dengan sindrom Down (Bird, 2001).

Pendekatan Langkah-demi-Langkah

  • Anak-anak dengan sindrom Down mungkin memerlukan lebih banyak langkah dan latihan pada setiap tahap pembelajaran dibandingkan dengan anak-anak yang biasanya berkembang. Memecah proses penghitungan ke bawah menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dikelola dapat membantu mereka maju dengan kecepatan mereka sendiri (Bird & Buckley, 2001) (Bird & Buckley, 2001).
  • Dimulai dengan rentang angka kecil dan secara bertahap meningkatkan kompleksitas saat anak menjadi lebih nyaman dengan menghitung mundur dapat mencegah mereka membebani mereka dan membangun kepercayaan diri (Brigstocke et al., 2008).

Aplikasi Praktis dan Konteks Sehari-hari

  • Mengintegrasikan menghitung mundur ke dalam kegiatan sehari-hari dapat membuat keterampilan lebih bermakna dan relevan. Misalnya, menghitung mundur selama waktu bermain, saat merapikan, atau dalam kegiatan memasak dapat memberikan konteks praktis untuk latihan (Bird, 2001).
  • Mendorong anak-anak untuk menghitung mundur dalam skenario kehidupan nyata membantu mereka memahami aplikasi praktis dari keterampilan, memperkuat pembelajaran mereka (Abdelhameed & Porter, 2006).

Sementara strategi ini memberikan pendekatan terstruktur untuk mengajar menghitung mundur, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan sindrom Down adalah unik, dengan berbagai tingkat minat dan kemampuan dalam matematika. Menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan dan minat individu anak dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan. Selain itu, meskipun metode visual dan interaktif efektif, beberapa anak mungkin mendapat manfaat dari kombinasi pendekatan, termasuk metode tradisional, untuk memperkuat pembelajaran. Penelitian lebih lanjut dan studi yang lebih besar diperlukan untuk mengeksplorasi strategi pengajaran yang paling efektif untuk menghitung mundur pada anak-anak dengan sindrom Down (Brigstocke et al., 2008) (Onnivello et al., 2019).

Bird, G., & Buckley, S. (2001a). Number skills for children with Down syndrome (5-11 years). https://doi.org/10.3104/9781903806159
Bird, G., & Buckley, S. (2001b). Number skills for individuals with Down syndrome – An overview. https://doi.org/10.3104/9781903806135
Bird, G. (2001). Number skills development for infants with Down syndrome (0-5 years). https://doi.org/10.3104/9781903806142
Ortega-Tudela, J. M., & Gómez-Ariza, C. J. (2006). Computer‐assisted teaching and mathematical learning in Down Syndrome children. Journal of Computer Assisted Learning. https://doi.org/10.1111/J.1365-2729.2006.00179.X
Sella, F., Onnivello, S., Lunardon, M., Lanfranchi, S., & Zorzi, M. (2021). Training basic numerical skills in children with Down syndrome using the computerized game “The Number Race”. Scientific Reports. https://doi.org/10.1038/S41598-020-78801-5
Brigstocke, B., Hulme, H., & Nye, N. (2008). Number and arithmetic skills in children with Down syndrome. Down Syndrome Research and Practice. https://doi.org/10.3104/REVIEWS/2070
Abdelhameed, H., & Porter, J. (2006). Counting in Egyptian Children with Down Syndrome. International Journal of Special Education.
Onnivello, S., Lanfranchi, S., & Zorzi, M. (2019). Mathematical abilities in Down syndrome. https://doi.org/10.1016/BS.IRRDD.2019.06.005
Scroll to Top