A family spending quality time together on a sofa, engaging with a laptop.

Bagaimana Cara Mengajarkan Anak Sindrom Down Membaca Menggunakan Kartu Bergambar?

Mengajar anak dengan sindrom Down untuk membaca menggunakan kartu gambar dapat menjadi strategi yang efektif karena kemampuan belajar visual mereka yang kuat. Kartu gambar dapat membantu dalam membangun kosakata, meningkatkan memori, dan membuat proses pembelajaran menarik dan interaktif. Pendekatan ini sejalan dengan pemahaman bahwa anak-anak dengan sindrom Down sering mendapat manfaat dari alat bantu visual dan lingkungan belajar terstruktur. Penggunaan kartu gambar dapat diintegrasikan ke dalam program membaca yang lebih luas yang menekankan pembelajaran visual dan pengembangan keterampilan bertahap.

Pembelajaran Visual dan Kartu Gambar

  • Anak-anak dengan sindrom Down terutama adalah pembelajar visual, yang menjadikan kartu gambar alat yang efektif untuk mengajar membaca. Kartu-kartu ini dapat menangkap minat anak dan membantu dalam mengaitkan kata-kata dengan gambar, sehingga meningkatkan keterampilan kosakata dan pemahaman (Oelwein, 1995) (Rahayu et al., 2018).
  • Kartu gambar dapat digunakan untuk memperkenalkan kosakata baru dengan cara yang menyenangkan dan menarik, yang sangat penting untuk pengembangan bahasa. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggunakan kartu kata bergambar secara signifikan meningkatkan kosakata anak dengan sindrom Down selama serangkaian sesi (Rahayu et al., 2018).

Program Membaca Terstruktur

  • Program membaca terstruktur yang menggabungkan kartu gambar dapat bermanfaat. Program semacam itu sering mencakup kartu flash, permainan, dan buku yang disesuaikan dengan kecepatan dan minat belajar anak, memastikan pengalaman yang memotivasi dan bermanfaat (Oelwein, 1995)].
  • Intervensi dini dan praktik yang konsisten dengan kartu gambar dapat membantu anak-anak dengan sindrom Down mengembangkan keterampilan membaca yang mirip dengan anak-anak yang biasanya berkembang, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat. Pendekatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan bahasa lisan dan memori mereka (Sehic, 2017) (Buckley & Bird, 2001).

Integrasi dengan Metode Pengajaran Lainnya

  • Kartu gambar harus menjadi bagian dari strategi pengajaran komprehensif yang mencakup kesadaran fonemik dan pengembangan keterampilan membaca awal. Ini melibatkan membantu anak-anak mengenali pola suara, memahami gambar, dan memahami konsep korespondensi grafem-fonem (Johansson, 2008).
  • Menggabungkan kartu gambar dengan antarmuka nyata dan teknologi interaktif dapat lebih meningkatkan keterlibatan dan hasil pembelajaran. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down merespons positif interaksi multi-sentuh dan nyata, yang dapat diintegrasikan dengan aktivitas kartu gambar (Haro et al., 2012) (Jadán-Guerrero et al., 2015).

Manfaat Kegiatan Literasi Awal dan Berkelanjutan

  • Memperkenalkan kegiatan membaca, termasuk penggunaan kartu bergambar, pada usia dini dapat mengarah pada prestasi melek huruf yang lebih tinggi. Anak-anak yang memulai kegiatan literasi di prasekolah cenderung mencapai tingkat kemahiran membaca yang lebih tinggi (Buckley & Bird, 2001) (Buckley, 2001).
  • Paparan terus menerus terhadap kegiatan membaca dan melek huruf sepanjang masa kanak-kanak dan remaja dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan keterampilan membaca, bahkan untuk pemula terlambat (Buckley, 2001) (Hughes, 2006).

Sementara kartu gambar adalah alat yang berharga dalam mengajar membaca kepada anak-anak dengan sindrom Down, penting untuk mengenali perbedaan individu dalam tingkat dan gaya belajar. Beberapa anak mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan pengulangan untuk menguasai keterampilan membaca, dan integrasi metode sensorik dan interaktif lainnya dapat memberikan dukungan tambahan. Selain itu, keterlibatan orang tua dan guru dalam menyesuaikan dan mengoordinasikan pelajaran membaca sangat penting untuk kemajuan berkelanjutan dan keberhasilan dalam pengembangan literasi.

Oelwein, P. L. (1995). Teaching Reading to Children With Down Syndrome: A Guide for Parents and Teachers.
Rahayu, S., Rasmitadila, R., & Makarim, H. (2018). Penggunan media kartu kata bergambar dalam meningkatkan kosakata siswa down syndrome. https://doi.org/10.30997/DT.V5I2.1173
Sehic, S. (2017). Teaching Reading Skills to Learners with Down Syndrome. Journal on Educational Technology. https://doi.org/10.20448/2003.11.16.27
Buckley, S., & Bird, G. (2001). Reading and writing for infants with Down syndrome (0-5 years). https://doi.org/10.3104/9781903806104
Johansson, I. (2008). Teaching prereading skills to disabled children. Journal of Intellectual Disability Research. https://doi.org/10.1111/J.1365-2788.1993.TB00884.X
Haro, B. P. M., Santana, P. C., & Magaña, M. A. (2012). Developing reading skills in children with Down syndrome through tangible interfaces. https://doi.org/10.1145/2382176.2382183
Jadán-Guerrero, J., Jaen, J., Carpio, M. de los Á., & Guerrero, L. A. (2015). Kiteracy: a kit of tangible objects to strengthen literacy skills in children with down syndrome. Interaction Design and Children. https://doi.org/10.1145/2771839.2771905
Buckley, S. (2001). Reading and writing for individuals with Down syndrome – An overview. https://doi.org/10.3104/9781903806098
Hughes, J. (2006). Teaching reading skills to children with Down syndrome. https://doi.org/10.3104/PRACTICE.349
Scroll to Top